Energi Hijau PLN Bantu UMKM Tambak Udang di Sulbar Hemat Biaya Operasional Hingga 70 Persen

Senin, 05 Mei 2025 | 21:16:05 WIB
Energi Hijau PLN Bantu UMKM Tambak Udang di Sulbar Hemat Biaya Operasional Hingga 70 Persen

Produktivitas Tambak Udang Naik Lebih dari Dua Kali Lipat
 

Salah satu pelaku UMKM yang merasakan langsung manfaat program EA ini adalah Ado Mas’ud, pemilik tambak udang vaname seluas dua hektare di Desa Beru-beru, Kabupaten Mamuju. Ado mengaku produktivitas tambaknya meningkat drastis sejak beralih dari genset ke listrik PLN.

Sebelum menggunakan listrik PLN, kami hanya panen sekitar satu ton udang setiap satu setengah bulan (satu siklus). Tapi setelah beralih ke listrik, alhamdulillah, kami bisa panen 2,3 ton dalam satu siklus,” ujar Ado.

Menurut Ado, bukan hanya peningkatan hasil panen yang dirasakan, tetapi juga efisiensi luar biasa dari sisi biaya operasional. Tambak miliknya kini bisa beroperasi lebih optimal karena listrik mendukung berfungsinya seluruh peralatan seperti kincir air dan sistem penerangan malam hari.
 

Petambak di Sulbar Mulai Beralih ke Energi Hijau
 

Kesuksesan Ado Mas’ud menjadi cerita inspiratif bagi petambak lainnya di wilayah Mamuju. Ia menyebut kini semakin banyak petambak udang di desa dan kabupaten tersebut yang mulai mengikuti jejaknya, meninggalkan penggunaan solar dan beralih ke energi listrik PLN.

Terima kasih PLN karena dalam jangka yang begitu cepat mampu menyambungkan listrik. Sekarang hasil budi daya udang dan ikan di desa kami jauh lebih maksimal,” tambah Ado.

Tidak hanya itu, Ado juga mengapresiasi layanan PLN yang semakin sigap dan responsif dalam menangani kebutuhan dan permasalahan di lapangan. Ia bahkan menyebut telah menerima empat sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN, yang semakin memperkuat nilai tambah produk tambaknya di pasar yang mulai sadar lingkungan.
 

Dampak Ekonomi Nyata untuk Petambak
 

Salah satu petambak lainnya, Sudirman, yang juga berasal dari Desa Beru-beru, merasakan manfaat serupa. Sebelum terhubung ke jaringan listrik PLN, Sudirman harus mengeluarkan dana sekitar Rp9,4 juta per bulan untuk membeli 1.382 liter solar. Kini, ia cukup membayar tagihan listrik sebesar Rp2,8 juta per bulan untuk operasional yang lebih efisien.

Selain menghemat biaya operasional, hadirnya listrik dapat mengoptimalkan semua peralatan listrik seperti kincir dan penerangan malam hari yang membantu menjaga kualitas udang,” tutur Sudirman.

Perubahan ini tidak hanya mengurangi beban pengeluaran para petambak, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, menjadikan usaha mereka lebih kompetitif di pasar lokal maupun regional.
 

Electrifying Agriculture, Komitmen PLN untuk Sektor Agrikultur
 

Program Electrifying Agriculture (EA) merupakan salah satu inovasi unggulan dari PLN dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan melalui penyediaan akses listrik yang andal, efisien, dan berbasis energi hijau.

PLN menekankan bahwa EA bukan sekadar program pasokan listrik biasa, melainkan juga bagian dari strategi Creating Shared Value (CSV). Hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan bagi pelaku usaha, masyarakat sekitar, dan PLN sebagai penyedia energi.

Kami juga menyediakan layanan kelistrikan yang berbasis energi hijau yaitu Renewable Energy Certificate (REC),” terang Edyansyah.

Sertifikat REC ini menjadi salah satu terobosan penting karena memberikan legalitas dan pengakuan internasional bahwa energi yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan. Dengan demikian, produk tambak udang dari Sulawesi Barat dapat memiliki daya saing lebih tinggi, khususnya jika diarahkan untuk ekspor.
 

Menjadi Contoh untuk Daerah Lain
 

Keberhasilan program EA di Mamuju menjadi bukti nyata bahwa transformasi energi di sektor agrikultur tidak hanya mungkin dilakukan, tapi juga memberikan hasil signifikan. Hal ini membuka peluang bagi PLN untuk memperluas cakupan program EA ke berbagai daerah lain di Indonesia, terutama daerah-daerah yang sektor agrikultur dan perikanannya belum terjangkau listrik PLN.

PLN berharap semakin banyak pelaku UMKM di sektor agrikultur yang mau beralih ke teknologi listrik agar dapat merasakan manfaat efisiensi, peningkatan produksi, dan keberlanjutan lingkungan.

Halaman :

Terkini