Harga BBM Turun di SPBU Pertamina dan Swasta Awal Juni 2025: Dampak Pelemahan Dolar AS dan Optimisme Ekonomi Global

Selasa, 10 Juni 2025 | 08:04:53 WIB
Harga BBM Turun di SPBU Pertamina dan Swasta Awal Juni 2025: Dampak Pelemahan Dolar AS dan Optimisme Ekonomi Global

JAKARTA - Memasuki bulan Juni 2025, masyarakat Indonesia disambut dengan kabar baik dari sektor energi. Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air, baik yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero) maupun operator swasta, secara serentak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan harga ini mencakup berbagai jenis BBM, baik yang disubsidi maupun nonsubsidi, dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Penurunan Harga BBM di SPBU Pertamina

PT Pertamina (Persero), sebagai perusahaan energi milik negara yang mengelola sebagian besar SPBU di Indonesia, mengumumkan penurunan harga BBM yang berlaku mulai 1 Juni 2025. Jenis BBM yang mengalami penurunan harga antara lain:

Pertamax: Dari Rp12.900 menjadi Rp12.700 per liter.

Pertamax Turbo: Dari Rp14.000 menjadi Rp13.800 per liter.

Pertamax Green 95: Dari Rp13.700 menjadi Rp13.500 per liter.

Pertalite: Tetap pada harga Rp10.000 per liter.

Solar (subsidi): Tetap pada harga Rp6.800 per liter.

Dexlite: Dari Rp14.600 menjadi Rp14.400 per liter.

Pertamina Dex: Dari Rp14.800 menjadi Rp14.600 per liter.

Menurut Juru Bicara PT Pertamina (Persero), penurunan harga ini dilakukan sebagai respons terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan untuk menjaga daya beli masyarakat. "Kami terus memantau perkembangan pasar global dan berkomitmen untuk memberikan harga BBM yang wajar dan terjangkau bagi konsumen," ujar juru bicara tersebut.

Penurunan Harga BBM di SPBU Swasta

Tidak hanya Pertamina, operator SPBU swasta juga turut menyesuaikan harga jual BBM mereka. Beberapa operator swasta yang mengumumkan penurunan harga antara lain:

BP-AKR: Menurunkan harga BP 92 dari Rp13.350 menjadi Rp13.200 per liter.

Vivo Energy: Menurunkan harga Revvo 90 dari Rp12.730 menjadi Rp12.624 per liter.

Operator lain seperti Shell dan TotalEnergies belum mengumumkan perubahan harga pada awal Juni 2025.

Faktor Penyebab Penurunan Harga BBM

Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga BBM di Indonesia antara lain:

Pelemahan Dolar AS: Indeks dolar AS mengalami penurunan, membuat harga minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Fluktuasi Harga Minyak Dunia: Harga minyak dunia mengalami penurunan, sehingga biaya impor BBM juga berkurang.

Kebijakan Pemerintah: Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan evaluasi terhadap harga BBM untuk menjaga kestabilan ekonomi dan daya beli masyarakat.

Dampak Penurunan Harga BBM terhadap Masyarakat

Penurunan harga BBM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, antara lain:

Menurunkan Biaya Transportasi: Harga BBM yang lebih murah akan mengurangi biaya operasional kendaraan, baik pribadi maupun angkutan umum.nawacitapost.com

Meningkatkan Daya Beli Masyarakat: Dengan turunnya harga BBM, masyarakat memiliki lebih banyak dana untuk kebutuhan lainnya.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor-sektor ekonomi.

Proyeksi Harga BBM ke Depan

Meskipun harga BBM mengalami penurunan, beberapa analis memperingatkan bahwa harga minyak dunia dapat kembali naik akibat faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik dan kebijakan produksi negara-negara penghasil minyak. Oleh karena itu, pemerintah dan operator SPBU diharapkan tetap menjaga kestabilan harga dan melakukan penyesuaian secara bijaksana.

"Kami akan terus memantau perkembangan pasar global dan siap melakukan penyesuaian harga jika diperlukan untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional," ujar Juru Bicara PT Pertamina (Persero).

Penurunan harga BBM di SPBU Pertamina dan swasta pada awal Juni 2025 merupakan langkah positif dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan momen ini dengan bijak, antara lain dengan menghemat penggunaan BBM dan mendukung penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Pemerintah dan operator SPBU juga diharapkan terus berkoordinasi untuk memastikan kestabilan harga dan pasokan BBM di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan sektor energi Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Terkini