Erick Thohir: Millions Of Indonesians Spend Rp150 Trillion To Treat Overseas

Kamis, 26 Juni 2025 | 08:23:53 WIB
Erick Thohir: Millions Of Indonesians Spend Rp150 Trillion To Treat Overseas

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan strategis di balik pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH). Salah satu alasan utama adalah tingginya biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk berobat ke luar negeri.

Erick menjelaskan, berdasarkan data yang ada, sekitar dua juta warga Indonesia setiap tahunnya melakukan pengobatan di luar negeri dengan total pengeluaran mencapai Rp150 triliun per tahun. Angka ini menunjukkan besarnya potensi yang belum tergarap dalam sektor layanan kesehatan di dalam negeri.

“Kita bisa lihat, ada dua juta orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Ini menghabiskan sekitar Rp150 triliun setiap tahunnya,” ujar Erick Thohir dalam acara peresmian KEK Sanur dan BIH, yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 25 Juni 2025.

Menghadapi Tantangan Kemandirian Kesehatan Nasional

Menurut Erick Thohir, kemandirian di bidang kesehatan menjadi tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian BUMN menerima mandat langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan kawasan kesehatan terpadu di Bali, khususnya melalui Sanur Health SEZ.

“Pemerintah ingin menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu penggerak utama ekonomi dan kemandirian bangsa. Sanur Health SEZ ini diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan kelas dunia yang mampu menahan arus keluar pasien ke luar negeri,” kata Erick.

Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan Bali International Hospital: Solusi Inovatif

KEK Sanur dan Bali International Hospital bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan upaya strategis yang mengintegrasikan layanan kesehatan dengan pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata medis (medical tourism). Lokasi di Bali dipilih karena memiliki infrastruktur pendukung yang baik serta daya tarik wisata yang kuat.

Dalam kawasan ini, berbagai fasilitas kesehatan premium dan riset medis akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasien domestik maupun internasional. Dengan begitu, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kapasitas layanan kesehatan berstandar internasional dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata kesehatan yang potensial.

Potensi Pasar Besar dan Dampak Ekonomi

Biaya pengobatan luar negeri yang mencapai Rp150 triliun per tahun menunjukkan besarnya pasar kesehatan yang belum tergarap di Indonesia. Dengan keberadaan KEK Sanur dan BIH, pendapatan devisa yang selama ini mengalir keluar negeri diharapkan dapat tertahan dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Erick menegaskan, selain menekan biaya kesehatan bagi masyarakat, pengembangan kawasan ini juga akan membuka lapangan kerja dan menarik investasi asing ke Indonesia. Proyek ini akan memperkuat ekosistem bisnis kesehatan dan mendorong kemajuan teknologi medis di Tanah Air.

“Kami ingin membangun ekosistem kesehatan yang terpadu dan modern, sehingga tidak hanya menguntungkan pasien, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di kancah global,” tutur Menteri BUMN.

Sinergi Antar Pemangku Kepentingan

Pembangunan KEK Sanur dan Bali International Hospital melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, hingga sektor swasta. Kolaborasi ini penting untuk memastikan pengembangan kawasan berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Erick menekankan pentingnya sinergi tersebut sebagai kunci keberhasilan pembangunan ini. “Kami mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi agar Sanur Health SEZ bisa menjadi model pengembangan kawasan kesehatan yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dorongan Pemerintah untuk Kemandirian Kesehatan

Pemerintah menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas nasional, terutama dalam konteks ketahanan nasional dan kemandirian ekonomi. Krisis kesehatan global dan tren peningkatan kebutuhan layanan kesehatan membuat penguatan sektor ini menjadi sangat penting.

Erick Thohir menyebutkan, pembangunan KEK ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan layanan medis, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia yang sehat dan mandiri.

“Ini adalah bagian dari visi besar Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaya saing melalui penguatan sektor strategis seperti kesehatan,” katanya.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan KEK Sanur dan BIH tentu tidak lepas dari tantangan. Erick mengakui bahwa pengembangan fasilitas kesehatan berstandar internasional memerlukan investasi besar, sumber daya manusia yang mumpuni, serta regulasi yang mendukung.

Namun, ia optimis dengan dukungan penuh pemerintah dan kolaborasi yang kuat, KEK Sanur dan BIH dapat menjadi pusat kesehatan unggulan di Asia Tenggara. “Kami yakin dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, target kita untuk mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan luar negeri bisa tercapai,” kata Erick.

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan Bali International Hospital merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia dalam mengatasi tingginya biaya pengobatan warga di luar negeri dan meningkatkan kemandirian sektor kesehatan nasional. Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan sinergi antar pemangku kepentingan, proyek ini diharapkan mampu memperkuat layanan kesehatan berstandar global di dalam negeri, menahan arus keluar devisa, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa KEK Sanur dan BIH bukan hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan bagian dari visi besar bangsa untuk menjadi mandiri dan unggul di bidang kesehatan. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya berinvestasi pada infrastruktur, tetapi juga masa depan kesehatan seluruh rakyatnya.

Terkini

Kemenkes Genjot Skrining Pelajar Nasional

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:26:49 WIB

BMKG: Hujan Guyur Jakarta Siang hingga Malam

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:29:55 WIB

Xiaomi Pad 7s Pro Resmi Hadir dengan Chip Xring O1

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:34:06 WIB

Oppo Find N5: Tipis dan Bertenaga

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:38:02 WIB

Petani Bali Alami Tekanan Harga

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:41:58 WIB