Ketersediaan Garam Industri Vital Untuk Pulp dan Kertas Terjaga

Kamis, 26 Juni 2025 | 12:29:12 WIB
Ketersediaan Garam Industri Vital Untuk Pulp dan Kertas Terjaga

JAKARTA  – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memastikan ketersediaan garam industri sebagai bahan baku penting dalam mendukung aktivitas produksi sektor industri pulp dan kertas. Upaya ini bertujuan agar sektor tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa garam industri digunakan dalam proses Chlor-Alkali CAP untuk menghasilkan produk kimia dasar seperti klorin, natrium hidroksida (NaOH), dan hidrogen melalui elektrolisis larutan garam. “Produk-produk kimia dasar ini merupakan bagian penting dalam proses pemutihan, pemecahan serat kayu, pengendalian pH, hingga pembentukan produk akhir dalam industri pulp dan kertas,” ujarnya.

Kontribusi Ekspor dan Penyerapan Tenaga Kerja

Data resmi mencatat bahwa industri pulp dan kertas Indonesia mencatat nilai ekspor sebesar 8,09 miliar dolar AS. Rinciannya, industri pulp menyumbang sebesar 3,56 miliar dolar AS, sementara industri kertas mencapai 4,44 miliar dolar AS.

“Kinerja positif ini turut berkontribusi pada penyediaan lapangan kerja, dengan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 288 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung mencapai sekitar 1,2 juta orang,” tambah Putu Juli Ardika.

Pentingnya Dukungan Pasokan Garam Industri

Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menegaskan perlunya dukungan pemerintah untuk memastikan ketersediaan garam industri yang memegang peranan vital dalam proses produksi pulp dan kertas.

Wakil Ketua APKI, Irsyal Yasman, mengungkapkan, “Garam industri bukan sekadar bahan penolong, melainkan komponen vital dalam proses produksi di sektor pulp dan kertas. Kebutuhan ini tidak dapat sepenuhnya dipenuhi dari dalam negeri karena spesifikasi teknis yang sangat ketat.”

Ia menjelaskan bahwa rata-rata kebutuhan garam industri untuk sektor ini mencapai 760 ribu ton per tahun dengan spesifikasi yang sangat ketat, yaitu kandungan natrium klorida minimal 97 persen, kadar air maksimal 2,5 persen, kadar kalsium maksimal 0,045 persen, dan magnesium maksimal 0,026 persen.

“Sayangnya, saat ini pasokan dari dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut secara konsisten, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” kata Irsyal.

Tantangan dan Solusi Pasokan Garam

Industri pulp dan kertas sangat bergantung pada pasokan garam berkualitas tinggi untuk menjaga kelangsungan produksi. Pasokan garam yang tidak stabil atau kualitas yang kurang memenuhi standar dapat mengganggu proses produksi kimia penting yang berdampak pada efisiensi dan hasil akhir produk.

Kemenperin berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk produsen garam dalam negeri serta importir, agar kebutuhan garam industri tetap terjaga dan tidak menghambat aktivitas industri pulp dan kertas.

Putu Juli Ardika menambahkan, “Kami akan terus memantau stok dan kualitas garam industri agar sektor pulp dan kertas dapat beroperasi optimal. Ini juga bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri yang strategis bagi perekonomian nasional.”

Harapan Industri dan Pemerintah

Industri pulp dan kertas yang terus berkembang di Indonesia diharapkan dapat mempertahankan momentum positif dengan dukungan bahan baku yang memadai. Peran garam industri sebagai komponen esensial harus menjadi perhatian utama agar rantai produksi tidak terganggu.

“Dukungan dari pemerintah sangat kami harapkan, khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan garam industri yang spesifik ini. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia,” pungkas Irsyal Yasman.

Ketersediaan garam industri yang berkualitas dan konsisten menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran produksi di sektor pulp dan kertas. Dengan nilai ekspor yang mencapai miliaran dolar serta penyerapan tenaga kerja yang besar, sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang perlu dukungan penuh dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.

Kemenperin terus berupaya menjaga pasokan bahan baku ini agar industri pulp dan kertas Indonesia dapat terus tumbuh, berkontribusi besar pada ekonomi, dan membuka peluang lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.

Terkini