Harga BBM Diesel Turun di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

Jumat, 27 Juni 2025 | 07:52:27 WIB
Harga BBM Diesel Turun di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel mengalami penurunan di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia pada Jumat, 27 Juni 2025. Penurunan harga ini terjadi hampir serentak di SPBU milik pemerintah maupun swasta, mencakup SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo. Kebijakan ini tidak termasuk BBM bersubsidi seperti Bio Solar, yang harganya tetap stabil di angka Rp6.800 per liter.

Penurunan harga BBM diesel bulan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari fluktuasi harga minyak mentah dunia, pergerakan kurs rupiah, hingga kebijakan masing-masing perusahaan untuk menjaga daya beli konsumen. Penurunan harga paling signifikan terjadi di SPBU milik Pertamina, yang menurunkan harga Dexlite dan Dex sebesar Rp550–Rp650 per liter dibandingkan harga pada Mei lalu.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa penyesuaian harga ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk menyesuaikan harga BBM non-subsidi dengan kondisi pasar global. “Pertamina berupaya memberikan harga yang kompetitif bagi masyarakat. Kami akan terus memonitor harga minyak dunia dan kurs rupiah, sehingga harga BBM non-subsidi tetap sesuai dengan kondisi riil,” ujar Irto.

Berikut daftar harga BBM diesel per Jumat, 27 Juni 2025 di berbagai SPBU di Indonesia:

Bio Solar (subsidi, CN 48): Rp6.800 per liter (tetap)

Dexlite (Pertamina, CN 51): Rp12.700 per liter

Dex (Pertamina, CN 53): Rp13.200 per liter

V-Power Diesel (Shell, CN 51): Rp13.250 per liter

BP Ultimate Diesel (BP, CN 53): Rp13.250 per liter

Primus Diesel Plus (Vivo, CN 51): Rp13.210 per liter

Penurunan harga ini juga terjadi di SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo. SPBU Shell, misalnya, menurunkan harga V-Power Diesel sekitar Rp390–Rp600 per liter, sedangkan BP Ultimate Diesel dan Vivo Primus Diesel Plus mengalami penurunan dengan kisaran serupa. Kendati demikian, BBM subsidi Bio Solar tetap dipertahankan dengan harga yang sama oleh pemerintah.

Untuk diketahui, Cetane Number (CN) adalah angka yang menunjukkan kemampuan bahan bakar diesel untuk menyala secara spontan dalam ruang bakar mesin diesel. Semakin tinggi angka CN, maka semakin baik kualitas pembakaran bahan bakar, yang berpengaruh pada performa kendaraan. Dexlite dan Dex milik Pertamina, misalnya, memiliki CN masing-masing 51 dan 53, sedangkan produk swasta seperti V-Power Diesel dari Shell dan BP Ultimate Diesel juga memiliki CN tinggi di angka 51–53.

Executive Vice President Retail Shell Indonesia, Andre Sulistyo, menyatakan bahwa penyesuaian harga merupakan upaya menjaga keseimbangan antara kualitas layanan dengan daya beli masyarakat. “Shell berkomitmen menyediakan produk BBM diesel berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. Penyesuaian harga ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan konsumen,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Hal senada juga disampaikan oleh Head of Marketing BP-AKR, Reza Hidayat, yang menegaskan bahwa BP selalu memperhatikan dinamika harga minyak mentah internasional untuk menentukan harga jual BBM di SPBU mereka. “BP Ultimate Diesel memiliki cetane number tinggi yang cocok untuk mesin diesel modern, dengan performa optimal namun tetap hemat,” katanya.

Sementara itu, analis energi dari Institute for Energy Studies, Bambang Prasetyo, menilai penurunan harga BBM diesel kali ini cukup signifikan karena terjadi serentak di hampir semua operator. “Ini momentum positif bagi pengguna kendaraan diesel, baik untuk pribadi maupun sektor logistik, karena biaya operasional mereka bisa ditekan,” jelas Bambang.

Penurunan harga ini juga berpotensi berdampak pada penurunan harga logistik di sektor transportasi darat yang mengandalkan truk bermesin diesel. Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, biaya operasional transportasi darat sangat bergantung pada harga BBM. “Kalau harga BBM diesel turun, biaya angkut bisa ditekan, yang pada akhirnya berdampak pada stabilitas harga barang di pasar,” ujar Gemilang.

Namun, Bambang mengingatkan bahwa penurunan harga BBM non-subsidi seperti ini tetap bersifat fluktuatif. Jika harga minyak mentah dunia kembali naik atau kurs rupiah melemah, harga BBM diesel berpotensi kembali mengalami kenaikan. “Masyarakat perlu memahami bahwa harga BBM non-subsidi disesuaikan dengan pasar, berbeda dengan BBM subsidi yang harganya tetap ditentukan pemerintah,” tambahnya.

Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan penyedia BBM yang sigap menyesuaikan harga. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan, “Kami berharap dengan penyesuaian harga ini, masyarakat semakin teredukasi mengenai perbedaan BBM subsidi dan non-subsidi, serta memahami mekanisme harga pasar yang berlaku.”

Hingga saat ini, data dari Pertamina menunjukkan bahwa konsumsi BBM diesel, baik subsidi maupun non-subsidi, masih mendominasi kebutuhan energi sektor transportasi dan industri di Indonesia. Konsumsi BBM diesel per hari diperkirakan lebih dari 100 ribu kiloliter, yang mayoritas digunakan oleh kendaraan niaga, alat berat, dan industri manufaktur.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah memang mendorong penggunaan BBM non-subsidi yang lebih ramah lingkungan dan memiliki CN lebih tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menekan emisi karbon dari sektor transportasi, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement).

Sementara itu, konsumen diharapkan lebih selektif dalam memilih BBM sesuai spesifikasi mesin kendaraannya. Misalnya, Dexlite direkomendasikan untuk kendaraan diesel dengan standar emisi Euro 2 hingga Euro 4, sementara Dex dan BP Ultimate Diesel cocok untuk kendaraan dengan teknologi mesin diesel modern berstandar Euro 4 ke atas.

Dengan adanya penyesuaian harga BBM diesel ini, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan kendaraannya dan anggaran mereka, tanpa mengorbankan kualitas. Pemerintah bersama perusahaan BBM juga diharapkan terus menjaga transparansi informasi harga agar konsumen bisa mengambil keputusan terbaik.

Terkini