Presiden Prabowo Resmikan Produksi Tambahan 30 Ribu Barel Minyak di Blok Cepu

Jumat, 27 Juni 2025 | 11:00:03 WIB
Presiden Prabowo Resmikan Produksi Tambahan 30 Ribu Barel Minyak di Blok Cepu

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan pengoperasian peningkatan produksi minyak dari proyek strategis Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di Blok Cepu, Jawa Timur. Peresmian dilakukan secara daring, menandai pencapaian penting dalam upaya pemerintah mencapai swasembada energi nasional.

Proyek ini diperkirakan menambah kapasitas produksi minyak nasional hingga 30 ribu barel per hari. Langkah tersebut dianggap sebagai tonggak baru dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia, khususnya di sektor energi migas yang strategis.

Peningkatan Produksi Bukti Nyata Komitmen Energi Nasional
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu merupakan bukti nyata bahwa strategi ketahanan energi yang dicanangkan pemerintah mulai menunjukkan hasil. Ia menyampaikan rasa syukur atas kekayaan alam Indonesia yang masih melimpah, sekaligus menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi tersebut untuk kepentingan rakyat.

“Kita sangat bersyukur bangsa Indonesia diberi karunia potensi-potensi dan kekayaan yang luar biasa. Saya telah memberi target untuk menjadi swasembada energi dan hasilnya sudah menunjukkan produksi kita meningkat luar biasa,” ujar Presiden Prabowo, sebagaimana dikutip dalam siaran resminya.

Menurut Prabowo, ketahanan energi merupakan bagian tak terpisahkan dari kedaulatan nasional. Dengan peningkatan produksi minyak dalam negeri, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi, yang selama ini membebani anggaran negara dan menimbulkan risiko terhadap stabilitas ekonomi nasional.

Proyek BUIC: Inovasi Teknologi dan Kolaborasi Anak Bangsa
Proyek BUIC merupakan bagian dari Blok Cepu yang telah lama dikenal sebagai salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia. Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kerja keras dan inovasi teknologi yang dilakukan oleh Pertamina Group, termasuk PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang menjadi pelaksana utama pengeboran.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa proyek BUIC berhasil menyelesaikan tujuh sumur baru hanya dalam waktu sepuluh bulan, lebih cepat dari target awal.

“Proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat meningkatkan produksi serta mendukung pencapaian target produksi nasional,” ujar Simon dalam keterangannya.

Yang membanggakan, rig pengeboran yang digunakan dalam proyek BUIC dirancang dan dibangun sepenuhnya di dalam negeri. Ini menjadi indikator kuat bahwa kemampuan industri migas Indonesia telah berkembang pesat dan siap menghadapi tantangan global.

Proses Pengeboran Dipercepat, Produksi Naik Drastis
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa produksi tahunan Blok Cepu tahun ini diproyeksikan akan melampaui 150 ribu barel per hari, berkat tambahan signifikan dari sumur-sumur BUIC.

“Lewat tambahan dari sumur-sumur BUIC, produksi puncak bisa mencapai 170 ribu hingga 180 ribu barel per hari,” kata Fadjar.

Angka ini menjadi capaian penting karena menempatkan Blok Cepu sebagai salah satu kontributor utama terhadap target produksi minyak nasional yang dicanangkan pemerintah, yaitu mencapai 1 juta barel per hari pada 2030.

Selain itu, keberhasilan proyek BUIC memperkuat posisi Indonesia di pasar energi internasional, sekaligus menambah cadangan devisa negara dari ekspor minyak mentah.

Dampak Ekonomi dan Strategis bagi Indonesia
Peningkatan produksi dari Blok Cepu dipastikan membawa dampak positif tidak hanya bagi sektor energi, tetapi juga bagi ekonomi nasional secara keseluruhan. Dengan meningkatnya produksi domestik, Indonesia dapat menekan defisit neraca perdagangan sektor migas serta menghemat devisa yang biasanya digunakan untuk impor minyak mentah.

Dalam jangka menengah dan panjang, produksi yang stabil dan meningkat juga akan berdampak langsung pada kestabilan harga BBM di dalam negeri, terutama jika disertai dengan efisiensi distribusi dan pengolahan di kilang-kilang nasional.

Proyek ini juga membuka lapangan kerja baru, khususnya di sektor energi dan jasa pendukungnya. Kehadiran BUIC yang mengandalkan teknologi tinggi lokal membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen teknologi energi.

Swasembada Energi: Dari Ambisi Menjadi Realita
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa swasembada energi adalah bagian dari visi besar menuju kemandirian nasional. Target tersebut mulai diwujudkan melalui berbagai proyek strategis nasional, seperti eksplorasi dan pengembangan ladang migas baru, efisiensi distribusi, pembangunan kilang, hingga peningkatan kapasitas penyimpanan nasional.

Blok Cepu, termasuk BUIC, merupakan salah satu role model dalam strategi ini. Keberhasilannya menjadi bukti bahwa sinergi antara BUMN, anak usaha, dan industri teknologi nasional mampu menghasilkan proyek berskala global dengan waktu pengerjaan yang efisien dan hasil maksimal.

Dengan dorongan politik yang kuat, dukungan teknologi, dan keterlibatan SDM lokal, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian energi yang telah lama dicita-citakan.

Terkini