SUV Xiaomi YU7 Cetak 300 Ribu Pesanan dalam Satu Jam, Ancam Pangsa Tesla di China

Senin, 30 Juni 2025 | 09:10:39 WIB
SUV Xiaomi YU7 Cetak 300 Ribu Pesanan dalam Satu Jam, Ancam Pangsa Tesla di China

JAKARTA - Xiaomi, raksasa teknologi asal China, mencetak rekor pesanan menakjubkan dalam peluncuran resmi SUV terbaru mereka, Xiaomi YU7. Dalam waktu hanya satu jam setelah acara peluncuran yang digelar Kamis, 26 Juni 2025 malam, Xiaomi mengumumkan telah menerima hampir 300.000 pesanan untuk SUV listrik lima penumpang ini.

Pencapaian fantastis tersebut diumumkan langsung oleh pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun, yang mengaku terkejut dengan tingginya antusiasme konsumen. “Ya ampun, hanya dalam waktu dua menit, kami menerima 196.000 pesanan prabayar dan 128.000 pesanan tetap,” ujar Lei Jun.

Lei menyebut antusiasme ini sebagai momen “ajaib” dalam sejarah industri otomotif China. “Kita mungkin menyaksikan keajaiban dalam industri otomotif China,” kata Lei Jun dengan nada antusias.

Harga Kompetitif, Tantang Tesla Model Y

Menurut laporan dari divisi kendaraan listrik Xiaomi di akun resmi Weibo mereka, SUV YU7 dilepas ke pasar dengan harga mulai dari 253.500 RMB atau sekitar Rp570 juta. Angka ini membuat YU7 hampir 4 persen lebih murah dibandingkan Tesla Model Y, yang selama ini menjadi SUV listrik terlaris di pasar China.

Xiaomi menilai harga yang lebih terjangkau ini akan menjadi senjata utama mereka untuk menyaingi dominasi Tesla. Apalagi, Xiaomi mengklaim YU7 menawarkan spesifikasi dan performa yang lebih baik di beberapa aspek dibandingkan Model Y.

Berdasarkan spesifikasi awal yang dipublikasikan, YU7 memiliki desain modern dengan teknologi canggih yang mendukung pengalaman berkendara, termasuk fitur bantuan mengemudi generasi terbaru. Kombinasi harga bersaing dan teknologi ini diperkirakan akan menggerus pangsa pasar Tesla di segmen SUV listrik premium di China.

Respons Pasar yang Luar Biasa

Xiaomi sebelumnya telah memulai kiprah di industri otomotif melalui sedan listrik Xiaomi SU7 yang diluncurkan pada 2024 lalu. Meskipun mendapat sambutan luar biasa, SU7 sempat mengalami hambatan reputasi akibat kecelakaan fatal pada Maret 2025 yang melibatkan mode bantuan mengemudi.

Namun, pengalaman tersebut tidak membuat antusiasme pasar terhadap Xiaomi surut. Peluncuran YU7 justru menunjukkan bahwa konsumen masih menaruh kepercayaan besar pada Xiaomi untuk menghadirkan kendaraan listrik berkualitas.

Dalam satu jam pertama, total 289.000 pesanan awal untuk YU7 tercatat, sebagaimana diungkapkan divisi kendaraan listrik Xiaomi di Weibo. Angka pesanan ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pasar SUV listrik di China masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Analis: Spesifikasi dan Performa Jadi Kunci

Sejumlah analis menilai keberhasilan YU7 bukan hanya ditopang oleh strategi harga yang agresif, melainkan juga oleh spesifikasi dan performa yang mampu menyaingi Tesla Model Y.

“Xiaomi tak hanya bermain di harga murah, tetapi juga menawarkan teknologi dan spesifikasi yang tak kalah canggih dari Tesla,” kata seorang analis otomotif di Beijing yang dikutip oleh Channel News Asia.

Dengan sistem bantuan mengemudi yang lebih responsif, desain kabin modern, serta daya tempuh yang kompetitif, YU7 diyakini mampu menjadi alternatif kuat bagi konsumen yang sebelumnya hanya melirik Tesla.

Potensi Perubahan Peta Pasar SUV Listrik

Kehadiran Xiaomi YU7 dinilai akan mengubah peta persaingan SUV listrik di pasar domestik China. Tesla Model Y yang selama ini menjadi pilihan utama diperkirakan bakal kehilangan sebagian pangsa pasarnya jika Xiaomi mampu mengamankan produksi dan memenuhi permintaan pesanan awal.

Berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang China, penjualan kendaraan listrik di segmen SUV menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan melalui insentif pajak dan subsidi pembelian.

Dukungan Ekosistem Xiaomi

Selain harga dan spesifikasi, Xiaomi juga diuntungkan dengan dukungan ekosistem teknologi mereka yang terintegrasi. Xiaomi telah membangun ekosistem IoT (Internet of Things) terbesar di dunia, dan pengalaman ini dibawa ke YU7 untuk menghadirkan konektivitas antarperangkat yang mulus bagi penggunanya.

“Xiaomi tidak hanya menjual mobil, mereka menjual pengalaman ekosistem terintegrasi yang menghubungkan mobil dengan ponsel, perangkat wearable, dan smart home,” kata analis teknologi dari Counterpoint Research.

Tantangan Produksi Massal

Meski respons awal pasar sangat positif, Xiaomi tetap harus membuktikan kemampuannya dalam produksi massal YU7 untuk memenuhi pesanan yang melonjak drastis ini. Tantangan rantai pasokan global, terutama ketersediaan chip dan komponen kendaraan listrik, masih menjadi faktor krusial yang harus diantisipasi.

Xiaomi sendiri menegaskan pihaknya telah menyiapkan pabrik dan rantai pasokan yang cukup untuk mendukung produksi YU7 secara masif. Namun, pengalaman pabrikan lain di industri EV menunjukkan bahwa tantangan produksi seringkali menjadi kendala terbesar setelah sukses pre-order.

Prospek Penjualan dan Ekspansi

Kesuksesan YU7 di pasar domestik membuka peluang ekspansi bagi Xiaomi ke pasar internasional. Beberapa sumber menyebutkan Xiaomi berencana mulai memperkenalkan lini SUV listriknya ke Asia Tenggara dan Eropa dalam dua tahun ke depan, sejalan dengan strategi ekspansi global perusahaan.

Jika Xiaomi mampu menjaga kualitas produksi dan stabilitas harga, bukan tidak mungkin YU7 akan menjadi produk global yang memperkuat posisi Xiaomi bukan hanya sebagai raksasa teknologi, tetapi juga sebagai pemain besar di industri otomotif dunia.

Terkini