Jasa Marga Suntik Modal Rp6,56 Triliun ke Jasamarga Balikpapan Samarinda, Ini Tujuannya

Senin, 30 Juni 2025 | 10:03:48 WIB
Jasa Marga Suntik Modal Rp6,56 Triliun ke Jasamarga Balikpapan Samarinda, Ini Tujuannya

JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) resmi mengucurkan suntikan modal sebesar Rp6,56 triliun ke entitas anak usahanya, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS). Penambahan modal tersebut dilakukan melalui mekanisme shareholder loan (SHL) yang disepakati para pemegang saham, dan telah dipatenkan pada 25 Juni 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi, transaksi ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan JBS dalam rangka melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman investasi yang dimilikinya. Jasa Marga sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus induk perusahaan JBS, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi keuangan yang lebih sehat dan efisien.

“Transaksi ini merupakan wujud komitmen Jasa Marga dalam mendukung kelancaran operasional JBS, serta menjaga stabilitas keuangan perusahaan agar tetap optimal dalam memberikan layanan jalan tol yang andal,” tulis manajemen Jasa Marga dalam keterangan resminya.

Detail Transaksi dan Implikasinya

Sebagai informasi, JBS merupakan anak usaha yang sepenuhnya dikendalikan oleh Jasa Marga. Berdasarkan Pasal 1 POJK 42/2020, hubungan ini termasuk kategori transaksi afiliasi karena adanya kendali langsung induk perusahaan terhadap entitas anak.

Dana Rp6,56 triliun yang disalurkan melalui SHL akan digunakan JBS untuk mempercepat pelunasan utang investasi yang selama ini membebani arus kas. Pelunasan dipercepat ini diharapkan dapat menurunkan biaya bunga dan meningkatkan likuiditas perusahaan dalam jangka panjang.

Dari transaksi ini, laporan keuangan proforma mencatat beberapa perubahan penting. Pertama, saldo kas dan setara kas Jasa Marga berkurang sebesar Rp4,56 triliun. Kedua, saldo utang bank bertambah sebesar Rp2 triliun. Ketiga, saldo piutang lain-lain melonjak sebesar Rp6,56 triliun seiring pengucuran dana ke JBS.

Meski demikian, laporan laba rugi konsolidasian Jasa Marga tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam hal pendapatan dan beban setelah transaksi ini. Hal ini menegaskan bahwa injeksi modal tersebut tidak berdampak langsung pada performa operasional perusahaan induk dalam jangka pendek.

Strategi Keuangan dan Pengembangan Infrastruktur

Langkah Jasa Marga menyuntik modal ke JBS juga dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat struktur permodalan dan mempercepat pengembangan infrastruktur tol Balikpapan–Samarinda. Tol sepanjang 99,35 km yang dioperasikan JBS ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang menjadi tulang punggung konektivitas di Kalimantan Timur.

Direktur Keuangan Jasa Marga, Fadli Irawan, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional, terutama di luar Pulau Jawa. “Jasa Marga terus berupaya memastikan kelangsungan proyek-proyek strategis nasional yang memberikan manfaat besar bagi perekonomian daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam kesempatan terpisah.

Menurut Fadli, restrukturisasi pembiayaan melalui SHL ini dilakukan untuk menurunkan risiko keuangan perusahaan anak serta menjaga kestabilan neraca keuangan induk usaha. Dengan begitu, baik Jasa Marga maupun JBS akan memiliki ruang lebih luas dalam mendukung proyek pengembangan tol lainnya.

Pentingnya Tol Balikpapan–Samarinda

Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) menjadi proyek infrastruktur penting dalam mendukung mobilitas di Kalimantan Timur, khususnya jelang pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Jalan tol ini menghubungkan dua kota utama Kalimantan Timur dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan jalur arteri biasa, sehingga mendukung efisiensi logistik dan pergerakan orang.

Hingga Juni 2025, trafik rata-rata harian di Tol Balsam tercatat mencapai 19 ribu kendaraan, menunjukkan tren kenaikan yang stabil seiring peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Dukungan Penuh pada Proyek-Proyek Strategis

Pemerintah melalui Kementerian PUPR juga memberikan apresiasi terhadap langkah Jasa Marga dalam mendukung kelangsungan proyek strategis nasional. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, menilai langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keberlanjutan investasi infrastruktur.

“Dukungan penuh Jasa Marga pada proyek-proyek strategis seperti Tol Balikpapan–Samarinda sangat penting untuk percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi, khususnya di wilayah luar Jawa,” kata Danang.

Kinerja Jasa Marga Tetap Terjaga

Meski telah mengucurkan dana besar ke JBS, fundamental keuangan Jasa Marga dipastikan tetap sehat. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2025, Jasa Marga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,62 triliun dengan laba bersih Rp705 miliar, tumbuh 12% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif ini didukung peningkatan volume lalu lintas di berbagai ruas tol yang dioperasikan, serta kontribusi dari berbagai lini usaha, termasuk layanan pendukung tol dan digitalisasi sistem pembayaran.

Manajemen Jasa Marga menyatakan akan terus menjaga kinerja keuangan tetap solid, meski harus mengalokasikan dana untuk mendukung entitas anak. “Kami yakin langkah ini akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan bisnis jangka panjang,” tulis manajemen Jasa Marga dalam keterangan resminya.

Terkini