JAKARTA - PSSI resmi menunjuk Rahmad Darmawan, atau yang akrab disapa Coach RD, sebagai pelatih Liga Indonesia All Star dalam ajang Piala Presiden 2025. Keputusan ini diumumkan melalui laman resmi PSSI pada Senin (30/6/2025) dan langsung menarik perhatian publik serta pencinta sepak bola nasional. Meski bukan nama baru, pemilihan Coach RD untuk memimpin skuad bertabur bintang ini dinilai sebagai langkah strategis dan penuh pertimbangan.
Coach RD bukan sekadar pelatih biasa di kancah sepak bola Indonesia. Ia adalah sosok dengan rekam jejak gemilang, baik sebagai pemain maupun pelatih. Penunjukan ini menandai kepercayaan besar PSSI terhadap kapasitasnya membina tim berisi para pemain terbaik Liga 1 Indonesia.
“Coach RD dipilih karena memiliki reputasi bagus di sepak bola Indonesia. Dia juga mantan pemain dan pelatih timnas. Pernah juga membawa klub menjuarai Liga Indonesia,” ungkap Arya Sinulingga, Ketua Organizing Committee Piala Presiden 2025 melalui pernyataan resmi di laman PSSI.
Sosok Berpengalaman di Balik Tim Bertabur Bintang
Keputusan PSSI menunjuk Rahmad Darmawan bukan tanpa alasan. Sepanjang karier kepelatihannya, Coach RD telah menangani banyak klub elite di Indonesia dan membuktikan kemampuannya dalam membentuk tim tangguh serta meraih prestasi. Ia dikenal memiliki gaya kepelatihan disiplin, taktis, dan mampu membangun chemistry dalam waktu singkat — aspek yang sangat dibutuhkan dalam memimpin tim All Star yang dihuni banyak bintang dari klub berbeda.
Dua prestasi puncak yang paling dikenang dalam kariernya adalah saat mengantarkan:
- Sriwijaya FC menjadi juara Liga Indonesia dan Piala Indonesia,
- Serta Persipura Jayapura, klub asal Papua, meraih gelar juara Liga Indonesia di tengah persaingan ketat.
Selain kedua klub tersebut, Rahmad juga pernah menjadi juru taktik untuk:
- Persikota Tangerang
- Persija Jakarta
- Arema FC
- Mitra Kukar
- Tira Persikabo
- Madura United
- RANS Cilegon FC
- Barito Putera
Portofolio tersebut menjadikannya salah satu pelatih paling berpengalaman dan sukses di Liga Indonesia.
Tugas Besar: Satukan Talenta-Talenta Liga 1
Menukangi tim Liga Indonesia All Star bukanlah tugas yang mudah. Tim ini terdiri dari pemain-pemain pilihan dari berbagai klub yang biasanya saling berhadapan di kompetisi domestik. Dalam format seperti ini, dibutuhkan pelatih yang tidak hanya paham taktik, tetapi juga mampu membangun kekompakan dalam waktu singkat.
“Membentuk tim All Star ibarat meracik orkestra dari musisi-musisi terbaik. Harus ada konduktor yang mampu menyatukan mereka dalam irama yang sama. Coach RD memiliki pengalaman dan kapasitas itu,” ujar Arya Sinulingga menjelaskan alasan pemilihan.
Piala Presiden 2025 sendiri tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi penikmat sepak bola Indonesia, tetapi juga ajang strategis dalam memantau performa pemain-pemain Liga 1, sebagai bagian dari proses seleksi dan regenerasi tim nasional.
Piala Presiden 2025: Lebih dari Sekadar Turnamen Pramusim
Piala Presiden telah menjadi salah satu turnamen pramusim paling prestisius di Indonesia. Ajang ini biasanya digelar menjelang dimulainya kompetisi Liga 1 sebagai sarana pemanasan dan evaluasi strategi antar tim. Namun tahun ini, PSSI memberi sentuhan baru dengan menghadirkan tim All Star, menjadikan turnamen ini tidak hanya kompetitif tetapi juga spektakuler secara hiburan.
Dengan adanya Liga Indonesia All Star, ajang ini diproyeksikan akan menyedot perhatian lebih luas, tidak hanya dari publik nasional, tapi juga pihak internasional yang terus memantau perkembangan sepak bola Indonesia.
“Kami ingin menjadikan Piala Presiden 2025 sebagai momentum kebangkitan sepak bola Indonesia. Keputusan memilih Coach RD menjadi bagian penting dari upaya itu,” kata Arya.
Pengalaman Internasional dan Tim Nasional
Coach RD bukan hanya dikenal di level klub, tetapi juga memiliki pengalaman melatih Tim Nasional Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai pelatih Timnas U-23 dan asisten pelatih Timnas senior. Peran ini membuatnya sangat memahami karakter pemain Indonesia dan bagaimana membentuk sistem permainan yang efektif sesuai kemampuan teknis para pemain.
Dengan segudang pengalaman itu, kehadiran Coach RD dalam turnamen Piala Presiden 2025 bukan sekadar simbol status, melainkan pendorong kualitas permainan, strategi, dan daya saing tim All Star Indonesia.
“Saya bangga diberi kepercayaan ini. Tugas saya adalah meracik tim yang solid, menghibur, dan bisa menunjukkan kualitas terbaik sepak bola Indonesia,” kata Rahmad Darmawan dalam pernyataan resminya menanggapi penunjukan tersebut.
Tantangan dan Harapan Besar
Menghadapi Piala Presiden 2025, Coach RD dihadapkan pada tantangan besar: menyatukan pemain-pemain dari berbagai klub, menyusun strategi yang tepat, dan membangun mentalitas juara dalam waktu terbatas. Meski begitu, rekam jejaknya membuktikan bahwa ia memiliki semua kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
PSSI sendiri berharap kehadiran tim All Star ini mampu menjadi ajang seleksi terbuka dan transparan untuk menjaring pemain-pemain yang bisa memperkuat Timnas di berbagai level, mulai dari SEA Games hingga Kualifikasi Piala Dunia.
Penunjukan Rahmad Darmawan sebagai pelatih Liga Indonesia All Star untuk ajang Piala Presiden 2025 menandai langkah serius PSSI dalam meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola nasional. Dengan pengalaman panjang, prestasi nyata, dan gaya kepemimpinan yang terbukti berhasil di banyak klub, Coach RD diyakini mampu menghadirkan performa terbaik dari para bintang Liga 1.
Piala Presiden 2025 bukan hanya ajang pemanasan, tapi laboratorium pembinaan talenta, strategi kepelatihan, dan penyatuan visi sepak bola nasional yang lebih maju. Coach RD kini memegang peran kunci dalam menjadikan turnamen ini tak hanya kompetitif, tapi juga inspiratif bagi masa depan Garuda.