PHE Genjot Swasembada Energi, Sumbang 69 Persen Produksi Minyak Nasional

Senin, 30 Juni 2025 | 11:45:38 WIB
PHE Genjot Swasembada Energi, Sumbang 69 Persen Produksi Minyak Nasional

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya dalam mendukung swasembada energi nasional seiring perayaan hari jadi ke-18 pada 29 Juni 2025. Sebagai Subholding Upstream Pertamina, PHE menjadi tulang punggung utama produksi minyak nasional dengan kontribusi mencapai 69 persen dari total produksi minyak Indonesia, serta 37 persen terhadap produksi gas nasional.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim, mengungkapkan bahwa capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tantangan untuk terus menjaga dan meningkatkan produksi demi mendukung ketahanan energi nasional. “Kontribusi PHE yang mencapai 69 persen produksi minyak nasional menunjukkan peran strategis kami dalam mendukung pemerintah mencapai swasembada energi,” kata Chalid.

Menurut Chalid, keberhasilan PHE dalam menjaga level produksi tidak terlepas dari implementasi berbagai strategi hulu migas yang efektif, termasuk eksplorasi agresif, penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), dan pengembangan lapangan-lapangan baru yang memiliki potensi besar. “Kami berupaya menjaga keberlanjutan operasi dengan standar keselamatan kerja tinggi dan prinsip-prinsip tata kelola lingkungan yang baik,” tambahnya.

Data dari PHE mencatat, hingga pertengahan 2025, total produksi minyak PHE mencapai lebih dari 470 ribu barel per hari (bph), sedangkan produksi gasnya mencapai sekitar 3 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka ini menjadikan PHE sebagai salah satu produsen utama yang menopang ketahanan energi nasional.

Chalid menekankan bahwa keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga pada kontribusi PHE terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, sektor hulu migas memiliki efek berganda (multiplier effect) yang luas terhadap penyerapan tenaga kerja, pengembangan daerah, dan peningkatan pendapatan negara. “Setiap peningkatan produksi migas tidak hanya mendukung pasokan energi, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi dari pusat hingga ke daerah,” ujar Chalid.

Sejalan dengan program pemerintah, PHE terus melakukan inovasi dalam mengeksplorasi potensi-potensi cadangan migas di wilayah kerja baru, termasuk proyek-proyek strategis di kawasan Indonesia Timur. Beberapa blok andalan seperti Blok Mahakam, Blok Rokan, dan Blok Offshore Madura Barat menjadi kontributor utama dalam menjaga tingkat produksi.

Chalid juga menambahkan bahwa transformasi digital menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional PHE. Teknologi digital digunakan dalam sistem pemantauan produksi secara real-time, predictive maintenance peralatan, hingga optimasi pengelolaan reservoir. “Digitalisasi menjadi game changer dalam operasi hulu migas yang membuat kami lebih adaptif, cepat, dan presisi dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.

Selain aspek produksi, PHE turut mengedepankan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasinya. Dalam bidang lingkungan, PHE berkomitmen untuk menekan emisi karbon melalui program gas flare reduction, pemanfaatan energi terbarukan di area operasi, serta program penanaman pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Di bidang sosial, PHE aktif berkontribusi melalui program pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi, seperti pelatihan kewirausahaan, perbaikan fasilitas pendidikan, hingga layanan kesehatan gratis. Chalid menyebut, “Kami percaya kesuksesan operasi kami harus selaras dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar area kerja.”

Tak hanya itu, PHE juga berkomitmen memperkuat budaya keselamatan kerja (HSSE culture) dengan target zero fatality dan penerapan standar internasional pada setiap prosedur kerja. “Keselamatan kerja bagi pekerja dan mitra kerja adalah prioritas utama, karena produktivitas hanya bisa tercapai bila keamanan operasi terjamin,” tegas Chalid.

Melihat ke depan, Chalid optimistis PHE akan terus tumbuh dan menjadi motor penggerak utama pencapaian target swasembada energi nasional pada 2030 mendatang. Ia juga mengajak seluruh insan PHE untuk mempertahankan semangat inovasi, kolaborasi, dan integritas dalam menghadapi tantangan industri migas yang semakin dinamis.

“Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Pertamina, dan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PHE akan semakin kokoh sebagai perusahaan hulu migas nasional yang berdaya saing global,” pungkas Chalid.

Terkini