Bahaya Gadget pada Perkembangan Anak

Rabu, 02 Juli 2025 | 09:09:22 WIB
Bahaya Gadget pada Perkembangan Anak

JAKARTA - Di era digital saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan bagi anak-anak balita sekalipun. Namun, apabila penggunaan perangkat digital ini tidak dikendalikan dengan baik, dampaknya dapat menghambat perkembangan anak secara signifikan. Hal ini menjadi sorotan dalam webinar bertajuk Grand Parenting Menuju Indonesia Emas Seri III dengan tema "Gadget dan Pengaruhnya Pada Anak," yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya.

Dokter Spesialis Anak, Fransiska Herintyo, menyampaikan bahwa terlalu banyak paparan screen time pada anak dapat menimbulkan berbagai gangguan. "Paparan screen time yang berlebihan bisa berdampak pada keterlambatan bicara, gangguan tidur, obesitas, hingga munculnya perilaku mirip autisme," ujarnya. Menurut Fransiska, interaksi dua arah antara anak dan orang tua merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, dan interaksi ini tidak bisa tergantikan oleh layar digital.

Seringkali, alasan orang tua memberikan gadget kepada anak bukan untuk tujuan edukasi, melainkan sebagai cara menenangkan anak atau sekadar mengisi waktu luang. Namun, hal ini justru membawa risiko besar bagi perkembangan anak. Anak yang terlalu sering menggunakan gadget tanpa pendampingan orang tua berpotensi mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa serta gangguan dalam konsentrasi. Waktu yang seharusnya digunakan untuk stimulasi langsung bersama orang tua menjadi berkurang secara drastis.

Fransiska mengungkapkan fakta yang cukup mengkhawatirkan, bahwa lebih dari 66 persen anak-anak tidak mendapatkan interaksi yang cukup dengan orang tua ketika menggunakan gadget. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu peningkatan masalah perilaku serta menurunnya kemampuan sosial dan komunikasi anak pada usia emas pertumbuhannya.

Dalam webinar tersebut, Fransiska juga membagikan beberapa strategi yang dapat membantu orang tua dalam mengelola waktu penggunaan gadget pada anak. Pertama, pendampingan aktif saat anak menonton konten digital sangat dianjurkan. Ini tidak hanya membantu anak memilih konten yang sesuai, tetapi juga meningkatkan interaksi antara anak dan orang tua. Kedua, orang tua harus selektif dalam memilih konten yang berkualitas agar stimulasi yang didapatkan anak bisa maksimal.

Selain itu, sangat penting untuk menetapkan waktu bebas layar, terutama pada saat makan dan satu jam sebelum tidur. Waktu ini digunakan untuk membangun kebiasaan sehat dan mengurangi ketergantungan anak pada gadget. Ketiga, orang tua harus menjadi teladan dalam penggunaan media digital. "Orang tua perlu menjadi role model. Jangan hanya menyuruh anak berhenti bermain gadget jika kita sendiri terus-menerus memegang ponsel," tegas Fransiska.

Keterlibatan aktif orang tua dalam mengatur dan menemani anak selama penggunaan gadget menjadi kunci penting dalam mencegah dampak negatif. Tidak hanya membantu anak menghindari risiko gangguan perkembangan, namun juga memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak yang sangat dibutuhkan dalam masa tumbuh kembang.

Selain aspek kesehatan dan perkembangan bahasa, penggunaan gadget yang berlebihan juga bisa berkontribusi pada gangguan tidur. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar cenderung mengalami kesulitan tidur, yang pada gilirannya mempengaruhi daya tahan tubuh dan konsentrasi mereka di siang hari. Masalah obesitas juga dapat timbul akibat kebiasaan duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik yang cukup.

Fenomena munculnya perilaku mirip autisme pada anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget tanpa pengawasan menjadi salah satu perhatian utama. Meski belum sepenuhnya dipastikan, gejala seperti kesulitan bersosialisasi, kurangnya respons terhadap rangsangan sosial, dan kecenderungan mengisolasi diri telah terlihat pada beberapa kasus.

Penting untuk diingat bahwa masa balita adalah periode emas dalam perkembangan anak, di mana stimulasi sosial, emosional, dan kognitif sangat dibutuhkan untuk membentuk pondasi kehidupan mereka di masa depan. Oleh karena itu, pembatasan screen time dan peningkatan kualitas interaksi langsung antara anak dan lingkungan sekitarnya menjadi prioritas.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan komunitas diharapkan bisa bekerja sama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan penggunaan gadget pada anak-anak. Melalui pendekatan yang komprehensif dan terstruktur, dampak negatif penggunaan media digital yang tidak terkontrol bisa diminimalisir.

Secara keseluruhan, pemahaman orang tua tentang dampak gadget pada anak serta komitmen untuk membatasi penggunaannya akan berkontribusi besar terhadap tumbuh kembang anak yang optimal. Penggunaan teknologi tetap bisa memberikan manfaat bila dikombinasikan dengan pengawasan dan bimbingan yang tepat.

Dengan begitu, harapan untuk mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan semakin terbuka lebar, seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat di era digital ini. 

Terkini

Wisata Muara Mundu Kian Estetik

Senin, 21 Juli 2025 | 07:50:52 WIB

Galaxy A33 dan A53 Segera Dapat One UI 8

Senin, 21 Juli 2025 | 07:53:14 WIB

OPPO Hadirkan Tiga Perangkat Baru Serbaguna

Senin, 21 Juli 2025 | 07:55:55 WIB

Tips Efektif Gunakan WhatsApp Web di PC

Senin, 21 Juli 2025 | 07:58:25 WIB