JAKARTA - Di tengah tantangan ketidakpastian global dan tren konsumsi domestik yang bergerak fluktuatif, perbankan nasional tidak tinggal diam. Salah satu pemain utama di sektor keuangan, Bank Mandiri, memosisikan diri sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi lokal melalui pendekatan non-konvensional, yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan berbasis gaya hidup dan komunitas.
Salah satu langkah konkret yang mencerminkan strategi tersebut adalah penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025. Event olahraga bertaraf internasional ini bukan hanya ajang lari semata, melainkan menjadi ekosistem ekonomi mikro yang mendorong perputaran konsumsi lokal secara signifikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
Event Lari yang Jadi Penggerak Ekonomi
Bank Mandiri melihat potensi besar dari penyelenggaraan event-event berbasis komunitas seperti MJM. Bukan hanya mengangkat sektor pariwisata olahraga (sport tourism), tetapi juga menciptakan efek berganda terhadap pelaku UMKM, sektor perhotelan, kuliner, transportasi, hingga industri kreatif lokal.
Komitmen ini sejalan dengan upaya memperluas kontribusi sektor perbankan terhadap pembangunan ekonomi daerah. Tak sekadar menjalankan fungsi intermediasi keuangan, Bank Mandiri hadir mendorong mobilitas ekonomi secara langsung melalui partisipasi publik dalam event-event seperti MJM.
“Mandiri Jogja Marathon telah berkembang menjadi lebih dari sekadar ajang olahraga. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara dunia keuangan, komunitas, dan pelaku usaha lokal untuk menciptakan dampak ekonomi yang luas,” ungkap pihak Bank Mandiri.
Katalis Pertumbuhan di Tengah Konsumsi yang Tak Stabil
Dinamika ekonomi nasional saat ini masih menghadapi berbagai tekanan, termasuk dari sisi konsumsi rumah tangga yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi. Tren belanja masyarakat mengalami fluktuasi, dipengaruhi oleh inflasi, daya beli yang belum stabil, serta perubahan preferensi konsumen yang kini lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.
Dalam situasi seperti ini, Bank Mandiri mengambil pendekatan kreatif dengan mempertemukan dua kepentingan: gaya hidup sehat yang sedang tren dan kebutuhan mendongkrak konsumsi lokal. Melalui MJM, ribuan pelari dari berbagai kota di Indonesia dan bahkan mancanegara datang ke Yogyakarta, menginap, makan, belanja, dan berinteraksi langsung dengan produk-produk lokal.
Hasilnya, konsumsi domestik meningkat selama periode penyelenggaraan event, menciptakan efek ekonomi positif yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga memperkuat brand destinasi Yogyakarta sebagai kota wisata dan olahraga.
Efek Berganda terhadap UMKM
Penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2025 menjadi panggung bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memamerkan produk mereka. Dalam setiap rangkaian kegiatan MJM, selalu disediakan ruang bagi UMKM lokal untuk membuka booth dan berjualan langsung ke peserta maupun pengunjung.
Dari sisi pemberdayaan, Bank Mandiri juga aktif melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku usaha lokal agar dapat menghadirkan produk yang kompetitif dan menarik di pasar yang lebih luas.
Bagi pelaku usaha, kehadiran ribuan peserta MJM adalah peluang emas. Dalam beberapa kasus, pelaku UMKM makanan dan minuman mencatat peningkatan omzet hingga 3 kali lipat selama periode event berlangsung.
Sport Tourism dan Reputasi Kota
Tak dapat dimungkiri, MJM juga turut berkontribusi memperkuat citra Yogyakarta sebagai salah satu pusat sport tourism di Indonesia. Pariwisata olahraga adalah salah satu segmen pariwisata yang pertumbuhannya paling pesat, karena menggabungkan aktivitas fisik, hiburan, serta pengalaman lokal yang khas.
Dengan reputasi MJM yang telah diakui di tingkat nasional, Yogyakarta mendapatkan eksposur yang luas di media, media sosial, dan jejaring komunitas lari. Hal ini secara tidak langsung memperpanjang masa tinggal wisatawan serta memperbesar peluang pendapatan untuk sektor akomodasi dan transportasi.
Hotel-hotel dan penginapan di sekitar lokasi event hampir seluruhnya terisi penuh, restoran dan warung makan lokal ramai pengunjung, dan layanan transportasi lokal mengalami lonjakan permintaan.
Pendekatan Strategis Bank Mandiri
Penyelenggaraan event berbasis komunitas seperti MJM menjadi bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri dalam membangun ekosistem ekonomi inklusif. Pendekatan ini juga memperkuat positioning Bank Mandiri sebagai entitas yang tidak hanya mengedepankan profit, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi secara langsung.
Bank Mandiri membuktikan bahwa sektor perbankan dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nyata, bukan hanya melalui kredit atau investasi, tetapi juga lewat kreasi ruang partisipasi publik yang bernilai ekonomi tinggi.
"Bank Mandiri ingin menjadi bagian dari solusi dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kami percaya, kegiatan seperti MJM bisa menjadi katalisator perubahan ekonomi daerah," ujar perwakilan Bank Mandiri.
Langkah Ke Depan
Melihat dampak positif dari penyelenggaraan MJM 2025, Bank Mandiri berencana untuk terus melanjutkan dan mengembangkan event ini di tahun-tahun mendatang. Bahkan, konsepnya akan diperluas tidak hanya di Jogja, tapi juga ke kota-kota lain yang memiliki potensi serupa.
Event-event berbasis komunitas ini akan diselaraskan dengan strategi pemberdayaan UMKM dan penguatan ekonomi lokal, sehingga tidak hanya menjadi ajang branding, tetapi juga medium edukasi dan transformasi digital bagi pelaku usaha kecil.
Dengan pendekatan semacam ini, Bank Mandiri memposisikan diri sebagai penggerak ekonomi rakyat melalui metode yang kreatif, relevan, dan berdampak luas.