Indonesia Dorong Transformasi Pendidikan ASEAN

Kamis, 03 Juli 2025 | 11:14:20 WIB
Indonesia Dorong Transformasi Pendidikan ASEAN

JAKARTA - Indonesia menegaskan perannya sebagai motor penggerak transformasi pendidikan di Asia Tenggara dalam 53rd SEAMEO Council Conference (53rd SEAMEC) yang berlangsung di Jerudong, Brunei Darussalam pada 1-2 Juli 2025. Kehadiran delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menjadi sorotan karena menampilkan kepemimpinan dan komitmen tinggi terhadap pendidikan bermutu, inklusif, dan berkelanjutan.

SEAMEC merupakan forum dua tahunan yang mempertemukan Menteri Pendidikan negara anggota Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) untuk menyusun program kerja, memperkuat kerja sama, dan merumuskan rekomendasi masa depan di bidang pendidikan. Dalam forum bergengsi ini, Indonesia menegaskan visi pendidikan nasional yang selaras dengan prioritas SEAMEO.

“Indonesia tetap berkomitmen untuk menyelaraskan sistem pendidikan nasional kita dengan prioritas SEAMEO ini, mulai dari perluasan pendidikan anak usia dini hingga persiapan murid kita untuk menghadapi abad ke-21,” ujar Wamen Atip dalam pidatonya pada forum utama, didampingi oleh Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Kemendikdasmen, Irsyad Zamjani.

Salah satu sorotan utama adalah langkah Indonesia memperluas kebijakan pendidikan melalui program wajib belajar 13 tahun, mencakup pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas. Wamen Atip menekankan bahwa kebijakan ini dibuat untuk memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas bagi semua anak di Indonesia.

“Untuk mendukung prioritas PAUD, Indonesia saat ini memimpin pengembangan ASEAN-SEAMEO Joint Roadmap on Early Childhood Care and Education,” kata Wamen Atip. Sebagai Ketua Delegasi Indonesia, ia juga mengajak negara anggota SEAMEO dan mitra untuk berkolaborasi dalam membentuk kerangka kerja regional tersebut, agar dapat memastikan PAUD berkualitas dan inklusif di seluruh Asia Tenggara.

Sejalan dengan prioritas SEAMEO pada kurikulum abad ke-21, Wamen Atip memaparkan bahwa Indonesia telah mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan koding ke dalam kurikulum nasional. Hal ini bertujuan menyiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan dengan keterampilan abad ke-21.

“Kami memiliki tujuan untuk membekali siswa kami dengan keterampilan agar siap menghadapi masa depan serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, dan mendalam supaya dapat berpikir kritis dan menumbuhkan kreativitas,” jelasnya.

Komitmen Indonesia untuk terus mendorong inovasi dan relevansi pendidikan disambut baik oleh negara-negara anggota SEAMEO. Putra Mahkota Kesultanan Brunei Darussalam, Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah, dalam sambutan pembukaannya juga mengapresiasi kerja sama dengan SEAMEO yang dinilai telah berkontribusi besar pada pengembangan sumber daya manusia di kawasan Asia Tenggara.

Ia berharap SEAMEO dapat terus menjadi organisasi yang relevan dalam peningkatan kualitas pendidikan, sekaligus menjadi wahana untuk memperkuat tanggung jawab bersama dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua.

Selain agenda utama SEAMEC, Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam Pertemuan Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM) ke-7 yang mengusung tema Greening Education. Pada sesi ini, Wamen Atip menekankan pentingnya pendidikan berwawasan lingkungan sebagai fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Ia mengajak negara anggota SEAMEO untuk memperkuat kerja sama dalam berbagi praktik baik yang relevan dan berdampak langsung bagi siswa dan guru di Asia Tenggara.

“Kami percaya bahwa membentuk generasi yang sadar lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus melalui pendekatan sistemik, dari kurikulum, pelatihan guru, hingga budaya sekolah yang berkelanjutan. Salah satunya program Adiwiyata yang telah menjangkau lebih dari 28.000 sekolah adalah contoh nyata komitmen Indonesia,” tutur Wamen Atip.

Kehadiran aktif Indonesia di SEAMEC ke-53 menegaskan perannya sebagai penggerak utama transformasi pendidikan di kawasan, yang tidak hanya adaptif terhadap tantangan global, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan dan konteks nasional. Hal ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan pengaruh besar dalam agenda-agenda pendidikan di Asia Tenggara.

Forum SEAMEC kali ini juga menghasilkan kesepakatan penting melalui SEAMEO Council’s Commitment to Action. Seluruh negara anggota sepakat memperkuat kerja sama regional untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kebijakan dan kurikulum, meningkatkan kapasitas guru, memperluas akses pendidikan hijau bagi kelompok rentan, dan mendorong advokasi serta pemantauan program Greening Education.

Komitmen kolektif ini diharapkan menjadi langkah nyata SEAMEO dalam membekali generasi muda Asia Tenggara dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, aksi iklim, serta kesejahteraan global.

Terkini