Jadwal dan Tarif Kapal Pelni Ambon–Sanana

Jumat, 04 Juli 2025 | 12:45:46 WIB
Jadwal dan Tarif Kapal Pelni Ambon–Sanana

JAKARTA - Pelni kembali menghadirkan layanan penyeberangan laut yang menghubungkan dua wilayah di timur Indonesia, yakni Ambon dan Sanana. Jalur laut ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menjangkau Kepulauan Sula dari pusat aktivitas di Ambon, Maluku.

Dengan waktu tempuh lebih dari satu hari, rute Ambon–Sanana tak hanya menjadi jalur penghubung logistik dan mobilitas manusia, tetapi juga bagian dari urat nadi ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah tersebut. Kehadiran layanan ini menjadi sangat vital, terutama bagi warga yang menggantungkan kebutuhan sehari-hari dan kegiatan usaha mereka pada transportasi laut.

Dalam waktu dekat, Pelni menjadwalkan dua kali keberangkatan kapal untuk rute ini. Perjalanan tersebut dilayani oleh KM Sangiang, salah satu armada andalan Pelni yang telah lama melayani rute perairan timur Indonesia. Keberangkatan dilakukan dari Pelabuhan Ambon dan diperkirakan tiba di Sanana dengan jeda waktu sekitar satu hari lebih, tergantung jadwal yang dipilih.

Jadwal pertama keberangkatan dilakukan pada hari Selasa. KM Sangiang akan memulai pelayaran dari Pelabuhan Ambon pada pukul 07.00 WIT. Kapal kemudian dijadwalkan tiba di Pelabuhan Sanana pada keesokan harinya, Rabu, pukul 09.00 WIT. Dengan demikian, perjalanan laut ini membutuhkan waktu sekitar 1 hari dan 2 jam, termasuk transit di pelabuhan Namlea.

Bagi penumpang yang memilih jadwal keberangkatan kedua, kapal akan bertolak dari Ambon pada pukul 23.59 WIT. Jadwal kedatangan di Sanana direncanakan pada hari Senin pukul 06.00 WIT. Lama perjalanan pada jadwal ini tercatat sekitar 1 hari dan 6 jam, dengan rute yang juga melewati pelabuhan transit di Namlea.

Meski berbeda waktu keberangkatan, tarif tiket untuk kedua jadwal tetap sama. Penumpang dewasa cukup merogoh kocek sebesar Rp107.500 per orang. Sementara itu, untuk bayi berusia 0 hingga 23 bulan, tarif yang dikenakan hanya sebesar Rp11.200. Tarif ini terbilang terjangkau untuk perjalanan sejauh ini, dengan fasilitas dan keamanan perjalanan laut yang telah disesuaikan dengan standar Pelni.

Ketersediaan rute dan tarif ini menjadi salah satu indikator penting betapa strategisnya peran Pelni dalam melayani konektivitas antarwilayah di kepulauan Indonesia. Khususnya di wilayah timur yang kerap bergantung pada moda transportasi laut untuk akses barang, jasa, pendidikan, hingga layanan kesehatan.

Tidak hanya penumpang reguler, rute ini juga dimanfaatkan oleh pedagang, tenaga kesehatan, dan aparatur pemerintah daerah yang harus berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Karena itu, informasi jadwal keberangkatan seperti ini sangat penting bagi warga maupun stakeholder lokal yang bergantung pada kepastian transportasi laut.

Transit di Namlea juga memberi arti penting lain, yakni menyambungkan lebih banyak kota dan desa di Maluku dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Dengan satu rute kapal, masyarakat bisa mengakses lebih dari satu kota, memberikan fleksibilitas lebih dalam perjalanan dan distribusi logistik.

Untuk calon penumpang yang ingin memesan tiket, Pelni telah menyediakan sistem pemesanan daring melalui laman resmi maupun aplikasi mobile. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dan mengurangi antrean di pelabuhan. Di sisi lain, kemajuan ini juga menjadi bagian dari upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pelni dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan.

Bagi mereka yang masih memilih pembelian secara langsung, kantor cabang Pelni dan agen resmi di kota-kota besar di Maluku juga tetap melayani pembelian tiket. Tentunya, dengan membawa identitas diri yang sesuai serta memastikan data perjalanan sesuai dengan kebutuhan.

Selama pelayaran, KM Sangiang menyediakan fasilitas dasar yang memadai bagi para penumpang. Meski bukan kapal pesiar, namun kenyamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas Pelni. Kapal dilengkapi dengan tempat tidur kelas ekonomi, fasilitas sanitasi, area makan, serta kru yang siap membantu kebutuhan penumpang selama perjalanan.

Dalam konteks yang lebih luas, rute seperti Ambon–Sanana mencerminkan komitmen pemerintah melalui Pelni untuk mendukung pemerataan pembangunan dan memperkuat konektivitas nasional. Rute ini juga menjadi salah satu jalur pendukung dalam program Tol Laut yang dicanangkan untuk memperkuat distribusi logistik dan menurunkan disparitas harga antarwilayah.

Dengan penambahan jadwal dan rute rutin yang dijaga konsistensinya, Pelni memberi jaminan bahwa transportasi laut di wilayah timur Indonesia tetap hidup, bahkan ketika daerah-daerah tersebut jauh dari pusat aktivitas ekonomi nasional.

Ke depan, masyarakat berharap agar frekuensi dan kualitas layanan terus ditingkatkan, termasuk tambahan jadwal keberangkatan dan peningkatan fasilitas kapal. Apalagi, kebutuhan transportasi laut di kawasan timur Indonesia diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan peningkatan aktivitas masyarakat di wilayah kepulauan.

Bagi warga yang rutin bepergian dari Ambon ke Sanana atau sebaliknya, kehadiran KM Sangiang pada dua jadwal berbeda ini menjadi kabar baik sekaligus peluang untuk merencanakan perjalanan dengan lebih fleksibel. Dengan tarif yang terjangkau dan waktu tempuh yang kompetitif, kapal Pelni tetap menjadi tulang punggung mobilitas antar-pulau di Indonesia.

Terkini

BBM Non Subsidi Lebih Terjangkau

Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:39:57 WIB

LUTD PLN Terangi 121 Keluarga Padang dengan Listrik

Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:47:01 WIB

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:37:39 WIB

Tips Keuangan Berdasarkan Shio, 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:38:08 WIB

Ramalan Karier Zodiak 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:40:34 WIB