Kejurnas Taekwondo: Dongkrak Ekonomi dan Olahraga Magelang

Sabtu, 05 Juli 2025 | 11:13:19 WIB
Kejurnas Taekwondo: Dongkrak Ekonomi dan Olahraga Magelang

JAKARTA - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Taekwondo Piala Kemenpora ke-3 kembali digelar di GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, menjadi magnet bagi ribuan atlet dari berbagai provinsi yang berlaga selama tiga hari. Namun, lebih dari sekadar arena persaingan olahraga, ajang ini menjadi katalis penting bagi perekonomian lokal Kota Magelang.

Dengan jumlah peserta mencapai 4.500 orang, termasuk atlet, pelatih, pendamping, dan tenaga pendukung, kejuaraan ini bukan hanya memunculkan talenta baru di cabang taekwondo, tetapi juga memacu perputaran ekonomi di kota tersebut. Diperkirakan, selama penyelenggaraan kejuaraan, transaksi di berbagai sektor mencapai Rp16 miliar, mulai dari penginapan, kuliner, transportasi, hingga sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, menyampaikan apresiasinya terhadap event ini, yang dianggap mampu memberikan dampak ganda. “Saya mengapresiasi event ini karena selain untuk membangun karakter dan memunculkan bibit-bibit atlet taekwondo, event ini menghadirkan lebih dari 1.300 atlet dari berbagai provinsi,” katanya.

Menurut Isnanta, kehadiran atlet dan rombongan dari berbagai daerah selama tiga hari tak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi juga mendorong permintaan tinggi di sektor jasa pendukung, seperti penginapan dan kuliner. Ini menjadikan olahraga sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah.

Selain arena pertandingan, Kota Magelang kerap dimanfaatkan para peserta dan pendamping untuk mengeksplorasi destinasi wisata lokal, yang semakin memperkuat efek ekonomi dari kejuaraan ini. Ini menjadi bukti nyata bagaimana olahraga dan pariwisata dapat bersinergi dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

Susilo, Ketua Panitia Penyelenggara, menegaskan bahwa tujuan utama kejuaraan ini memang lebih luas daripada sekadar kompetisi olahraga. “Kejuaraan ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga pengungkit ekonomi. Ini adalah contoh nyata bahwa olahraga bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah, perputaran uang dalam event ini diperkirakan mencapai Rp16 miliar,” ujarnya.

Pemerintah Kota Magelang pun memberikan sambutan positif terhadap penyelenggaraan Kejurnas Taekwondo ini. Mereka melihat momentum ini sebagai peluang strategis untuk mengembangkan sport tourism, yaitu penggabungan antara kegiatan olahraga dan pariwisata yang berkelanjutan.

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, bersama jajaran pejabat daerah, turut hadir dalam pembukaan acara dan menegaskan komitmennya agar event semacam ini menjadi agenda rutin. “Kami berharap kejuaraan ini tidak hanya berjalan sekali, melainkan dapat terus digelar sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi berbasis komunitas,” tuturnya.

Dukungan juga datang dari Ketua KONI Magelang, Ali Sobri Sungkar, yang menekankan pentingnya sinergi antara olahraga dan penguatan ekonomi lokal. Hal ini bukan hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan olahraga dan pariwisata di masa depan.

Seiring dengan pertumbuhan minat terhadap olahraga, terutama cabang taekwondo yang semakin populer, kejuaraan seperti ini menjadi panggung penting untuk mencari bibit-bibit atlet yang tidak hanya kompeten di level nasional, tapi juga siap berkompetisi secara internasional. Lebih jauh, kejuaraan ini menjadi wahana edukasi karakter dan sportivitas bagi generasi muda.

Lebih dari sekadar juara dan medali, ajang ini membawa pesan penting bahwa olahraga dapat menjadi instrumen pembangunan sosial dan ekonomi yang efektif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kemenpora, pemerintah daerah, dan komunitas lokal, Kejurnas Taekwondo di Magelang menjadi contoh keberhasilan kolaborasi yang memberikan manfaat luas.

Selain aspek olahraga dan ekonomi, kejuaraan ini juga berdampak positif pada sektor UMKM di Magelang. Para pelaku usaha lokal dapat memasarkan produk kuliner dan kerajinan tangan mereka kepada para peserta dan pengunjung. Ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi mikro yang berkelanjutan di daerah.

Event ini juga menarik perhatian tenaga ahli dari Kemenpora, seperti Raden Slamet Santoso, yang hadir dalam pembukaan untuk melihat langsung bagaimana olahraga dapat menggerakkan banyak aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pengembangan atlet hingga pemberdayaan ekonomi lokal.

Melihat antusiasme dan dukungan yang kuat, masa depan Kejurnas Taekwondo di Magelang tampak cerah sebagai contoh sempurna bagaimana olahraga berperan lebih dari sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan ekonomi.

Dengan demikian, Kejurnas Taekwondo Piala Kemenpora ke-3 bukan hanya ajang pembuktian kemampuan atlet, melainkan juga momentum strategis untuk menggerakkan roda perekonomian daerah melalui sport tourism yang inklusif dan berkelanjutan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi olahraga sebagai penggerak pembangunan.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB