Atasi Kerusakan Infrastruktur, DPUPR Gandeng Warga Swasta Adopsi Jalan

Senin, 07 Juli 2025 | 09:07:22 WIB
Atasi Kerusakan Infrastruktur, DPUPR Gandeng Warga Swasta Adopsi Jalan

JAKARTA - Kabar menarik datang dari Kabupaten Sragen, di mana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengambil langkah progresif untuk mengatasi tantangan infrastruktur jalan melalui program Adopsi Jalan. Langkah ini merupakan jawaban atas keluhan publik yang sering kali tertuju pada kondisi jalan rusak. Namun, yang lebih penting, program ini mencerminkan pendekatan baru—bukan hanya menunggu pemerintah bertindak, melainkan memberdayakan masyarakat dan dunia usaha untuk ambil peran dalam menjaga kualitas jalan.

Menjawab Suara Masyarakat, Menyatukan Pihak untuk Solusi Jalan Berkelanjutan

Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Susanto, mengakui bahwa jalan menjadi concern publik utama. “Pemeliharaan jalan selama ini dibebankan kepada kabupaten. Namun, kini kami mengajak partisipasi aktif dari masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya saat peluncuran Sabtu (5/7). Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah mulai mengedepankan shared responsibility agar pengelolaan jalan tidak lagi menjadi beban tunggal pemerintahan daerah. Alih-alih memaku solusi tunggal, mereka membuka ruang untuk kolaborasi.

Bagaimana Mekanisme Adopsi Jalan?

Program ini memungkinkan warga, komunitas, hingga pelaku usaha—melalui dukungan dana atau pendampingan teknis—mengadopsi segmen jalan, terutama yang dekat lokasi usaha atau tempat tinggal. Adopsi ini mencakup beberapa bentuk kontribusi:

Pendanaan kecil tapi konsisten untuk perbaikan rutin atau pengecatan marka.

Relawan lokal membantu pemantauan kondisi jalan dan pelaporan cepat saat muncul kerusakan kecil.

Kolaborasi teknis dari dunia usaha untuk memberikan tenaga kerja ahli, material, atau alat berat.

Dengan membagi tanggung jawab di berbagai pihak, diharapkan jalan dapat selalu dipantau dan segera diperbaiki bila ada kerusakan ringan—sebelum menjadi rusak berat yang memerlukan biaya besar.

Nilai Tambah Bagi Perusahaan & Masyarakat

Bagi pelaku usaha, adopsi jalan bisa menjadi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Mereka mendapatkan reputasi bagus sebagai wujud kepedulian dan membangun goodwill positif. Goodwill ini tidak hanya bermanfaat untuk citra, tetapi juga menjalin hubungan lebih erat dengan pemerintah desa, masyarakat lokal, dan konsumen sekitar.

Sedangkan masyarakat di sekitar jalan dapat merasa memiliki daya kontrol atas infrastruktur tempat tinggal dan mobilitas mereka sehari-hari. Peran aktif ini turut menciptakan rasa kepemilikan—bahwa jalan bukan “barang publik” yang jauh di kantong pemerintah—but “jalan kita bersama” yang harus dirawat bersama.

Kendala & Strategi Keberlanjutan Program

Tentunya bukan tanpa tantangan. Tidak semua warga atau usaha memiliki dana atau kapasitas teknis untuk mengadopsi jalan. DPU Sragen menyikapi hal ini dengan strategi smart:

Program dibuat fleksibel: bisa berupa kontribusi dana, pelaporan rutin, atau penyediaan tenaga teknis.

DPU menyediakan insentif: berupa publisitas, sertifikat penghargaan, atau kemudahan izin untuk pelaksana adopsi jalan.

Ada sistem verifikasi dan monitoring: DPU tetap menjadi pengawas utama, memastikan kontribusi sesuai rencana dan kualitas tetap terjaga.

Model ini akan diuji di beberapa pilot project awal, sebelum diperluas ke semua jalan kabupaten bila terbukti efektif.

Menguatkan Visi-Misi Bupati Lewat Kolaborasi

Program Adopsi Jalan bukan sekadar proyek fizikal, tetapi juga bagian dari visi misi Bupati Sragen yang menjanjikan pelayanan publik inklusif dan kolaboratif. Ini memperlihatkan bagaimana bupati ingin mendorong budaya partisipasi masyarakat dan swasta—mengubah paradigma lama bahwa pemerintahan serba diserahkan oleh pemerintah pusat atau daerah.

Kolaborasi ini sejalan dengan tren global governance co-creation yang mendorong keterlibatan publik dalam penyusunan, implementasi, dan monitoring layanan publik. Dengan cara ini, bukan hanya struktur yang diperkuat, tetapi ikatan sosial antar aktor diberdayakan—ini modal sosial penting untuk menghadapi tantangan masa depan seperti urbanisasi, lansia, dan perubahan iklim.

Kesiapan Infrastruktur Digital Mendukung Inisiatif

Agar berjalan lancar, dukungan infrastruktur digital sangat krusial. Kemajuan teknologi membuka jalan – baik secara fisik maupun manajerial. DPU Sragen berencana membangun aplikasi atau fitur portal adopsi jalan, yang memfasilitasi:

Pengajuan kolaborasi adopsi.

Pelaporan kerusakan.

Transparansi penggunaan dana/contribusi.

Publikasi progres perbaikan.

Teknologi ini membuat program dapat dipantau realtime masyarakat. Dipegang oleh pemerintahan desa atau kecamatan, transparansi ini menumbuhkan kepercayaan dan membuat program berjalan lebih akuntabel.

Sebagai Awal Budaya Berdaya & Inklusif

Peluncuran program Adopsi Jalan merupakan langkah awal dalam membentuk budaya baru berbasis tanggung jawab bersama. Jika berhasil, tidak hanya jalan yang terpelihara, tetapi sikap partisipasi masyarakat dan dukungan pelaku usaha lokal terpupuk. Langkah ini berpotensi menjadi model buat kabupaten lain dalam mengakselerasi pelayanan publik menuju smart, inklusif, dan sukarela.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB