Usai Pantau Banjir, Bupati Bantaeng Terima Bantuan Sembako

Senin, 07 Juli 2025 | 11:06:12 WIB
Usai Pantau Banjir, Bupati Bantaeng Terima Bantuan Sembako

JAKARTA - Respons terhadap bencana tidak hanya diukur dari kecepatan bantuan yang datang, tetapi juga dari keterlibatan langsung pemimpin daerah dan sinergi warga dalam proses pemulihan. Kabupaten Bantaeng menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama lintas elemen masyarakat dapat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi bencana alam.

Pada Minggu (6 Juli 2025), Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy, menunjukkan kepemimpinan lapangan dalam merespons banjir yang melanda wilayahnya. Dikenal akrab dengan sapaan Uji Nurdin, kepala daerah ini turun langsung sejak pagi untuk memantau upaya penanggulangan banjir yang dilakukan oleh jajarannya bersama masyarakat. Ia hadir bukan sebagai simbol kekuasaan, melainkan sebagai penggerak solidaritas dan gotong royong di tengah situasi darurat.

Dalam kunjungan tersebut, sejumlah titik terdampak menjadi lokasi utama pemantauan. Di antaranya adalah Pasar Sentral, Kampung Gusung, dan Lorong Sunyi—tiga kawasan yang mengalami dampak signifikan akibat genangan air dan luapan sungai. Lokasi-lokasi ini menjadi prioritas karena merupakan pusat aktivitas ekonomi dan hunian padat penduduk yang membutuhkan penanganan cepat agar warga bisa segera kembali beraktivitas normal.

Kegiatan yang dilakukan bukan sekadar peninjauan. Bupati Uji Nurdin juga memastikan bahwa pelaksanaan kerja bakti berjalan dengan lancar. Ia tampak menyatu dengan warga, berdialog dengan mereka, dan turut menyemangati tim yang berjibaku membersihkan sisa lumpur dan puing yang terbawa banjir.

Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah Bantaeng tidak hanya mengandalkan bantuan pusat atau provinsi, tetapi lebih mengutamakan kekuatan internal yang dibangun lewat partisipasi aktif masyarakat. Sinergi seperti ini menjadi modal sosial penting untuk memulihkan daerah terdampak secara menyeluruh.

Dalam setiap titik pemantauan, Bupati Uji Nurdin mengapresiasi upaya warga yang bergotong-royong dan tidak tinggal diam. Ia menyampaikan bahwa kerja sama ini menunjukkan kekuatan kebersamaan dalam menghadapi krisis. “Kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan kita dalam mengatasi segala bentuk musibah,” ujar Uji Nurdin dalam salah satu sesi kunjungannya.

Kondisi banjir yang melanda Bantaeng dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut. Air yang meluap dari saluran dan sungai merendam rumah-rumah warga, infrastruktur umum, serta pusat ekonomi seperti pasar dan jalan utama. Pemerintah daerah pun menetapkan langkah cepat untuk mengurangi dampak lanjutan dari bencana ini.

Selain meninjau lokasi terdampak, Bupati Bantaeng juga aktif berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Kesehatan. Langkah ini dilakukan agar penanganan pasca banjir tidak hanya difokuskan pada pembersihan fisik, tetapi juga pada pemulihan layanan publik, termasuk sanitasi dan kesehatan warga.

Kegiatan ini pun turut mendapatkan dukungan dari berbagai pihak eksternal. Di hari yang sama, Bupati Uji Nurdin menerima bantuan berupa sembako dari Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) PDI-P Sulawesi Selatan. Bantuan ini menjadi pelengkap dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam meringankan beban masyarakat terdampak banjir.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dan langsung disalurkan ke beberapa titik pengungsian dan wilayah yang paling membutuhkan. Dalam keterangannya, Bupati menyambut baik bantuan dari organisasi maupun partai politik yang memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat. Ia menyatakan bahwa segala bentuk dukungan akan dikoordinasikan agar pendistribusiannya tepat sasaran.

"Kerja sama antar semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun organisasi sosial-politik adalah kunci dalam menghadapi bencana seperti ini. Kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Baguna PDI-P Sulsel," ucapnya.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui bupatinya menjadi bentuk nyata kepemimpinan yang tanggap terhadap bencana. Uji Nurdin membuktikan bahwa kehadiran pemimpin di lapangan bukan hanya tentang menunjukkan kepedulian, tetapi juga membangun kepercayaan warga bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit.

Momentum ini sekaligus menjadi refleksi bagi pemerintah daerah lainnya bahwa kesiapan menghadapi bencana tidak cukup hanya mengandalkan bantuan luar. Sistem respon cepat, koordinasi antarinstansi, partisipasi masyarakat, dan kehadiran pemimpin secara langsung menjadi kombinasi efektif untuk merespon krisis secara komprehensif.

Ke depan, Pemkab Bantaeng berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase dan pola tata kelola wilayah rawan banjir. Rencana jangka menengah hingga panjang pun mulai disiapkan, termasuk peningkatan kapasitas tanggul dan perbaikan sistem peringatan dini.

Sebagai penutup, tanggapan cepat Bupati Bantaeng dalam menghadapi bencana banjir ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang humanis dan responsif. Keterlibatan langsung masyarakat dalam kerja bakti juga menjadi cermin kuatnya solidaritas sosial. Ketika sinergi antara warga dan pemimpin terjalin erat, pemulihan pasca bencana bukan lagi beban, melainkan gerakan kolektif menuju kondisi yang lebih baik.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB