JAKARTA - Upaya penguatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai salah satu titik utama pemberangkatan jamaah umroh dari wilayah Jawa Barat mulai menunjukkan arah yang lebih konkret. Dengan menggandeng PT Surya Manasik Nabawi dan ratusan travel agen lokal, BIJB Kertajati menargetkan dimulainya penerbangan umroh reguler ke Arab Saudi pada September atau Oktober mendatang.
Langkah ini dipandang sebagai momentum strategis, tak hanya untuk memperkuat posisi BIJB dalam peta penerbangan nasional dan internasional, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang selama ini masih harus bertolak dari bandara di provinsi lain untuk menjalankan ibadah umroh.
Potensi Besar Jamaah Umroh dari Jawa Barat
Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan jumlah calon jamaah umroh tertinggi di Indonesia. Roland Sinaga, Senior Executive Vice President PT BIJB, menyebut bahwa sekitar 300 ribu orang dari wilayah ini berangkat ke Tanah Suci setiap tahunnya.
“Dari Jawa Barat ini untuk umroh 300 ribuan per tahun. Bandara kami berada di kawasan Ciayumajakuning. Melihat konektivitasnya, bandara kami dekat dengan Jawa Tengah bagian barat seperti Tegal, Brebes bisa lewat Cipali,” ujar Roland dalam konferensi pers yang digelar di Bandung.
Dengan letaknya yang strategis, BIJB Kertajati dinilai mampu menjangkau tidak hanya wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), tetapi juga daerah penyangga dari Jawa Tengah bagian barat dan sebagian wilayah Bandung.
Sinergi Tiga Pihak: Kunci Sukses Realisasi Penerbangan
Dalam mewujudkan ambisi tersebut, Roland menekankan pentingnya membangun ekosistem yang kuat antara bandara, maskapai, dan travel agen. Ia mengungkapkan bahwa BIJB telah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Lion Air, untuk mendukung program ini.
“Kami sudah mengajak maskapai penerbangan terkait memberangkatkan jamaah umroh,” tambahnya.
Kerja sama ini akan diperkuat oleh PT Surya Manasik Nabawi yang akan menjadi penghubung antara bandara dan travel agen. Pihaknya mengonfirmasi bahwa tidak kurang dari 100 travel agen telah diajak dalam kolaborasi tersebut, sebagian besar berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat.
“Kami saat ini sudah mengajak airlines Lion bukan satu, ke depan akan banyak. Travel hampir lebih dari 100,” jelas pihak PT Surya Manasik Nabawi.
Tantangan: Menyatukan Jadwal dan Kepastian Harga
Meskipun semangat kolaborasi telah dibangun, Roland menyebut masih ada tantangan yang perlu segera dituntaskan, salah satunya adalah ketidakpastian jadwal penerbangan dan harga tiket yang menjadi sorotan dari para travel agen.
“Tantangan ke depan yaitu adanya missing link antara travel agen dan maskapai. Travel agen meminta kepastian jadwal penerbangan dan harga tiket,” ungkapnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, PT Surya Manasik Nabawi berencana menjadi mediator yang memfasilitasi kesepakatan antara maskapai dan pelaku usaha travel umroh agar sinkronisasi dapat tercapai.
Target Awal: Penerbangan Umroh Rutin Tiap Pekan
BIJB Kertajati bersama mitra travel dan maskapai menargetkan penerbangan umroh pertama dimulai pada awal September atau Oktober. Pada tahap awal, jadwal akan dimulai dengan satu kali penerbangan setiap minggu. Ke depan, frekuensi akan ditingkatkan seiring dengan permintaan dan kesiapan operasional.
“Target penerbangan pertama perkiraan kami antara awal September Oktober, sepekan sekali dulu,” ungkap Roland.
Langkah ini diharapkan bisa membuka jalan bagi terbentuknya rute umroh reguler dari Kertajati, yang akan memberikan alternatif pemberangkatan selain dari Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Juanda.
Insentif dan Diskon untuk Pendorong Awal
Untuk memperkuat daya tarik dan menghidupkan kembali aktivitas penerbangan, Plt Direktur Utama BIJB Kertajati, Muhammad Singgih, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan insentif dalam bentuk potongan harga bagi maskapai dan travel agen.
“Dengan itu, kami berharap dapat meningkatkan okupansi penerbangan di BIJB Kertajati. Ada diskon-diskon untuk mendukung pemberangkatan jamaah umroh,” ujarnya.
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi agresif manajemen BIJB untuk membangun kembali kepercayaan pengguna jasa penerbangan setelah sempat mengalami tantangan dalam operasional selama beberapa tahun terakhir.
Optimisme akan Kebangkitan Kertajati
Senada dengan hal tersebut, Erasmus dari PT Surya Manasik Nabawi menyampaikan optimismenya terhadap masa depan BIJB sebagai salah satu hub penerbangan umroh di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi berbagai pihak akan membuka peluang besar untuk menggeliatnya kembali aktivitas penerbangan dari dan ke Majalengka.
“Kami optimistis trafik penerbangan di BIJB Kertajati ke depan akan meningkat,” ujarnya.
Dengan adanya sinergi dan dukungan dari travel agen, maskapai penerbangan, serta insentif dari manajemen bandara, program pemberangkatan umroh dari BIJB diharapkan menjadi titik balik positif bagi peningkatan trafik bandara sekaligus memudahkan umat Muslim di Jawa Barat dan sekitarnya dalam menjalankan ibadah ke Tanah Suci.