Genesis Permudah Akses Data Panas Bumi untuk Investor

Jumat, 11 Juli 2025 | 14:52:59 WIB
Genesis Permudah Akses Data Panas Bumi untuk Investor

JAKARTA - Dalam upaya mendukung kemudahan investasi dan transparansi di sektor energi terbarukan, pemerintah Indonesia mengambil langkah progresif dengan menghadirkan platform digital bernama Genesis. Melalui sistem ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong transformasi digital dalam pengelolaan data Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), termasuk proses pelelangan dan akses informasi teknis yang sebelumnya sulit dijangkau oleh calon investor.

Langkah ini menandai komitmen pemerintah untuk mempermudah perizinan dan mempercepat realisasi proyek panas bumi di Indonesia. Diharapkan, kehadiran Genesis tidak hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga simbol keterbukaan dan efisiensi tata kelola sumber daya energi panas bumi nasional.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi, menekankan bahwa Genesis akan menjadi sistem digital utama yang menyatukan seluruh proses informasi dan pelelangan proyek panas bumi secara nasional.

“Nah, ini kita ubah di dalam sistem online, seluruh pelelangan panas bumi nanti akan masuk ke dalam platform kita yang namanya Genesis. Itu kita adopt seluruh data, jadi data government drilling, data awal lapangan suhu, itu semua dimasukkan,” jelas Eniya.

Data Teknis Kini Tersedia Digital

Selama ini, data teknis seperti hasil pengeboran sumur panas bumi atau peta suhu awal suatu wilayah kerja seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi para investor untuk diakses. Melalui Genesis, seluruh data teknis penting yang dimiliki pemerintah kini akan tersedia dalam satu sistem digital yang transparan.

Genesis memungkinkan calon investor melihat informasi dasar setiap WKP secara terbuka, mulai dari status lahan hingga potensi energi. Untuk data teknis lebih mendalam, seperti log pengeboran dan detail geotermal, investor harus menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA). Akses penuh terhadap informasi ini akan diberikan menjelang tahap feasibility study (FS).

“Setelah kita umumkan pelelangan, jadi lelangnya akan online, kita menunggu peresmiannya Pak Menteri. Lalu, setelah itu semua pengembang akan bisa akses. Nah, untuk mengakses datanya juga mungkin ada NDA, ya. Dari situ bisa mendapatkan informasi lebih detail, lalu setelah itu baru masuk ke FS,” terang Eniya.

Dengan sistem ini, diharapkan proses penjajakan dan evaluasi investasi bisa dilakukan dengan lebih cepat, efisien, serta berbasis data yang terintegrasi.

Dukung Kepastian Investasi

Selain peluncuran Genesis, pemerintah juga tengah menyiapkan revisi regulasi yang mendukung iklim investasi panas bumi nasional. Salah satunya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Tidak Langsung Panas Bumi.

Revisi ini mencakup sedikitnya 17 poin kebijakan, yang menurut ESDM akan memberikan kepastian hukum lebih tinggi bagi investor. Perubahan itu antara lain mencakup prosedur perizinan, tarif listrik panas bumi, hingga skema kerja sama antara pengembang dan pemerintah daerah.

Pemerintah ingin menciptakan ekosistem panas bumi yang tidak hanya atraktif secara ekonomi, tetapi juga sejalan dengan semangat transisi energi dan dekarbonisasi.

Transparansi dan Efisiensi Lewat Teknologi

Transformasi digital melalui Genesis juga menjadi jawaban atas tantangan koordinasi data antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha. Dengan semua data dikumpulkan dalam satu platform, tidak ada lagi celah perbedaan informasi atau hambatan birokrasi yang memperlambat keputusan investasi.

Genesis juga memfasilitasi proses lelang online yang dinilai lebih transparan dibanding sistem konvensional. Ini sekaligus menjadi bagian dari upaya good governance di sektor energi baru terbarukan.

“Penerapan sistem online ini juga mendukung prinsip efisiensi dan akuntabilitas. Semua proses tercatat digital, mulai dari pengumuman WKP hingga proses seleksi pengembang,” tambah Eniya.

Menuju Masa Depan Energi Terbarukan

Sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, Indonesia memegang peranan penting dalam agenda energi bersih global. Namun, tantangan tetap ada terutama dalam menarik minat investasi dan menjamin kepastian usaha di sektor ini.

Dengan hadirnya Genesis, pemerintah berharap dapat meminimalkan hambatan awal bagi investor dan mempercepat proses eksplorasi serta pengembangan proyek-proyek panas bumi di berbagai daerah.

“Kami ingin menciptakan sistem yang terintegrasi, efisien, dan transparan. Genesis bukan sekadar platform, tapi bagian dari strategi nasional menuju energi masa depan yang bersih dan berkelanjutan,” pungkas Eniya.

Selain peningkatan kapasitas teknologi, ESDM juga mengedepankan prinsip inklusif dan kolaboratif, di mana semua pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat lokal dilibatkan dalam tata kelola proyek panas bumi.

Dengan peluncuran Genesis, Kementerian ESDM menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem investasi panas bumi yang lebih baik. Akses data yang terbuka dan sistem lelang online tidak hanya akan menarik minat investor baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional serta memperkuat akuntabilitas proyek energi bersih nasional.

Seiring dengan revisi peraturan yang sedang disiapkan, Indonesia siap mengambil peran strategis sebagai pusat energi terbarukan dunia, dimulai dari optimalisasi potensi panas bumi dalam negeri yang kini semakin mudah dijangkau melalui teknologi.

Terkini