Jadwal Kapal Pelni Banda Neira Ambon Juli: 9 Keberangkatan

Jumat, 11 Juli 2025 | 14:24:44 WIB
Jadwal Kapal Pelni Banda Neira Ambon Juli: 9 Keberangkatan

JAKARTA - Layanan transportasi laut rute Banda Neira–Ambon terus diperkuat oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dengan menyediakan sembilan keberangkatan selama bulan Juli. Tiga armada andalan KM Pangrango, KM Labobar, dan KM Sangiang dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di rute tersebut. Keberangkatan rutin ini menjadi solusi utama mobilitas masyarakat Maluku yang mengandalkan jalur laut sebagai transportasi utama.

Harga tiket untuk rute Banda Neira–Ambon cukup terjangkau. Untuk penumpang dewasa dikenakan tarif sebesar Rp 64.500, sementara untuk bayi hanya Rp 10.300. Tiket dapat dipesan langsung melalui laman resmi Pelni, yang juga menyediakan informasi lengkap seputar jadwal keberangkatan dan fasilitas layanan.

Keberangkatan pertama dimulai dengan KM Pangrango. Kapal ini dijadwalkan menempuh perjalanan sekitar 15 jam tanpa transit dari Banda Neira menuju Ambon. Penumpang dapat memanfaatkan layanan ini sebagai opsi utama untuk mobilitas antarpulau dengan waktu tempuh yang relatif stabil dan layanan yang sudah terstandarisasi.

Perjalanan berikutnya kembali dilayani oleh KM Pangrango. Jadwal yang disusun secara berkala ini memberikan alternatif waktu yang cukup fleksibel bagi masyarakat. Jadwal kapal disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa, baik untuk keperluan bisnis, keluarga, maupun aktivitas pemerintahan dan logistik.

KM Sangiang, kapal yang dikenal dengan daya jelajahnya di wilayah timur Indonesia, juga turut melayani rute ini. Meski waktu tempuh sedikit lebih lama sekitar 18 jam KM Sangiang tetap menjadi pilihan karena daya angkutnya dan fasilitas kapal yang cukup memadai untuk pelayaran jarak menengah.

Menjelang pertengahan bulan, KM Pangrango kembali dioperasikan. Keberangkatan berkala ini tidak hanya mendukung kelancaran konektivitas antarwilayah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif dengan memperlancar arus barang dan jasa. Di sisi lain, KM Labobar yang terkenal sebagai kapal dengan kecepatan tinggi untuk ukuran armada Pelni, melayani pelayaran dengan waktu tempuh lebih cepat, yaitu sekitar 8 jam.

Jadwal keberangkatan berikutnya menampilkan kembali rotasi kapal yang sudah dikenal oleh masyarakat Maluku. KM Pangrango dan KM Labobar secara bergantian hadir untuk memastikan ketersediaan layanan tidak terganggu. Hal ini mencerminkan komitmen Pelni dalam memberikan layanan terbaik, meskipun kondisi laut maupun cuaca dapat berubah sewaktu-waktu.

Menjelang akhir bulan, KM Pangrango dan KM Sangiang kembali hadir untuk keberangkatan pada tanggal yang sama. Kondisi ini memberikan pilihan tambahan bagi calon penumpang dalam menentukan waktu perjalanan mereka. Rotasi kapal dengan intensitas tinggi ini sekaligus menunjukkan bagaimana Pelni mengelola armadanya untuk menjaga kesinambungan layanan.

Selain aspek operasional, Pelni juga terus mengedepankan imbauan terkait protokol kesehatan dalam pelayaran. Meski vaksinasi Covid-19 tidak menjadi syarat wajib untuk naik kapal, masyarakat tetap dianjurkan melengkapi vaksinasi hingga booster kedua. Anjuran ini ditujukan terutama bagi kelompok rentan yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan virus.

Penggunaan masker tidak diwajibkan bagi penumpang yang dalam kondisi sehat. Namun, mereka yang merasa kurang sehat atau memiliki risiko tinggi tetap dianjurkan untuk mengenakan masker selama perjalanan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Langkah ini merupakan bentuk preventif agar pelayaran berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.

Pelni juga menganjurkan penumpang untuk membawa hand sanitizer atau rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh benda yang digunakan secara bersamaan di area publik kapal. Selain itu, pemanfaatan aplikasi Satusehat sebagai sarana pemantauan kesehatan juga dianjurkan untuk seluruh pelaku perjalanan laut.

Menariknya, kebijakan perjalanan saat ini tidak lagi mengharuskan penumpang menunjukkan hasil tes negatif PCR maupun antigen. Ini merupakan hasil dari pelonggaran aturan seiring dengan membaiknya kondisi pandemi dan cakupan vaksinasi yang luas.

Dengan keberangkatan yang padat dan layanan yang diperkuat oleh armada yang sudah dikenal luas, pelayaran Banda Neira–Ambon menjadi andalan masyarakat. Kombinasi antara jadwal yang rutin, tarif yang terjangkau, serta layanan yang terus ditingkatkan menjadi bukti komitmen Pelni dalam menjaga konektivitas antarwilayah di Indonesia bagian timur.

Kehadiran kapal-kapal seperti KM Pangrango, KM Labobar, dan KM Sangiang dalam sembilan kali keberangkatan sepanjang bulan Juli ini mencerminkan pentingnya jalur laut dalam mendukung pergerakan manusia dan logistik. Pelni tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menjadi jembatan sosial budaya antarwilayah di kepulauan Nusantara.

Terkini