JAKARTA - Pilihan masyarakat untuk berlibur dengan moda transportasi laut menunjukkan tren yang semakin meningkat, terutama di tengah momentum libur sekolah. Hal ini tampak jelas dari lonjakan signifikan jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, setelah PT Pelni menerapkan kebijakan diskon tarif sebesar 50 persen. Program ini menjadi daya tarik utama bagi kalangan menengah yang menginginkan alternatif transportasi murah namun tetap aman dan nyaman.
Promo potongan harga tersebut berlaku untuk seluruh rute pelayaran domestik dan telah berlangsung sejak awal Juni hingga akhir Juli. Dalam periode tersebut, penumpang kapal dari Semarang meningkat drastis hingga tujuh kali lipat dibandingkan hari biasa.
Plt. Kepala PT Pelni Cabang Semarang, Festy Vita Septyana, mengungkapkan bahwa potongan harga ini diberikan sebagai bagian dari program stimulus yang disiapkan pemerintah melalui Pelni. Menurutnya, diskon sebesar 50 persen diterapkan pada harga dasar tiket. Namun, biaya pas pelabuhan dan asuransi tetap ditambahkan di luar harga yang didiskon.
“Diskonnya itu untuk harga dasar, kemudian masih ada tambahan untuk pas penumpang dan asuransi,” jelas Festy saat ditemui di kantornya.
Sebagai contoh, tiket kelas ekonomi untuk rute Semarang–Kumai yang biasanya dijual dengan harga Rp 240.500 kini hanya dibanderol Rp 137.000. Program potongan harga ini tidak hanya berlaku untuk kelas ekonomi saja, tetapi juga berlaku untuk semua kelas, termasuk bayi serta kelas di atas ekonomi. Hal ini memungkinkan lebih banyak lapisan masyarakat untuk menikmati transportasi laut dengan harga yang lebih terjangkau.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, PT Pelni mengoperasikan dua kapal utama, yakni KM Kelimutu dan KM Lawit. Kapal-kapal ini melayani rute ke berbagai wilayah, seperti Kumai, Sampit, Pontianak, dan Karimun Jawa. Dalam kondisi normal, rute Semarang–Karimun Jawa biasanya hanya diisi sekitar 100 penumpang per keberangkatan. Namun, sejak diberlakukannya diskon, jumlah penumpang melonjak drastis hingga 700 orang dalam satu kali perjalanan.
“Biasanya untuk Semarang–Karimun Jawa itu hanya sekitar 100 penumpang. Tapi sekarang bisa sampai 700,” kata Festy.
Antusiasme masyarakat juga terlihat dari rute-rute lain. Misalnya, untuk perjalanan Semarang–Kumai yang biasanya hanya membawa sekitar 300–400 penumpang, kini bisa memuat hingga 1.400 penumpang dalam satu kali pelayaran. Padahal, kapasitas normal kapal Pelni di pelabuhan Semarang hanya 914 penumpang.
Namun Festy menegaskan, lonjakan tersebut tetap legal karena adanya dispensasi dari Kementerian Perhubungan yang memperbolehkan penambahan kapasitas hingga 40 persen. Dispensasi ini memungkinkan pihak Pelni mengangkut penumpang lebih banyak dalam satu pelayaran tanpa melanggar aturan keselamatan.
“Sudah ada dispensasi dari Kementerian Perhubungan, jadi penambahan kapasitas 40 persen ini resmi dan tetap dalam koridor keselamatan,” tegasnya.
Promo tiket murah ini menjadi daya tarik tersendiri, khususnya untuk rute-rute wisata seperti ke Karimun Jawa. Apalagi, harga tiket pulang-pergi dari Semarang ke Karimunjawa yang biasanya cukup mahal kini dipangkas menjadi hanya Rp 150.000 per orang. Jadwal keberangkatan pun mendukung kebutuhan wisatawan, yaitu berangkat pada hari Jumat dan kembali pada Minggu sore, yang cocok dengan libur akhir pekan.
“Ini membuat Karimunjawa makin terjangkau untuk dikunjungi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah,” ungkap Festy.
Lebih lanjut, sistem pembelian tiket yang fleksibel turut mendorong peningkatan minat masyarakat. Tiket kapal Pelni bisa dibeli secara daring melalui aplikasi resmi Pelni, serta secara luring melalui gerai Indomaret, Alfamart, bank mitra seperti BCA, hingga jaringan Telkomsel.
Festy optimistis bahwa program ini akan terus disambut positif oleh masyarakat meski terdapat opsi moda transportasi lain seperti pesawat. Menurutnya, kapal laut tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mengutamakan harga terjangkau, khususnya dalam konteks pariwisata daerah.
“Kami melayani masyarakat menengah ke bawah. Selama ada laut, kapal tetap dibutuhkan,” katanya.
Peningkatan jumlah penumpang tidak hanya menunjukkan keberhasilan promo diskon semata, tapi juga menggambarkan antusiasme publik untuk mengeksplorasi destinasi wisata lokal melalui jalur laut. Destinasi seperti Karimunjawa dan Pontianak kini makin diminati, tak hanya oleh wisatawan lokal tapi juga oleh wisatawan domestik dari berbagai wilayah.
Program ini sekaligus menjadi momentum positif bagi PT Pelni untuk memperkuat kembali perannya sebagai tulang punggung transportasi laut nasional. Di sisi lain, inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa dengan dukungan harga yang terjangkau dan pelayanan yang optimal, sektor pelayaran niaga dan wisata bisa berkembang lebih pesat dan inklusif.
Dengan keterjangkauan tarif, kemudahan akses tiket, serta peningkatan fasilitas dan jumlah kapal, tak heran bila jalur pelayaran seperti dari Semarang menjadi primadona baru di musim liburan ini. Bila keberlanjutan program ini terus terjaga, bukan tidak mungkin wisata laut Indonesia akan makin diminati, baik oleh warga lokal maupun wisatawan luar daerah.