Sambangi Klub Bola Voli di Jogja, Bahayanya Penggunaan Sepatu KW

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:57:29 WIB
Sambangi Klub Bola Voli di Jogja, Bahayanya Penggunaan Sepatu KW

JAKARTA - Fenomena membanjirnya sepatu olahraga tiruan atau KW di pasaran tidak hanya merugikan industri asli dalam negeri, tetapi juga menurunkan nilai apresiasi masyarakat terhadap kualitas dan orisinalitas produk lokal. Menanggapi kondisi tersebut, brand sepatu olahraga asal Indonesia, Fixch, meluncurkan kampanye bertajuk Fixch Experience Road to Java 2025 sebagai langkah konkret dalam mengedukasi pasar sekaligus memperkuat eksistensinya di tengah maraknya produk bajakan.

Kampanye ini menjadi bentuk perlawanan halus namun strategis dari Fixch terhadap maraknya peredaran sepatu palsu yang menyerupai desain merek ternama maupun lokal. Mengusung semangat sportivitas dan kecintaan pada produk dalam negeri, roadshow ini menyasar sejumlah kota di Pulau Jawa dengan pendekatan edukatif dan pengalaman langsung konsumen terhadap produk asli.

Fixch sendiri dikenal sebagai produsen sepatu olahraga lokal yang memiliki akar kuat di cabang olahraga bola voli. Didirikan dengan visi untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi buatan anak bangsa, Fixch kini menjadi salah satu simbol kebanggaan komunitas voli Indonesia.

Menjawab Tantangan Pasar yang Sarat Produk Tiruan

Tak dapat dipungkiri, harga sepatu olahraga tiruan yang jauh lebih murah kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian konsumen. Namun, di balik itu, terdapat ancaman besar bagi keberlangsungan industri lokal, mulai dari hak kekayaan intelektual yang dilanggar, kualitas material yang diragukan, hingga menurunnya apresiasi terhadap karya orisinal.

Fixch memandang fenomena tersebut sebagai tantangan serius yang perlu ditanggapi dengan langkah nyata. Melalui “Fixch Experience Road to Java 2025”, perusahaan mengedepankan konsep penyadaran konsumen—bukan sekadar promosi produk.

Dalam kegiatan ini, Fixch tidak hanya memamerkan lini produk unggulannya, tetapi juga mengundang masyarakat untuk mencoba langsung kenyamanan, kualitas bahan, serta performa sepatunya. Konsumen diberikan kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana sepatu asli mampu menunjang aktivitas olahraga, terutama voli, secara optimal.

“Kampanye ini bukan hanya soal penjualan, tapi soal kesadaran. Kami ingin mengajak masyarakat mengenal kualitas produk asli Indonesia dan mengapresiasi hasil karya anak bangsa. Karena ketika masyarakat memilih produk KW, itu bukan hanya soal harga, tapi soal pilihan untuk mendukung atau menghancurkan industri lokal,” ujar salah satu perwakilan Fixch dalam sesi pembukaan roadshow.

Membangun Loyalitas Konsumen Melalui Pengalaman Langsung

Roadshow ini dirancang sebagai pengalaman interaktif. Di setiap kota yang dikunjungi, Fixch menggelar sesi latihan dan fun match voli bersama atlet lokal, workshop edukatif tentang memilih sepatu olahraga yang tepat, serta sesi konsultasi dan fitting produk.

Respon positif pun datang dari para peserta yang menyambut baik kehadiran Fixch, terutama di kalangan atlet muda dan komunitas voli daerah. Mereka merasa dilibatkan secara langsung dan diberi ruang untuk mengeksplorasi produk lokal tanpa tekanan pembelian.

Salah seorang peserta di Yogyakarta, Rina (17), mengaku baru menyadari perbedaan signifikan antara sepatu orisinal dan KW setelah mencoba langsung produk Fixch.

“Selama ini saya pikir semua sepatu sama saja asal bentuknya mirip. Tapi setelah coba Fixch, saya bisa rasakan bedanya. Bahannya lebih nyaman, enggak bikin lecet, dan daya cengkeramnya juga lebih kuat,” ujarnya antusias.

Perluasan Pasar dan Komitmen Fixch terhadap Produk Dalam Negeri

Roadshow ini juga menjadi momentum Fixch untuk memperluas pasar dan memperkuat jaringannya di Pulau Jawa. Dalam beberapa tahun terakhir, brand ini memang gencar menyasar pasar regional dengan pendekatan komunitas, khususnya di kalangan pelajar, mahasiswa, dan klub voli amatir.

Dengan membawa semangat by local, for local, Fixch tidak hanya fokus pada ekspansi pasar, tetapi juga pada pemberdayaan ekosistem olahraga lokal. Dalam beberapa kegiatan roadshow, Fixch turut melibatkan UMKM penyedia perlengkapan olahraga serta menggandeng pelatih-pelatih lokal untuk mendampingi sesi pelatihan.

“Kami percaya bahwa pertumbuhan Fixch harus beriringan dengan pertumbuhan komunitas olahraga di daerah. Maka, roadshow ini bukan hanya kampanye komersial, tapi juga bentuk kolaborasi,” kata tim promosi Fixch.

Tantangan Edukasi dan Penegakan Regulasi

Meski kampanye ini mendapat sambutan baik, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah keterbatasan kesadaran masyarakat terkait dampak negatif produk KW. Masih banyak konsumen yang belum memahami bahwa produk palsu tidak hanya merugikan dari sisi kualitas, tetapi juga dari aspek ekonomi nasional dan pelanggaran hukum.

Fixch menyadari bahwa edukasi perlu dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perusahaan juga menggandeng sejumlah institusi pendidikan dan komunitas olahraga untuk menyelenggarakan talkshow dan diskusi publik seputar pentingnya menghargai orisinalitas.

Selain itu, Fixch berharap pemerintah dan aparat penegak hukum lebih tegas dalam menangani peredaran produk tiruan, khususnya yang sudah merugikan pelaku industri lokal seperti mereka.

Harapan Menuju 2025 dan Seterusnya

Fixch Experience Road to Java 2025 ditargetkan akan berlangsung hingga akhir tahun, menjangkau kota-kota seperti Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, hingga Jakarta. Fixch menargetkan peningkatan kesadaran masyarakat setidaknya sebesar 25% dari baseline tahun lalu dalam hal konsumsi produk lokal orisinal.

Lebih jauh lagi, Fixch berharap dapat menjadi pelopor kampanye anti-KW di sektor industri perlengkapan olahraga nasional, sekaligus membuktikan bahwa produk lokal dapat bersaing dari sisi kualitas, desain, dan performa.

Dengan langkah seperti ini, Fixch tidak hanya melindungi bisnisnya sendiri, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga martabat industri lokal dari ancaman pemalsuan produk yang kian masif.

Terkini