JAKARTA - Di tengah laju persaingan ekonomi yang kian kompetitif, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut tak hanya mampu menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga harus memiliki kapasitas kepemimpinan dan manajerial yang kuat. Menyadari pentingnya hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Demak, melalui kerja sama lintas level pemerintahan, menggulirkan program Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang secara khusus menyasar para pelaku UMKM.
Kegiatan LDK ini dilangsungkan di Aula Kecamatan Gajah dan diikuti oleh puluhan pelaku UMKM dari berbagai desa di wilayah tersebut. Tak sekadar pelatihan biasa, program ini menjadi wujud nyata dari upaya kolaboratif antara Pemerintah Desa, Kecamatan, dan Pemerintah Kabupaten untuk memperkuat fondasi usaha masyarakat dari akar rumput.
Bupati Demak, Eisti’anah, hadir langsung untuk membuka kegiatan tersebut dan memberikan arahan kepada peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mendorong kemandirian ekonomi berbasis masyarakat.
“Dengan adanya UMKM, para perempuan masih bisa bekerja dari rumah sambil tetap menjalankan peran mereka sebagai pengurus rumah tangga. Melalui UMKM juga tentunya keluarga akan lebih berdaya dengan penghasilan dari produk-produk yang mereka jual,” ujar Bupati Eisti’anah.
Pernyataan ini sekaligus menyoroti potensi besar UMKM dalam mendorong pemberdayaan perempuan serta memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, terutama di wilayah pedesaan. Maka tak heran, pemerintah daerah menempatkan sektor UMKM sebagai pilar strategis dalam pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja lokal.
Fokus pada Kepemimpinan, Inovasi, dan Akses Pasar
LDK bagi pelaku UMKM tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan dasar tentang kepemimpinan, tetapi juga menyisipkan materi tentang pengembangan produk, branding, hingga strategi pemasaran. Tujuannya jelas agar pelaku usaha tidak hanya beroperasi dalam skala kecil, tetapi mampu menembus pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional.
Camat Gajah, Haryoto, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di wilayahnya telah menunjukkan kemajuan signifikan. Sertifikasi halal dan legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) telah dimiliki oleh hampir semua peserta pelatihan.
“Saat ini juga UMKM di Kecamatan Gajah sudah mulai ber-MoU dengan supermarket untuk meningkatkan penjualan produk. Tak lupa tentunya pelatihan ini diharapkan mampu mendongkrak penurunan angka kemiskinan. Kita berharap para pelaku UMKM terus berinovasi untuk meningkatkan produknya,” jelas Haryoto.
Langkah nyata seperti kerja sama dengan supermarket lokal ini mencerminkan perubahan paradigma pelaku UMKM dari semula hanya berfokus pada produksi rumahan, kini mulai membuka akses distribusi yang lebih profesional.
UMKM sebagai Kunci Pemulihan Ekonomi Daerah
Pelatihan ini dilihat sebagai bagian dari strategi besar Pemerintah Kabupaten Demak dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi. Di saat sektor formal banyak mengalami kontraksi, UMKM justru menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Tak hanya mampu bertahan, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan menjadi penyokong ekonomi keluarga.
Model pelatihan seperti yang dilakukan di Kecamatan Gajah bisa menjadi rujukan bagi wilayah lain. Tidak hanya memberikan edukasi teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri, membentuk jiwa kepemimpinan, serta membuka akses jejaring dan pemasaran yang lebih luas.
Melalui kegiatan ini, pelaku UMKM juga diberi ruang untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. Interaksi lintas desa dan kelompok usaha membuka potensi kolaborasi antar pelaku usaha. Misalnya, pengusaha kuliner bisa bekerja sama dengan pelaku usaha kemasan, atau pembuat produk kerajinan dapat menjalin relasi dengan pelaku digital marketing lokal.
Dorongan Bagi Pemerintah untuk Terus Hadir di Tengah Pelaku Usaha
Program pelatihan semacam ini juga menjadi cermin bahwa negara hadir dalam pembangunan ekonomi dari tingkat bawah. Partisipasi langsung Bupati dalam kegiatan seperti LDK menunjukkan adanya komitmen kuat untuk mendampingi dan mendengarkan kebutuhan para pelaku usaha kecil.
Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut, peserta juga diberikan informasi terkait peluang akses permodalan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), hibah usaha mikro, serta dukungan promosi produk melalui pameran lokal dan kanal digital.
Pelatihan Bukan Titik Akhir, tapi Awal Perubahan
LDK bagi pelaku UMKM Kecamatan Gajah menjadi lebih dari sekadar agenda seremonial. Ia merupakan fondasi dari sebuah proses panjang yang akan menentukan arah berkembangnya sektor UMKM di Kabupaten Demak.
Pesan dari Bupati Eisti’anah agar pelatihan dimanfaatkan sebaik mungkin menjadi pengingat bahwa sukses usaha bukanlah hasil dari satu hari pelatihan, melainkan akumulasi dari konsistensi, inovasi, dan semangat belajar yang tak pernah padam.
Pelaku UMKM dituntut untuk terus bergerak maju, memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh, serta terus membangun produk dan merek yang kuat agar mampu bersaing di era digital dan pasar bebas saat ini.