KAI Daop 6 Andalkan Ketepatan Waktu

Kamis, 17 Juli 2025 | 09:12:52 WIB
KAI Daop 6 Andalkan Ketepatan Waktu

JAKARTA - Kinerja operasional PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api sebagai sarana perjalanan darat yang efisien dan tepat waktu. Di tengah tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi, Daop 6 mampu menorehkan prestasi membanggakan dengan mencatat tingkat ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) keberangkatan kereta api mencapai 99,66 persen, sementara OTP kedatangan mencapai 96,39 persen selama semester pertama tahun 2025.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa Daop 6 Yogyakarta tidak hanya konsisten menjaga performa layanan, tetapi juga berhasil menghadirkan jaminan ketepatan waktu yang kini menjadi nilai jual utama dari layanan kereta api. Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari strategi operasional yang matang dan sinergi antarunit kerja yang solid.

“Capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi operasional dan sinergi antarunit kerja yang terus dikembangkan untuk menjamin kenyamanan dan ketepatan layanan kepada pelanggan,” ujar Feni.

Koordinasi Efektif Jadi Kunci

Di balik pencapaian angka OTP yang nyaris sempurna tersebut, terdapat sistem koordinasi yang sangat efektif, baik di dalam wilayah kerja Daop 6 maupun dengan daerah operasi lain yang terhubung langsung. Koordinasi lintas wilayah menjadi hal krusial dalam memastikan perjalanan kereta api bebas hambatan, terlebih saat terjadi potensi gangguan teknis maupun non-teknis.

Tingginya angka OTP ini juga merupakan hasil dari kesiapsiagaan petugas lapangan, kemampuan deteksi dini terhadap potensi gangguan operasional, dan respons cepat terhadap kendala di lapangan. KAI Daop 6 berhasil membangun sistem tanggap darurat yang efisien untuk menjamin perjalanan kereta tidak terganggu secara signifikan.

“Efektivitas dalam koordinasi lintas daerah operasi, kesiapsiagaan petugas lapangan, serta ketanggapan terhadap potensi hambatan teknis, telah berkontribusi signifikan dalam menekan angka kelambatan dan menjaga ketepatan jadwal perjalanan,” lanjut Feni.

Rinci Capaian OTP Angkutan Penumpang dan Barang

Secara lebih rinci, selama semester pertama tahun 2025, Daop 6 mencatat OTP keberangkatan KA penumpang sebesar 99,59 persen, dan OTP kedatangan KA penumpang mencapai 97,63 persen. Sementara itu, untuk angkutan barang, OTP keberangkatan mencapai 99,73 persen dan OTP kedatangan mencapai 95,15 persen.

Angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, tetapi menjadi indikator kuat terhadap kualitas operasional dan integritas layanan yang diberikan kepada masyarakat. Menurut Feni, pencapaian ini menunjukkan bahwa KAI Daop 6 telah mampu menjalankan sistem operasional yang tidak hanya andal, tetapi juga tangguh menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI. Ketepatan waktu yang tinggi ini bukan hanya angka, melainkan cerminan dari dedikasi kami dalam menjaga keandalan sistem operasi, perawatan sarana prasarana yang konsisten, serta pengelolaan SDM yang profesional dan disiplin,” tutur Feni.

Transformasi Digital untuk Tingkatkan Layanan

Seiring dengan perkembangan zaman, KAI Daop 6 juga terus berinovasi melalui pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Digitalisasi proses operasional kini menjadi salah satu strategi utama dalam mengelola sistem transportasi modern.

KAI telah menerapkan berbagai inovasi seperti digital boarding pass, e-ticketing, serta sistem pemantauan perjalanan kereta secara real time. Hal ini tidak hanya mempercepat proses layanan pelanggan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman karena informasi perjalanan bisa diakses dengan mudah dan transparan.

Feni menekankan bahwa optimalisasi komunikasi antar unit operasional juga turut menjadi bagian penting dalam menjaga konsistensi layanan di lapangan. Pemanfaatan teknologi secara terintegrasi telah mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat dalam situasi genting.

Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Tidak hanya mengandalkan kekuatan internal, Daop 6 juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Balai Teknik Perkeretaapian, Dinas Perhubungan, hingga pemerintah daerah. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman dan efisien, khususnya dalam penataan stasiun, penguatan literasi keselamatan, serta penanganan perlintasan sebidang.

Menurut Feni, pendekatan kolaboratif ini sangat diperlukan, mengingat banyak aspek keselamatan dan kelancaran operasional kereta api juga bergantung pada pihak luar, seperti pengguna jalan dan pengelola kawasan di sekitar rel.

“KAI Daop 6 juga aktif menjalin koordinasi lintas instansi dan pemangku kepentingan dalam hal peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang, penataan stasiun, dan penguatan literasi keselamatan kepada masyarakat,” ungkap Feni.

Evaluasi Berkelanjutan untuk Kualitas Maksimal

Meskipun prestasi yang diraih telah menunjukkan hasil positif, KAI Daop 6 tidak berpuas diri. Evaluasi dan pembenahan terus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari teknis perkeretaapian hingga aspek layanan pelanggan.

Semangat untuk terus memperbaiki sistem kerja dan meningkatkan kualitas operasional menjadi dasar dari pencapaian jangka panjang. Feni memastikan bahwa upaya tersebut akan terus dijalankan guna menghadirkan layanan kereta api yang semakin baik, modern, dan humanis.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB