Kapal Pelni Bau Bau–Ambon, Efisien & Ekonomis

Kamis, 17 Juli 2025 | 09:02:12 WIB
Kapal Pelni Bau Bau–Ambon, Efisien & Ekonomis

JAKARTA - Jalur laut Bau Bau – Ambon tetap menjadi rute vital yang menghubungkan dua wilayah penting di Indonesia bagian timur. Dalam upaya memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, PT Pelni kembali menghadirkan sejumlah kapal penumpang yang melayani trayek ini dengan berbagai jadwal keberangkatan dan durasi perjalanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa.

Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari Bau Bau ke Ambon, tersedia berbagai pilihan kapal yang berangkat pada tanggal-tanggal berbeda sepanjang bulan Juli dan awal Agustus. Rute ini dilayani oleh enam kapal berbeda: KM Ciremai, KM Labobar, KM Leuser, KM Sirimau, KM Nggapulu, dan KM Ciremai (kembali untuk jadwal awal Agustus). Masing-masing kapal menawarkan jadwal, durasi perjalanan, dan tarif yang relatif seragam namun tetap dengan beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan.

KM Ciremai menjadi salah satu kapal andalan untuk rute ini. Pada salah satu jadwal keberangkatannya, kapal ini dijadwalkan berangkat dari Bau Bau pada pukul 22.00 dan tiba di Ambon pada pukul 01.00 dua hari kemudian, dengan total durasi 1 hari 3 jam. Tarif yang dikenakan untuk penumpang dewasa adalah Rp192.000, sementara untuk bayi usia 0-23 bulan, tarifnya Rp24.350. KM Ciremai menjadi pilihan bagi penumpang yang menginginkan waktu perjalanan malam dan estimasi tiba pada dini hari, cocok bagi mereka yang ingin segera memulai aktivitas di Ambon keesokan harinya.

Sementara itu, KM Labobar menawarkan opsi keberangkatan lebih pagi, yaitu pukul 03.00 dini hari. Waktu tempuhnya pun relatif singkat, sekitar 1 hari 1 jam, membuatnya menjadi salah satu kapal dengan perjalanan tercepat untuk rute ini. Tarif yang dikenakan pun sama, yakni Rp192.000 untuk dewasa dan Rp24.350 untuk bayi.

Bagi penumpang yang menginginkan pengalaman pelayaran yang lebih panjang dengan kemungkinan menikmati transit di beberapa pelabuhan, KM Leuser bisa menjadi pilihan. Kapal ini berangkat pukul 07.00 dan baru tiba di Ambon pukul 01.00 dua hari kemudian, menempuh perjalanan sekitar 1 hari 18 jam. KM Leuser memiliki jalur transit di Wanci dan Namrole, sehingga perjalanan menjadi lebih panjang namun menarik, khususnya bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh beberapa daerah di Maluku. Meskipun demikian, tarif tetap kompetitif, yakni Rp192.000 untuk dewasa dan Rp24.350 untuk bayi.

Kemudian, ada KM Sirimau yang juga melewati Wanci dan berangkat pukul 05.00 pada 23 Juli. Kapal ini diperkirakan tiba di Ambon keesokan harinya pukul 19.00 dengan total perjalanan 1 hari 14 jam. Bagi pengguna jasa yang ingin menikmati pelayaran siang hari dan menikmati transit di Wanci, KM Sirimau menawarkan opsi perjalanan yang seimbang.

Untuk penumpang yang menginginkan rute dengan transit di Namlea, KM Nggapulu bisa menjadi alternatif. Kapal ini akan bertolak dari Bau Bau pada pukul 17.00 dan tiba di Ambon pada pukul 00.01 dua hari kemudian. Meski hanya memerlukan waktu 1 hari 7 jam, KM Nggapulu mematok tarif sedikit lebih tinggi, yakni Rp197.000 untuk dewasa dan Rp24.850 untuk bayi.

Selain jadwal di bulan Juli, Pelni juga telah merilis keberangkatan awal Agustus untuk kapal KM Ciremai. Kapal ini berangkat pada pukul 16.00 dari Bau Bau dan tiba di Ambon keesokan harinya pukul 19.00. Durasi tempuhnya tetap sekitar 1 hari 3 jam, namun kali ini terdapat perbedaan signifikan pada tarif. Harga tiket dewasa naik menjadi Rp375.500, sedangkan tiket bayi menjadi Rp42.700. Kenaikan harga ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor internal maupun peningkatan fasilitas yang disediakan pada pelayaran tersebut.

Dari sisi layanan, PT Pelni juga terus mengembangkan sistem pemesanan tiket secara daring. Penumpang kini dapat memesan tiket melalui situs resmi Pelni maupun aplikasi mobile, yang memudahkan proses pembelian tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Kemudahan ini turut mendorong efisiensi waktu dan tenaga bagi masyarakat, terutama di tengah tingginya mobilitas pasca libur sekolah dan menjelang musim puncak kunjungan ke wilayah timur Indonesia.

Pilihan kapal yang beragam dengan waktu tempuh dan rute transit berbeda memberikan keleluasaan bagi penumpang untuk memilih opsi terbaik sesuai kebutuhan. Faktor harga, waktu perjalanan, hingga jam keberangkatan menjadi pertimbangan penting dalam memilih kapal yang sesuai. Bagi penumpang dengan waktu terbatas, KM Labobar atau KM Ciremai mungkin lebih cocok. Sementara bagi mereka yang ingin perjalanan lebih santai dan menikmati pelabuhan transit, KM Leuser atau KM Sirimau bisa menjadi pilihan menarik.

Rute Bau Bau – Ambon menjadi salah satu jalur strategis dalam mendukung konektivitas antar pulau di kawasan timur Indonesia. Dengan keberadaan beberapa kapal dan jadwal yang teratur, masyarakat kini memiliki akses transportasi yang semakin andal, aman, dan terjangkau. PT Pelni sendiri terus berupaya memastikan seluruh armada beroperasi dengan standar pelayanan yang baik, serta berkomitmen dalam menghadirkan pengalaman pelayaran yang nyaman bagi seluruh penumpang.

Dengan demikian, keberadaan kapal-kapal Pelni yang melayani rute Bau Bau – Ambon bukan sekadar sarana transportasi, melainkan bagian dari infrastruktur vital yang menopang pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Indonesia timur. Masyarakat pun diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal, memanfaatkan platform digital resmi, dan menyesuaikan pilihan kapal dengan kebutuhan pribadi.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB