JAKARTA - Transformasi besar dalam industri otomotif Indonesia mulai mendapat dukungan nyata dari pelaku industri global. Salah satu bentuk konkret komitmen tersebut ditunjukkan oleh PT Chery Sales Indonesia (CSI) yang berinisiatif aktif membentuk ekosistem kendaraan listrik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Melalui kerja sama strategis dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Chery kini memperluas jangkauannya dalam mencetak tenaga kerja terampil, khususnya teknisi kendaraan listrik.
Kemitraan ini menandai langkah penting dalam penguatan pilar SDM yang mumpuni di tengah pergeseran tren otomotif global menuju kendaraan berbasis energi ramah lingkungan. BBPVP Bekasi kini menjadi pusat pelatihan utama bagi teknisi Chery di Indonesia. Lebih dari sekadar pelatihan internal, pusat ini juga membuka kesempatan luas bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam sektor kendaraan listrik yang semakin berkembang pesat di Tanah Air.
Langkah ini sekaligus mempertegas posisi Chery sebagai perusahaan otomotif yang tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga serius mengembangkan ekosistem pendukung, mulai dari hulu hingga hilir. Penyediaan fasilitas pelatihan berbasis teknologi EV menjadi bukti nyata bahwa investasi dalam SDM lokal adalah kunci untuk memperkuat daya saing industri otomotif nasional.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, kolaborasi semacam ini sangat penting dalam mempercepat transisi energi yang tengah diupayakan pemerintah. “Kerja sama ini sangat sejalan dengan upaya pemerintah mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di era transisi energi. Kami berharap sinergi antara industri dan lembaga pelatihan vokasi terus diperluas demi kemajuan industri otomotif nasional yang berkelanjutan,” ujar Menaker.
Dengan kapasitas pelatihan lebih dari 20 peserta dalam satu sesi, fasilitas Training Center milik Chery dirancang dengan pendekatan holistik. Modul-modul pelatihan telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi terkini dalam penanganan kendaraan listrik. Hal ini memungkinkan para peserta untuk memahami secara menyeluruh seluruh aspek kendaraan listrik, mulai dari sistem kelistrikan, pengisian daya, hingga troubleshooting sistem yang kompleks.
Komitmen CSI dalam mendukung proses pelatihan juga terlihat dari keputusan perusahaan untuk menyumbangkan satu unit mobil listrik Chery E5 lengkap dengan stasiun pengisian daya ke BBPVP Bekasi. Mobil ini akan digunakan langsung dalam proses pelatihan teknis sehingga peserta pelatihan tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga pengalaman praktik langsung yang relevan dengan kondisi lapangan. Langkah ini penting untuk membekali para teknisi dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri.
Menurut Rifkie Setiawan, Head of Brand & Marketing Department PT Chery Sales Indonesia, pelatihan ini tidak hanya ditujukan bagi teknisi internal perusahaan. “Dari pihak Chery sendiri, tujuan kami adalah mengembangkan kompetensi teknis dan non-teknis bagi diler Chery, serta berbagi pengetahuan kepada BBPVP yang pada gilirannya akan menciptakan tenaga kerja terampil yang mampu menjawab tantangan perkembangan kendaraan listrik,” jelas Rifkie.
Rifkie juga menyampaikan optimisme perusahaan terhadap masa depan industri otomotif nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ia meyakini, ke depannya, akan semakin banyak tenaga kerja lokal berkualitas yang mampu mengisi posisi strategis dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Pelatihan ini, menurutnya, adalah investasi jangka panjang yang berdampak luas, baik untuk perusahaan, industri, maupun masyarakat luas.
Menariknya, Chery juga telah merancang program lanjutan berupa kompetisi keterampilan teknisi tingkat nasional. Kompetisi ini akan digelar di BBPVP Bekasi, dan terbuka bagi teknisi dari berbagai diler Chery di Indonesia. Mereka yang menunjukkan kompetensi terbaik berkesempatan mewakili Indonesia dalam kompetisi serupa di tingkat global, yang akan digelar di Tiongkok. Ini merupakan panggung besar untuk menunjukkan bahwa tenaga kerja Indonesia juga memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang teknologi kendaraan listrik.
Langkah-langkah seperti ini memperlihatkan bahwa Chery tidak hanya hadir untuk menjual produk, tetapi juga ikut membangun ekosistem EV nasional melalui pemberdayaan SDM lokal. Peran pelatihan vokasi pun menjadi semakin strategis dalam menjawab kebutuhan industri yang berubah cepat seiring revolusi kendaraan listrik.
Selain memperkuat fondasi sumber daya manusia di sektor EV, inisiatif Chery juga mencerminkan strategi jangka panjang yang selaras dengan arah kebijakan pemerintah. Visi “Indonesia Hijau” yang dicanangkan sebagai peta jalan masa depan energi nasional, kini mulai mendapatkan dukungan nyata dari sektor swasta.
Kemitraan seperti ini juga membuktikan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, industri, dan lembaga pelatihan vokasi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri jika ingin mewujudkan transformasi industri kendaraan listrik. Hanya dengan bersinergi, maka lompatan besar dalam penguasaan teknologi dan kemandirian industri otomotif berbasis energi bersih bisa tercapai.
Dengan makin intensifnya pelatihan teknisi EV di Indonesia dan adanya kompetisi keterampilan yang melibatkan generasi muda, peluang Indonesia untuk menjadi pusat produksi dan inovasi kendaraan listrik regional pun makin terbuka. Maka dari itu, langkah Chery bersama BBPVP Bekasi bukan hanya soal transfer teknologi, melainkan juga tonggak penting dalam membangun masa depan otomotif Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing global.