JAKARTA - Mantan juara kelas berat UFC, Jon Jones, kembali menunjukkan profesionalismenya di tengah situasi yang tidak sesuai harapan. Meski mendapat penolakan untuk menjadi tajuk utama dalam ajang UFC Gedung Putih, petarung asal Amerika Serikat ini tetap mempertahankan sikap tenang dan semangatnya sebagai atlet profesional yang berdedikasi.
Lewat media sosial pribadinya, Jones menyampaikan perasaan kecewanya atas keputusan tersebut, namun sekaligus menegaskan bahwa dirinya masih aktif dalam kolam uji narkoba UFC dan terus menjalani latihan secara konsisten. Komitmen tersebut memperlihatkan bahwa sosok yang dikenal dengan julukan “Bones” masih menyimpan ambisi besar dalam kariernya.
Tekad Tak Luntur Meski Harapan Terbentur
Jon Jones membagikan pandangannya setelah mengetahui keputusan CEO UFC, Dana White, yang tidak mengizinkannya menjadi bagian utama dari pertarungan UFC Gedung Putih. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Jones menyatakan bahwa ia telah siap menerima kenyataan tersebut dan tidak akan mengendurkan semangatnya.
“Meskipun saya sedikit kecewa, saya masih berada di dalam kolam tes narkoba UFC, tetap tajam, dan terus berlatih seperti seorang profesional,” tulisnya.
Penolakan itu diumumkan secara terbuka oleh Dana White dalam konferensi pers. Jones menyebut bahwa kesempatan bertarung di Gedung Putih memberinya motivasi yang berbeda dari biasanya. Bukan hanya pertarungan biasa, tapi tentang mewakili negara dan tampil dalam momen yang memiliki nilai historis tinggi.
Lebih dari Sekadar Gelar dan Gaji
Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Jon Jones mengungkap bahwa tampil di ajang UFC Gedung Putih bukan sekadar soal hadiah uang atau sabuk juara. Ia memandang kesempatan itu sebagai peluang untuk memperjuangkan sesuatu yang lebih luas: warisan dan kebanggaan nasional.
“Kesempatan untuk berlaga di Gedung Putih memberi saya sesuatu yang lebih dalam untuk diperjuangkan, sesuatu yang melampaui gaji atau sabuk karena berjuang demi negara memberikan tujuan yang lebih besar,” ujarnya.
Bagi Jones, pertarungan sejati adalah tentang meninggalkan jejak yang abadi. Ia mengaku selalu mengejar warisan yang tak lekang oleh waktu dan punya makna lebih dari sekadar kemenangan di atas oktagon.
Dukungan Penggemar Jadi Energi Baru
Meskipun gagal mewujudkan rencananya di UFC Gedung Putih, Jones merasa bersyukur karena mendapatkan dukungan besar dari para penggemarnya. Ia menyampaikan bahwa publik telah memahami motivasi dan semangatnya dalam kembali ke arena.
Jones menyebut para pendukungnya melihat dirinya sebagai petarung yang siap menghadapi siapa pun demi negara. Ia menegaskan, perjuangannya bukan tentang siapa yang akan ia lawan, tapi tentang makna lebih besar di balik setiap pertarungan.
“Para penggemar tahu isi hati saya. Mereka melihat bahwa saya bersedia menghadapi siapa pun untuk mewakili negara di panggung bersejarah,” kata Jones.
Lewat pernyataan tersebut, ia juga mengungkap bahwa semangatnya tetap terjaga, terlepas dari siapa pun lawan yang akan dihadapinya di masa mendatang.
Tetap Siap dan Menunggu Kesempatan Berikutnya
Sebelumnya, Jon Jones sempat mengumumkan pengunduran dirinya dari UFC. Keputusan tersebut kemudian membuat Tom Aspinall diangkat sebagai juara kelas berat yang tak terbantahkan. Namun situasi mulai berubah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana penyelenggaraan UFC di Gedung Putih.
Reaksi positif datang dari Jones, yang langsung mengungkap kesiapannya untuk kembali ke oktagon dan menghadapi siapa pun juara kelas berat saat itu. Petarung berusia 37 tahun itu menegaskan akan terus berlatih dan menjaga kesiapannya.
“Jadi untuk saat ini, saya akan terus berlatih, bersabar dan tetap setia. Saya siap berlaga pada tanggal 4 Juli,” tulis Jones dalam unggahannya.
Dengan semangat tinggi dan dedikasi penuh, Jon Jones menanti momen berikutnya untuk kembali ke pusat perhatian dunia bela diri campuran. Tanpa banyak drama, ia tetap menjaga integritasnya sebagai salah satu petarung paling berpengaruh dalam sejarah UFC.