SPBE Segera Hadir, Pasokan Gas Subulussalam Terjamin

Rabu, 23 Juli 2025 | 07:10:28 WIB
SPBE Segera Hadir, Pasokan Gas Subulussalam Terjamin

JAKARTA - Upaya untuk memperkuat ketahanan pasokan gas di wilayah barat selatan Aceh kini semakin nyata. Kota Subulussalam dalam waktu dekat akan memiliki fasilitas Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), yang akan menjadi pusat distribusi gas LPG untuk kebutuhan rumah tangga, baik subsidi maupun nonsubsidi.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Haji Safriadi Manik atau yang akrab disapa Oyon, di sela-sela peresmian pengoperasian kembali SPBU 14 237 452 di Kota Subulussalam. Kehadiran SPBE ini dinilai sangat strategis untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi elpiji di Subulussalam dan sekitarnya.

SPBE sendiri merupakan fasilitas penting dalam rantai distribusi LPG. Di tempat inilah gas elpiji dari sumber atau depot besar diterima, disimpan, dan kemudian diisikan ke dalam tabung-tabung LPG, baik berukuran 3 kg yang bersubsidi maupun tabung non-subsidi. Dengan hadirnya SPBE di wilayah ini, diharapkan masyarakat tidak lagi mengalami kelangkaan pasokan gas seperti yang kerap terjadi sebelumnya.

“SPBE ini direncanakan tidak hanya untuk Subulussalam saja, tapi juga akan mengakomodir pasokan gas ke Aceh Singkil dan Aceh Selatan,” ungkap Oyon.

Ia menambahkan, seluruh proses perizinan untuk pembangunan fasilitas tersebut kini sedang berlangsung. Jika semua berjalan lancar, pembangunan SPBE akan segera dimulai. Estimasi waktu pengerjaan diperkirakan sekitar enam bulan.

“Kita harapkan semua izin cepat selesai supaya pembangunannya bisa segera dilaksanakan,” ucap Oyon optimistis.

Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa alasan pemilihan Kota Subulussalam sebagai lokasi pembangunan SPBE adalah karena letaknya yang cukup strategis dan dapat menjangkau dua kabupaten tetangga, yakni Aceh Singkil dan Aceh Selatan. Ketersediaan akses logistik dan kedekatan geografis menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan ini.

Oyon yang juga menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil menyebutkan bahwa selama ini pasokan gas ke wilayah barat selatan Aceh sering kali terganggu, terutama saat terjadi bencana alam seperti longsor.

“Kita kerap alami keterlambatan pasokan gas akibat bencana longsor. Sedikit saja longsor di Simbolangit atau di Sidikalang pasti berdampak ke Subulussalam dan Aceh Singkil,” ujarnya menjelaskan.

Dengan adanya SPBE di Subulussalam, rantai distribusi gas dapat dipersingkat dan lebih stabil, terutama pada kondisi darurat. Hal ini diyakini mampu memperkuat ketahanan energi rumah tangga dan memberikan rasa aman bagi warga terhadap pasokan LPG.

Oyon pun meminta dukungan penuh dari masyarakat Subulussalam agar rencana pembangunan ini bisa segera terealisasi. Ia juga mengapresiasi Wali Kota Subulussalam, Haji Rasyid Bancin atau HRB, yang dinilai banyak membantu dalam mendukung kelancaran perizinan, terutama dalam pengoperasian kembali SPBU yang sempat berhenti akibat musibah kebakaran.

“Terima kasih Pak Wali Kota Subulussalam. Beliau (HRB) banyak membantu saya. Kami juga selalu berjuang bersama di Jakarta untuk mewujudkan pembangunan di Subulussalam dan Aceh Singkil,” kata Oyon mengenang kolaborasi mereka.

Pada kesempatan yang sama, HRB juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Oyon atas inisiatif dan keberhasilannya mengaktifkan kembali SPBU di Subulussalam. Ia mengatakan bahwa penutupan SPBU selama beberapa waktu lalu sempat membuat masyarakat kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), yang tentu berdampak luas pada aktivitas harian warga.

Menurut HRB, keberadaan SPBU sangat vital di Kota Subulussalam. Oleh karena itu, ia bahkan menitipkan aspirasi masyarakat agar ke depan bisa dibangun tiga SPBU tambahan di kecamatan-kecamatan strategis.

“Saya titip permintaan masyarakat agar Pak Oyon bisa bangun SPBU lagi, masing-masing di Kecamatan Sultan Daulat, Rundeng, dan Penanggalan,” ucap HRB.

Ia menyebutkan bahwa Kota Subulussalam memiliki posisi geografis yang menjadi jalur lintas penting bagi delapan kabupaten/kota di wilayah pantai barat selatan Aceh. Hal ini membuat kebutuhan akan SPBU dan pasokan BBM di wilayah ini sangat tinggi.

Dengan lalu lintas kendaraan yang padat setiap hari, kebutuhan BBM pun melonjak. Kehadiran SPBU tambahan dinilai penting untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus memperlancar kegiatan ekonomi, baik lokal maupun lintas wilayah.

Ke depan, harapan besar disandarkan pada percepatan realisasi pembangunan SPBE dan penambahan SPBU yang telah direncanakan. Kehadiran infrastruktur energi seperti ini tidak hanya memperbaiki layanan dasar untuk masyarakat, tapi juga menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian energi di daerah.

Pembangunan SPBE di Subulussalam menjadi titik awal penting untuk menjawab permasalahan kelangkaan gas yang selama ini terjadi, serta menjadi bukti bahwa kolaborasi antar kepala daerah bisa mendorong lahirnya solusi konkret untuk kepentingan masyarakat luas.

Terkini

Harga Sembako Jogja Turun

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50:24 WIB

Aliran Dana ETF Crypto BlackRock Melonjak Tajam

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:57:12 WIB

BMKG: Hujan Ringan Landa Jabodetabek

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00:54 WIB

Cicilan Oppo Reno 11 Pro Mulai Rp400 Ribuan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:07:08 WIB