BNI Sekuritas Ungkap Peluang Rally IHSG

Senin, 28 Juli 2025 | 09:10:53 WIB
BNI Sekuritas Ungkap Peluang Rally IHSG

JAKARTA - Harapan terhadap penguatan pasar saham domestik kembali mencuat seiring dengan prediksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peluang besar menembus level psikologis 7.600. Proyeksi ini muncul dari analisis yang dilakukan oleh tim riset BNI Sekuritas, yang menyoroti potensi teknikal dan sentimen eksternal sebagai faktor pendorong utama pergerakan pasar.

Fanny Suherman, Head of Retail Research di BNI Sekuritas, dalam riset terbarunya menuliskan bahwa IHSG menunjukkan kecenderungan untuk kembali menguat, dengan kisaran support pada 7.470 hingga 7.520, dan resistance yang diperkirakan berada pada rentang 7.570 hingga 7.600. "IHSG berpotensi kembali melanjutkan penguatan hari ini dengan support 7.470-7.520 hingga resistance 7.570-7.600," tulis Fanny dalam analisis hariannya.

Keyakinan terhadap tren kenaikan IHSG turut dipengaruhi oleh penguatan bursa Amerika Serikat pada penutupan akhir pekan sebelumnya. Pasar merespons positif perkembangan isu geopolitik, khususnya sinyal bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa semakin dekat untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang baru. Hal ini memicu peningkatan pada sejumlah indeks utama di Wall Street.

Indeks S&P 500 tercatat menguat sebesar 0,4 persen, sementara Nasdaq mencatat kenaikan 0,24 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 0,47 persen. Kenaikan ini dinilai memberikan katalis positif bagi sentimen pasar saham global, termasuk Indonesia, yang selama ini cukup sensitif terhadap arah pergerakan bursa AS.

Namun demikian, tidak semua bursa global merespons secara seragam. Di kawasan Asia, mayoritas indeks saham justru mencatat pelemahan. Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan sebesar 0,88 persen, dan Topix melemah 0,86 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi justru sedikit menguat 0,18 persen, namun Kosdaq mencatat koreksi sebesar 0,36 persen. Bursa Hong Kong melalui indeks Hang Seng juga menurun 1,09 persen, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat pelemahan sebesar 0,49 persen.

Perbedaan arah pergerakan pasar di Asia ini menunjukkan bahwa pelaku pasar di kawasan tersebut masih berhati-hati dalam merespons dinamika global, termasuk kebijakan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan prospek pertumbuhan ekonomi.

Meski demikian, di tengah kondisi pasar yang cenderung mixed, Fanny Suherman tetap memberikan beberapa rekomendasi saham yang dinilai memiliki potensi teknikal menarik untuk dicermati investor dalam waktu dekat. Saham-saham tersebut termasuk dalam kategori “Spec Buy”, yang berarti memiliki potensi jangka pendek, namun tetap harus diiringi kewaspadaan terhadap batas cutloss.

Berikut adalah enam saham pilihan BNI Sekuritas untuk sesi perdagangan awal pekan:

PTRO (Petrosea Tbk)
Rekomendasi beli pada area 3.580 – 3.620, dengan level cutloss di bawah 3.540. Target harga terdekat berada pada kisaran 3.720 – 3.970.

AADI (Goodyear Indonesia Tbk)
Area beli direkomendasikan di 6.800 – 6.875, dengan cutloss apabila harga turun di bawah 6.725. Target harga berada pada level 7.000 – 7.150.

RAJA (Rukun Raharja Tbk)
Rekomendasi beli di area 2.310 – 2.330, cutloss jika harga turun di bawah 2.280. Target pergerakan saham diperkirakan pada 2.410 – 2.470.

JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
Saham ini direkomendasikan dibeli pada harga 1.590 – 1.610, dengan batas cutloss di bawah 1.570. Target jangka pendek ditetapkan pada 1.650 – 1.700.

DEWA (Darma Henwa Tbk)
Rekomendasi beli berada pada rentang 216 – 218, dan cutloss ditetapkan jika harga turun di bawah 212. Target harga terdekat diproyeksi mencapai 222 – 226.

PANI (Pantai Indah Kapuk Dua Tbk)
Area beli di kisaran 15.825 – 16.000, dengan cutloss di bawah 15.725. Target harga saham ini diharapkan mencapai 16.200 – 16.550.

Saham-saham tersebut, menurut Fanny, dipilih berdasarkan potensi teknikal jangka pendek yang menarik, disertai volume transaksi yang mendukung. Investor tetap disarankan menerapkan strategi disiplin, terutama dalam menetapkan batas kerugian (cutloss) dan target ambil untung.

Kondisi pasar saat ini yang masih dinamis menuntut para pelaku pasar untuk terus mengikuti perkembangan global dan domestik secara ketat. Ketidakpastian ekonomi global dan dinamika geopolitik masih menjadi variabel penting dalam mengukur arah pergerakan pasar saham Indonesia. Namun, selama faktor fundamental dan teknikal mendukung, peluang untuk meraih keuntungan tetap terbuka lebar.

Optimisme yang ditunjukkan oleh BNI Sekuritas memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar yang mencari peluang di tengah volatilitas. Namun demikian, disiplin dalam mengelola risiko tetap menjadi kunci utama dalam berinvestasi di pasar saham.

Terkini

Kinerja Jasa Marga Tertekan, Proyek Tetap Jalan

Rabu, 30 Juli 2025 | 13:48:08 WIB

Babinsa Bantu Petani Rawat Jagung di Batuputih

Rabu, 30 Juli 2025 | 15:16:42 WIB

Erick Thohir Puji Semangat Timnas U-23

Rabu, 30 Juli 2025 | 15:23:28 WIB