JAKARTA - Dalam dunia perawatan kulit, banyak orang merasa optimis bahwa menemukan produk yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan kulit sehat dan glowing. Namun, tidak semua masalah kulit bisa diselesaikan dengan mencoba berbagai jenis skincare. Kadang, kulit justru memberi sinyal bahwa permasalahannya sudah melebihi sekadar salah memilih produk dan inilah saatnya melibatkan ahli.
Jika kamu sudah mencoba berbagai produk perawatan wajah, namun bukannya membaik justru menimbulkan masalah baru seperti jerawat meradang, rasa perih, atau kemerahan, itu bisa menjadi alarm bahwa kamu perlu mengubah pendekatan. Berkonsultasi dengan dokter kulit bukan berarti menyerah, tapi justru langkah bijak untuk memahami kondisi kulit lebih dalam.
Mengenali Sinyal Kulit yang Butuh Penanganan Profesional
- Baca Juga 5 Shio Paling Hoki di Awal Agustus
Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dari RS EMC Pekayon, dr. Andina Bulan Sari, menyarankan agar siapa pun yang mengalami ketidakcocokan berulang terhadap skincare segera memeriksakan diri ke dokter DVE (dulu dikenal sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin).
Menurutnya, ada beberapa gejala umum yang menandakan kosmetik atau skincare tidak cocok, seperti:
Muncul jerawat mendadak dan meradang
Kulit terasa perih, panas, atau gatal
Kulit mengelupas secara berlebihan
Warna kulit menjadi tidak merata atau kusam
Muncul bintik-bintik merah atau ruam
“Jika kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa hari, sebaiknya jangan tunggu lebih lama—segera periksakan ke dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika (DVE),” kata Andina, mengutip laman resmi EMC.
Gejala-gejala tersebut merupakan respons tubuh terhadap bahan yang tidak cocok atau mungkin terlalu keras bagi jenis kulit tertentu. Terlebih, penggunaan produk skincare secara coba-coba tanpa panduan profesional bisa memperparah kondisi kulit, merusak lapisan pelindung alami (skin barrier), hingga menimbulkan iritasi jangka panjang.
Kapan Sebaiknya ke Dokter Kulit?
Banyak orang berpikir konsultasi ke dokter kulit hanya perlu dilakukan jika ada masalah serius. Padahal, konsultasi dini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan membantu menentukan produk yang benar-benar sesuai kebutuhan kulit.
Andina menyebutkan beberapa kondisi yang menjadi tanda seseorang perlu menemui dokter kulit:
Kulit tidak menunjukkan perbaikan meski sudah berganti produk berkali-kali
Bingung atau tidak yakin dengan jenis dan kebutuhan kulit sendiri
Berencana menggunakan bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA
Mengalami reaksi berat atau tak biasa dari penggunaan skincare tertentu
Ingin melakukan perawatan jangka panjang yang aman dan sesuai kondisi kulit
“Dokter akan membantu mendiagnosis kondisi kulit secara tepat, meresepkan perawatan medis bila perlu, dan memberikan panduan produk yang sesuai,” jelas Andina. Dengan bimbingan dokter, kamu akan mendapatkan informasi lebih akurat tentang penyebab masalah kulit serta cara penanganannya yang benar, tidak hanya berdasarkan tren media sosial atau rekomendasi teman.
Menghindari Trial-and-Error dalam Memilih Skincare
Selain mengenali kapan saatnya konsultasi, penting juga untuk memahami cara memilih produk skincare yang tepat. Dr. Andina mengingatkan bahwa memilih skincare tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum mencoba produk baru:
Kenali jenis dan masalah kulit secara akurat. Jangan beli hanya karena review positif, tapi pastikan sesuai dengan kondisi kulit pribadi.
Berikan waktu pada produk untuk bekerja. Setiap skincare membutuhkan waktu minimal 2–4 minggu untuk menunjukkan hasil. Terlalu cepat mengganti bisa membuat kulit stres.
Perhatikan kandungan aktif dalam produk. Beberapa bahan seperti retinol, AHA/BHA, atau vitamin C bisa sangat efektif tapi juga berisiko iritasi jika tidak digunakan dengan benar.
Jangan mudah terpengaruh tren. Produk yang viral di media sosial belum tentu cocok untuk semua orang. Prioritaskan edukasi sebelum ikut mencoba.
Utamakan kesehatan kulit, bukan hasil instan. Skincare yang menjanjikan hasil cepat sering kali mengandung bahan keras yang justru berbahaya dalam jangka panjang.
“Merawat kulit itu penting, tapi asal pakai produk justru bisa merusak skin barrier dan memperburuk kondisi kulit,” tegas Andina.
Memahami Fungsi Peran Dokter DVE
Dalam proses merawat kulit, dokter DVE bukan hanya berperan sebagai pemberi resep. Mereka juga bisa menjadi partner terbaik untuk memahami berbagai aspek kulit: dari tipe kulit, penyebab masalah, hingga perawatan lanjutan yang aman dan sesuai.
Dokter kulit juga dapat membantu kamu membedakan mana masalah yang masih bisa ditangani dengan skincare rutin, dan mana yang sudah masuk kategori medis seperti dermatitis, rosacea, atau jerawat hormonal. Diagnosis yang tepat sangat krusial agar tidak terjadi kesalahan penanganan yang justru memperparah kondisi.
Investasi Jangka Panjang untuk Kulit Sehat
Mengunjungi dokter kulit memang mungkin terdengar lebih mahal dibanding membeli produk skincare biasa. Namun dalam jangka panjang, ini adalah bentuk investasi kesehatan. Daripada menghabiskan banyak uang mencoba berbagai produk tanpa hasil, berkonsultasi langsung dengan ahli bisa memberikan kejelasan dan solusi yang lebih efisien.
Kulit yang sehat tidak hanya memberi rasa percaya diri, tapi juga mencerminkan kondisi tubuh secara keseluruhan. Karena itu, jika sinyal-sinyal masalah kulit terus muncul meski sudah berganti produk berkali-kali, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.