Didukung ESDM, PLTB Sidrap Tahap II Perkuat Energi Terbarukan

Senin, 04 Agustus 2025 | 14:15:01 WIB
Didukung ESDM, PLTB Sidrap Tahap II Perkuat Energi Terbarukan

JAKARTA - Upaya Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) untuk memperkuat posisinya sebagai pionir dalam energi terbarukan kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Kali ini, langkah strategis diambil dengan mengadakan pertemuan antara Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, bersama Direksi Barito Renewables dan perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), guna membahas kelanjutan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) tahap II.

Pertemuan penting ini berlangsung di Hotel Claro Makassar dan menjadi forum strategis yang mempertemukan pemerintah daerah dengan pihak investor dan otoritas energi nasional. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Sidrap Andi Rahmat Saleh, Plt. Kepala Bapperida Sidrap Herwin, Kabag Kerja Sama Setda Sidrap Andi Besse, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Bupati Syaharuddin menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan komitmen dari pihak Barito Renewables dan ESDM. Ia berharap melalui kelanjutan proyek PLTB ini, Sidrap tidak hanya mempertahankan statusnya sebagai pelopor, tetapi juga berkembang menjadi pusat energi terbarukan yang lebih besar di Indonesia.

“Terima kasih atas kunjungan ini. Semoga dengan pengembangan PLTB tahap II, Sidrap dapat capai target sebagai Lumbung Energi Terbarukan di Indonesia,” ujar Syaharuddin dalam sambutannya.

Proyek PLTB Sidrap bukan sekadar proyek energi biasa. Sejak tahap pertama diresmikan dan beroperasi pada tahun 2018 dengan kapasitas 75 megawatt, PLTB Sidrap telah menjadi simbol transformasi energi di Indonesia. Selain menyuplai kebutuhan listrik di wilayahnya dan sekitarnya, proyek ini berhasil menjadikan Sidrap sebagai daerah pionir dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan, khususnya tenaga angin.

Rencana untuk melanjutkan ke tahap kedua pembangunan ini menunjukkan tekad pemerintah daerah dalam menjadikan Sidrap sebagai kawasan yang tidak hanya mandiri energi, tetapi juga mampu menjadi penggerak ekonomi melalui energi hijau.

Dalam pengembangan tahap II ini, pemerintah daerah berharap kapasitas produksi listrik dari energi angin bisa ditingkatkan secara signifikan. Langkah ini diyakini akan memberi banyak manfaat, bukan hanya dari sisi ketahanan energi, tetapi juga memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Manfaat tersebut antara lain berupa penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, penyerapan tenaga kerja lokal, hingga mendorong masuknya investasi hijau. Hal ini juga sejalan dengan agenda nasional dalam meningkatkan bauran energi dari sumber-sumber terbarukan, sebagai respons terhadap krisis iklim dan komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon.

Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sidrap dengan Barito Renewables dan Kementerian ESDM juga menandakan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mendukung transisi energi nasional. Dalam konteks pembangunan energi berkelanjutan, sinergi lintas sektor seperti ini memegang peranan penting untuk mewujudkan proyek-proyek besar yang menuntut konsistensi jangka panjang.

Salah satu tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia adalah kepastian investasi serta kepastian teknis dan regulasi. Oleh karena itu, langkah inisiatif yang diambil oleh Pemkab Sidrap dengan menggandeng mitra strategis dinilai sebagai langkah visioner. Ke depan, keberhasilan tahap kedua proyek PLTB Sidrap juga bisa menjadi model pengembangan energi terbarukan di daerah lain.

Selain itu, proyek PLTB juga berpotensi memberikan edukasi dan dampak sosial bagi masyarakat. Adanya pembangkit berbasis tenaga angin akan memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi bersih, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam sektor energi masa depan.

Masyarakat Sidrap pun diharapkan bisa ikut merasakan manfaat langsung dari proyek ini, baik dari segi peningkatan kesejahteraan maupun infrastruktur pendukung yang biasanya menyertai proyek skala besar. Dampak sosial ini penting untuk menjaga keberlangsungan proyek serta memastikan masyarakat mendukung penuh keberadaan PLTB di daerahnya.

Jika PLTB Sidrap tahap II dapat berjalan sesuai rencana dan target, bukan tidak mungkin Sidrap akan menjadi model nasional dalam pengembangan energi bersih. Ini tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam peta energi terbarukan global.

Langkah ke depan adalah memastikan setiap proses berjalan sesuai regulasi, termasuk aspek lingkungan, teknis, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar. Komitmen semua pihak yang terlibat akan menjadi kunci sukses dari kelanjutan proyek ini.

Dengan adanya tindak lanjut seperti pertemuan yang baru-baru ini dilakukan, harapan untuk menjadikan Sidrap sebagai “Lumbung Energi Terbarukan Indonesia” kian nyata. Proyek PLTB tahap II bukan hanya simbol keberhasilan energi hijau lokal, tetapi juga bentuk kontribusi daerah terhadap masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Terkini

BYD Kuasai Pasar Global, Indonesia Masuk Daftar

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:52:32 WIB

XL Perkuat Ekosistem Digital Lewat Bundling OPPO Reno14

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:57:41 WIB

Harga iPhone Turun Jelang iPhone 17

Senin, 04 Agustus 2025 | 16:03:26 WIB