JAKARTA - Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam membenahi infrastruktur jalan tampak semakin nyata. Melalui serangkaian proyek peningkatan ruas jalan yang tengah berlangsung, pemerintah daerah memperlihatkan tekad kuat dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna jalan.
Di tengah upaya peningkatan konektivitas ini, satu kabar menggembirakan muncul dari proyek peningkatan Jalan Bukit Liti – Bawan. Proyek tersebut berhasil mencatatkan progres yang lebih tinggi dari target, menjadi indikator positif dalam keseluruhan capaian pembangunan infrastruktur di provinsi ini.
“Jangan sampai masyarakat kesulitan dalam melakukan perjalanan. Kita harapkan kerusakan jalan ini bisa secepatnya kita atasi,” tegas Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, saat melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Peninjauan itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memastikan bahwa program peningkatan infrastruktur tidak hanya berjalan sesuai rencana, tapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat.
- Baca Juga Erick Thohir Bawa Timnas Main di Daerah
Gubernur menegaskan, banyak ruas jalan yang rusak akibat genangan air dan beban berat dari kendaraan angkutan barang. Untuk itu, koordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng pun terus dilakukan. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng terkait hal ini,” imbuhnya.
Salah satu proyek yang menunjukkan perkembangan menggembirakan adalah peningkatan Jalan Bukit Liti – Bawan. Realisasi progres fisik proyek tersebut telah mencapai 22,78%, melebihi target rencana sebesar 20,83% dengan deviasi positif sebesar +1,95%. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dalam perencanaan, pelaksanaan, serta kinerja tim teknis yang bertugas di lapangan.
Tim yang berada di lokasi saat ini tengah melakukan pekerjaan pengaplikasian semen untuk Cement Treated Recycling Base (CTRB) di Sta. 49+090. Pekerjaan tersebut menjadi salah satu bagian penting untuk menjamin ketahanan dan kualitas jalan dalam jangka panjang. Proyek senilai Rp 28,37 miliar ini ditargetkan selesai sepenuhnya pada Oktober, dan masa pemeliharaannya akan berlangsung hingga April tahun depan.
Namun tidak semua proyek berjalan tanpa kendala. Dua proyek peningkatan lainnya, yakni Jalan Bahaur – Cemantan dan Jalan Patung – Hayaping, masih menghadapi tantangan dalam mengejar progres yang ditargetkan. Keduanya mencatat deviasi negatif dalam laporan terakhir, masing-masing dengan progres 5,735% dan 8,50%.
Meskipun demikian, pemerintah daerah bersama para pelaksana proyek tetap optimis. Evaluasi dan penyesuaian strategi tengah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Proyek Jalan Bahaur – Cemantan, misalnya, yang memiliki panjang penanganan 1,034 km dan nilai kontrak sekitar Rp 4,83 miliar, masih memiliki sisa waktu untuk menyelesaikan pekerjaan hingga batas waktu yang telah ditetapkan. Begitu pula proyek Jalan Patung – Hayaping yang mencakup 1.210 meter dengan anggaran sebesar Rp 19,31 miliar.
Pengawasan terhadap seluruh proyek dilakukan secara ketat oleh Pejabat Pembuat Komitmen Teknis Kegiatan (PPTK). Nama-nama seperti Helenna Yustine Uda untuk ruas Bahaur – Cemantan, Yosafat Segah di Bukit Liti – Bawan, dan Markus Antonius untuk ruas Patung – Hayaping menjadi garda depan dalam memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Dukungan sarana dan peralatan di lapangan pun menunjukkan keseriusan pelaksanaan proyek. Keberadaan Motor Grader, Vibro Roller, Dump Truck, Padfoot Roller, Cold Recycler Wirtgen, Water Tank, dan Vibratory Roller di titik-titik strategis membuktikan bahwa pelaksanaan teknis di lapangan tidak menemui kendala besar dalam hal ketersediaan peralatan.
Pemprov Kalteng menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya soal kejar target, melainkan juga soal kualitas dan keberlanjutan. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat diminta bekerja sesuai standar teknis dan menjaga koordinasi lintas lembaga. Proyek ini bukan hanya menjadi simbol kemajuan fisik daerah, tetapi juga mencerminkan upaya kolektif dalam membangun daerah yang tangguh, adaptif, dan ramah terhadap kebutuhan masyarakat.
Salah satu nilai penting dalam pelaksanaan proyek-proyek ini adalah pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah dan instansi teknis terkait. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama instansi vertikal seperti Balai Jalan Nasional memperlihatkan kerja sama aktif yang memungkinkan solusi bersama terhadap berbagai kendala di lapangan, seperti tantangan cuaca ekstrem atau aktivitas kendaraan berat yang melebihi kapasitas jalan.
Peningkatan infrastruktur jalan di Kalimantan Tengah saat ini menjadi tulang punggung dari pembangunan wilayah, terutama dalam mempercepat pergerakan barang dan jasa, mempermudah akses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, hingga meningkatkan produktivitas wilayah perdesaan.
Dengan pelaksanaan yang terukur, pengawasan yang ketat, serta dukungan peralatan dan tenaga kerja profesional, Pemprov Kalteng optimis dapat menyelesaikan seluruh proyek infrastruktur jalan sesuai target. Harapannya, pembangunan ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat konektivitas wilayah di Kalimantan Tengah, membawa manfaat langsung bagi masyarakat secara luas.