JAKARTA - Pecinta film di Indonesia kembali disuguhkan ragam tontonan menarik yang tayang di bioskop minggu ini. Mulai dari drama remaja penuh emosi, kisah horor yang menyentuh akar budaya lokal, hingga aksi superhero internasional, semuanya tersedia untuk memenuhi selera penonton. Tren ini menunjukkan bahwa film Indonesia dan global terus berlomba menarik perhatian masyarakat, baik melalui jalan cerita yang kuat maupun kekuatan sinematiknya.
Berikut tiga film pilihan yang tengah menghiasi layar bioskop tanah air:
1. Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan
- Baca Juga 6 Shio Panen Rezeki Mulai 6 Agustus 2025
Mengangkat tema pencarian jati diri dan dinamika keluarga, film ini hadir sebagai drama remaja yang menyentuh. Tayang perdana pada 31 Juli 2025, “Bertaut Rindu” dibintangi oleh Adhisty Zara dan Ari Irham.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Magnus, seorang siswa SMA yang pendiam dan memiliki prestasi akademik cemerlang. Ia berhasil diterima di kampus impiannya, ITB, namun hidupnya tampak tak sepenuhnya bebas karena tekanan dari keluarganya yang mapan. Segalanya berubah ketika ia bertemu Jovanka, seorang gadis dengan latar belakang berbeda namun punya keresahan yang serupa.
Kedekatan mereka membuka babak baru dalam hidup masing-masing. Film ini tak hanya membahas hubungan romansa remaja, tetapi juga memotret kompleksitas relasi antara anak dan orang tua, serta bagaimana harapan dan tekanan bisa mempengaruhi arah kehidupan seseorang.
Chemistry antara Ari dan Zara pun menjadi daya tarik tersendiri. Keduanya dianggap mampu menghidupkan peran masing-masing secara mendalam, menjadikan film ini layak masuk daftar tonton akhir pekan.
2. Sihir Pelakor
Film bergenre horor ini menghadirkan kisah yang tak biasa. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan dibintangi oleh Neona Ayu, Marcella Zalianty, serta Asmara Abigail, film ini menyuguhkan cerita yang menggabungkan tema perselingkuhan dengan elemen mistis budaya Jawa.
Plot film berpusat pada Vita, seorang remaja yang mencoba mencari tahu keberadaan ayahnya, Edi, yang menghilang secara misterius setelah berpamitan untuk dinas. Ketika tetangga-tetangga mulai menanyakan soal Edi, keluarga Vita baru menyadari bahwa Edi telah pergi lebih dari setahun lalu—padahal terasa seperti baru kemarin.
Penyelidikan Vita mengarah pada kenyataan mengejutkan: sang ayah ternyata berselingkuh dan telah terkena ajian Sabdo Pandito, ilmu hitam kuno yang sangat kuat dan dikenal dalam budaya mistis Jawa. Akibat ajian itu, kehidupan Edi dan keluarganya berubah drastis.
Sejak saat itu, kejadian aneh terus menghantui rumah Vita. Perilaku para anggota keluarga berubah, dan kekuatan gaib tampaknya berusaha merusak keharmonisan mereka dari dalam. Vita tumbuh besar di tengah ketakutan dan harus berhadapan langsung dengan kekuatan yang nyaris tak terlihat, tetapi nyata menghantui hidupnya.
Film ini memadukan drama keluarga dengan nuansa horor budaya lokal, membuatnya memiliki tempat tersendiri di hati penonton yang menyukai ketegangan berpadu nilai tradisional.
3. The Fantastic Four: First Steps
Untuk penggemar film superhero, kehadiran The Fantastic Four: First Steps menjadi angin segar. Disutradarai oleh Matt Shakman, film ini merupakan reboot yang memperkenalkan kembali kelompok superhero legendaris dalam latar era 1960-an.
Diperankan oleh Pedro Pascal (Reed Richards), Vanessa Kirby (Sue Storm), Joseph Quinn (Johnny Storm), dan Ebon Moss-Bachrach (Ben Grimm), film ini membawa pendekatan berbeda dari versi-versi sebelumnya. Fokus utama tidak hanya pada aksi penyelamatan dunia, tetapi juga pada upaya mempertahankan harmoni dalam keluarga.
Namun kebersamaan mereka diuji oleh datangnya ancaman kosmik besar: Galactus, makhluk luar angkasa pemakan planet, yang datang bersama Silver Surfer. Keempat tokoh utama harus menghadapi krisis yang bukan hanya menyerang Bumi, tetapi juga kesatuan mereka sebagai keluarga.
Kisah ini memadukan aksi intens dengan eksplorasi emosi antar karakter, menciptakan pengalaman menonton yang seimbang antara hiburan dan kedalaman cerita.
Bioskop Kembali Diminati
Meskipun layanan streaming kini kian menjamur, pengalaman menonton film di bioskop masih menjadi favorit banyak orang. Suasana layar lebar, tata suara yang menggelegar, dan nuansa kolektif bersama penonton lain memberikan kesan berbeda yang belum bisa sepenuhnya digantikan oleh layanan digital.
Ragam genre yang tersedia minggu ini juga menunjukkan semakin variatifnya pilihan sinema, dari cerita remaja lokal, misteri spiritual berbasis budaya, hingga aksi fiksi ilmiah berskala global. Semuanya menawarkan kekuatan narasi yang layak diapresiasi.