JAKARTA - Keselamatan penyeberangan menjadi prioritas utama di Indonesia, mengingat besarnya mobilitas masyarakat menggunakan kapal feri sebagai sarana transportasi antar pulau. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama operator swasta dan regulator semakin memperkuat integritas data manifes penumpang melalui sistem digital dan verifikasi ketat. Langkah ini krusial agar data penumpang dan kendaraan yang berlayar terdata dengan akurat, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjaga secara optimal.
Manifes Digital Ferizy: Mendorong Akurasi dan Efisiensi Data
Salah satu inovasi utama yang diimplementasikan ASDP adalah sistem manifes digital bernama Ferizy. Melalui aplikasi ini, data penumpang dan kendaraan sudah mulai diinput sejak pembelian tiket dilakukan secara daring. Dengan fitur pembaruan mandiri sebelum check-in di pelabuhan, pengemudi dan perusahaan angkutan umum memiliki kesempatan untuk memastikan semua data terisi dengan benar.
- Baca Juga Sembako Jatim Alami Perubahan
Ferizy memungkinkan integrasi data tiket dengan identitas penumpang secara real time ketika barcode tiket dipindai di dermaga. Proses ini tidak hanya mempercepat pengumpulan data manifes final, tapi juga mengurangi risiko kesalahan input yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Sistem digital ini sangat penting untuk mendukung ketertiban dan keamanan selama proses boarding hingga kapal berangkat.
Tanggung Jawab Kolektif dalam Memastikan Data Akurat
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa pengisian data manifes bukan hanya kewajiban operator, tetapi juga tanggung jawab penuh penumpang. “Penumpang harus mengisi data secara benar dan lengkap, termasuk penumpang bayi yang ikut dalam perjalanan,” ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan kedisiplinan pengguna jasa dalam menjaga akurasi data.
Di sisi lain, petugas operator pelabuhan dan kapal wajib melakukan verifikasi menyeluruh mulai dari antrean parkir kendaraan hingga saat boarding. Kesesuaian data tiket dengan dokumen identitas penumpang, seperti KTP, SIM, atau paspor, harus diperiksa secara cermat. Proses verifikasi berlapis ini memastikan hanya penumpang yang terdata dengan benar yang diizinkan naik kapal, mendukung terciptanya lingkungan pelayaran yang aman dan tertib.
Regulasi dan Kebijakan Pendukung Penguatan Manifes
Penguatan integritas data manifes juga didukung oleh regulasi pemerintah. Permenhub Nomor 26 Tahun 2015 mengatur secara detail kewajiban pengemudi kendaraan dan perusahaan angkutan umum dalam menyusun dan memastikan keakuratan manifes penumpang. Pengemudi wajib memverifikasi data penumpang sebelum check-in, sedangkan perusahaan harus menyediakan manifes yang lengkap dan akurat untuk setiap perjalanan.
Setelah manifes final tersusun, regulator akan melakukan validasi akhir sebagai prasyarat penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Proses ini menjamin bahwa setiap kapal yang berangkat telah memenuhi standar keselamatan dengan data penumpang yang valid dan terverifikasi, sehingga mengurangi risiko kegagalan operasional dan potensi kecelakaan.
Pemeriksaan Ketat di Lapangan dan Sanksi Tegas
Di pelabuhan Merak dan Bakauheni, General Manager ASDP Cabang Merak, Syamsudin, menerangkan bahwa pemeriksaan data tiket dan identitas penumpang dilakukan secara intensif. Pemeriksaan berlapis dimulai dari gerbang masuk (tollgate), area tunggu, hingga saat boarding. Hal ini untuk memastikan seluruh data penumpang sudah sesuai dengan dokumen resmi sebelum naik kapal.
Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, ditemukan sekitar 13 persen kendaraan golongan IVA yang belum mengisi data dengan benar saat pemesanan tiket. Untuk menegakkan aturan, ASDP menerapkan kebijakan pemutaran balik kendaraan hingga lima kilometer dari pelabuhan bagi yang tidak memenuhi ketentuan data. Langkah ini tidak hanya sebagai bentuk penegakan disiplin, tetapi juga sebagai edukasi agar pengguna jasa lebih teliti dan bertanggung jawab.
Sinergi dan Tantangan Menuju Keselamatan Optimal
Keberhasilan penguatan integritas data manifes merupakan hasil sinergi antara ASDP, operator swasta, regulator, dan pengguna jasa. Masing-masing pihak memiliki peran penting dan harus menjalankan kewajibannya dengan disiplin. Namun, tantangan masih ada terutama dalam memastikan kepatuhan seluruh pengguna jasa dan mengatasi kendala teknis di lapangan.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, ASDP terus melakukan sosialisasi, pelatihan petugas, serta penyempurnaan sistem digital. Komitmen untuk menjaga akurasi data ini juga menjadi wujud nyata dalam mendukung keselamatan penyeberangan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Menuju Pelayanan Penyeberangan yang Aman dan Terpercaya
Penguatan integritas data manifes adalah fondasi utama agar keselamatan penyeberangan terjamin. Dengan teknologi digital Ferizy, pengawasan ketat di pelabuhan, serta regulasi yang jelas, risiko kecelakaan akibat data tidak valid dapat diminimalkan. Hal ini sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kapal feri.
Ke depan, langkah-langkah tersebut perlu terus ditingkatkan dan disempurnakan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas dan perkembangan teknologi. Kedisiplinan seluruh pemangku kepentingan dan pengguna jasa menjadi kunci keberhasilan menjaga keselamatan serta kelancaran transportasi penyeberangan nasional.