Rekomendasi Saham Jelang Kebijakan The Fed

Rabu, 13 Agustus 2025 | 09:12:57 WIB
Rekomendasi Saham Jelang Kebijakan The Fed

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 2,44% ke level 7.791 pada akhir perdagangan Selasa. Aliran dana asing yang masuk ke pasar saham pun mencapai Rp 2,2 triliun, menandakan optimisme investor terhadap pergerakan pasar ke depan. Kenaikan ini dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).

IHSG Menguat di Tengah Penantian Data Inflasi AS

Pasar saham domestik menunjukkan sentimen positif karena para pelaku pasar menunggu rilis data inflasi AS yang dinilai akan memberikan sinyal penting bagi arah kebijakan moneter The Fed. Kebijakan suku bunga The Fed memiliki pengaruh besar terhadap pasar global, termasuk IHSG, sehingga para investor sangat memperhatikan setiap indikasi kebijakan tersebut.

Kondisi ini menciptakan momentum yang strategis bagi investor untuk melakukan penyesuaian portofolio dan mencari peluang investasi yang menguntungkan. Para analis dari berbagai sekuritas pun memberikan rekomendasi saham yang berpotensi menarik untuk dicermati.

Rekomendasi Saham dari Para Analis

Salah satu saham yang direkomendasikan untuk dibeli adalah saham XL Axiata (EXCL), dengan harga saat ini di level Rp 2.850 per saham. Analis Angga Septianus dari Indo Premier Sekuritas (IPOT) memberikan rekomendasi Buy untuk saham ini dengan target harga sebesar Rp 3.200. Target ini menunjukkan potensi kenaikan harga yang menarik bagi para investor yang mencari peluang jangka menengah.

Sementara itu, analis Mayang Anggita dari Panin Sekuritas memilih memberikan rekomendasi Hold untuk saham EXCL. Ia menetapkan level support di Rp 2.640 dan resistance di Rp 3.000. Rekomendasi ini mencerminkan pendekatan yang lebih berhati-hati, mengingat volatilitas pasar masih dapat berlangsung seiring ketidakpastian data inflasi AS.

Peran Data Inflasi dalam Penentuan Kebijakan Suku Bunga The Fed

Data inflasi AS menjadi fokus utama karena dapat membuka gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Jika inflasi menunjukkan tren penurunan, pasar berharap The Fed akan menurunkan suku bunga sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar keuangan. Sebaliknya, jika inflasi masih tinggi, bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga untuk menekan laju inflasi.

Kebijakan ini sangat menentukan arah pasar saham global, termasuk IHSG. Oleh karena itu, sentimen pasar saat ini masih sangat tergantung pada hasil rilis data tersebut. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan dan melakukan diversifikasi investasi guna mengurangi risiko.

Momentum Investasi di Tengah Ketidakpastian

Kondisi pasar yang dinamis seperti saat ini membuka peluang sekaligus risiko bagi para pelaku pasar. Lonjakan IHSG yang terjadi menunjukkan adanya potensi keuntungan, namun investor juga perlu berhati-hati dengan volatilitas yang bisa terjadi akibat perubahan sentimen akibat rilis data penting.

Para analis menekankan pentingnya pendekatan investasi yang terukur dan berdasarkan data serta analisis yang valid. Mengikuti rekomendasi saham yang telah dianalisis oleh para ahli dapat membantu investor dalam membuat keputusan yang tepat sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Terkini

BYD Masuk 20 Besar Mobil Terlaris

Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:28:33 WIB

JNE Karawang Perluas Layanan

Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:46:57 WIB

Kirim Barang Lewat JNT Express

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:00:56 WIB

Pos Indonesia Layani Penerima BSU

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:07:15 WIB

Proyek MRT Jakarta

Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:11:49 WIB