Merawat Luka Anak Menurut Dokter

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:30:33 WIB
Merawat Luka Anak Menurut Dokter

JAKARTA - Luka pada anak bisa muncul kapan saja, baik saat bermain di rumah maupun di luar. Momen ini kerap membuat orang tua panik, apalagi jika belum tahu cara merawatnya dengan tepat. Penanganan yang kurang tepat tidak hanya memperlambat proses penyembuhan, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi. Oleh karena itu, memahami langkah-langkah merawat luka anak sangat penting untuk menjaga kesehatan mereka.

Aktivitas anak yang tinggi membuat mereka rentan terhadap luka terbuka. Mengantisipasi hal ini, orang tua disarankan untuk menyiapkan langkah-langkah penanganan yang aman dan efektif. Salah satu cara utama adalah menggunakan antiseptik untuk membersihkan luka dari bakteri, virus, dan mikroorganisme lain penyebab infeksi.

Menurut Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Prikasih sekaligus Edukator Kesehatan, dr. Gia Pratama Putra, antiseptik seperti Povidone-Iodine terbukti efektif melawan berbagai bakteri, virus, dan jamur. Penggunaan yang tepat akan membantu menjaga luka tetap bersih dan mengurangi risiko infeksi serius.

"Antiseptik seperti Povidone-Iodine memiliki rekam jejak klinis yang panjang, dan terbukti efektif melawan berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur," ujar dr. Gia Pratama Putra dalam acara #BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia bersama iNova Pharmaceuticals.

1. Bilas Luka dengan Air Mengalir

Langkah pertama dalam perawatan luka adalah membersihkannya dengan air bersih. Hal ini penting untuk menghilangkan debu, kotoran, atau partikel yang menempel di permukaan luka. Membersihkan luka sebelum mengoleskan antiseptik membantu mengurangi risiko infeksi.

"Selalu pastikan tangan bersih sebelum menyentuh luka anak. Kemudian bilas dengan air mengalir untuk menghapus debu dan kotoran, agar risiko infeksi berkurang," jelas dr. Gia.

Air mengalir membantu mengeluarkan partikel yang menempel pada luka dan mencegah mikroorganisme berkembang biak, sehingga proses penyembuhan bisa berjalan lebih cepat.

2. Gunakan Antiseptik secara Tepat

Setelah membersihkan luka, antiseptik menjadi langkah berikutnya. Povidone-Iodine, misalnya, efektif membersihkan luka dari kuman penyebab infeksi ringan tanpa menimbulkan iritasi pada kulit di sekitarnya.

"Gunakan Povidone-Iodine sesuai petunjuk, jangan terlalu sering agar jaringan kulit di sekitar luka tetap sehat," imbuh dr. Gia.

Penggunaan antiseptik yang tepat tidak hanya menjaga kebersihan luka, tetapi juga mempercepat regenerasi kulit dan mencegah terjadinya infeksi.

3. Tutup Luka dengan Perlindungan yang Tepat

Menutup luka dengan kasa steril atau perban tipis membantu melindungi luka dari kotoran dan iritasi. Namun, luka tetap perlu 'bernapas' agar sel baru dapat terbentuk dengan baik. Hindari menutup luka secara terus-menerus dalam kondisi basah, karena dapat memicu pertumbuhan bakteri yang mengganggu proses regenerasi sel baru.

"Utamanya, jangan basah ketika luka tersebut ditutup. Karena akan terjadi regenerasi sel baru. Kalau basah, bisa menyebabkan munculnya bakteri yang mengganggu proses regenerasi sel baru," jelas dr. Gia.

Dengan menutup luka dengan benar, orang tua bisa membantu proses penyembuhan tetap bersih dan cepat.

4. Hindari Alkohol untuk Luka Terbuka

Walau sering digunakan, alkohol tidak disarankan untuk luka pada anak. Alkohol dapat menimbulkan rasa perih, iritasi, bahkan dermatitis kontak, serta memperlambat proses penyembuhan kulit.

"Sebaiknya jangan pakai alkohol pada luka terbuka, karena selain perih, bisa menimbulkan dermatitis kontak dan memperlambat penyembuhan," ujar dr. Gia.

Pilihan antiseptik yang lebih aman seperti Povidone-Iodine jauh lebih dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit sekitar luka.

5. Pastikan Asupan Protein Harian

Selain perawatan eksternal, asupan gizi anak sangat berpengaruh terhadap proses pemulihan. Protein berperan penting dalam regenerasi jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.

"Yang penting itu asupan proteinnya terpenuhi. Standarnya sekitar 1 gram per kilogram berat badan setiap hari," kata dr. Gia.

Pastikan anak mendapatkan cukup protein dari sumber sehat seperti daging, ikan, telur, atau kacang-kacangan. Perpaduan perawatan luka yang tepat dan nutrisi yang cukup akan membuat proses penyembuhan lebih optimal.

Merawat luka pada anak memerlukan perhatian khusus agar cepat sembuh dan terhindar dari infeksi. Dimulai dari membersihkan luka dengan air mengalir, penggunaan antiseptik yang tepat, menutup luka dengan cara yang benar, menghindari alkohol, hingga memastikan asupan protein harian, semua langkah ini saling mendukung proses penyembuhan.

Dengan memahami panduan ini, Bunda tidak perlu panik saat anak terluka. Penanganan yang benar akan membuat anak lebih nyaman dan mempercepat pemulihan, sehingga mereka bisa kembali bermain dan beraktivitas dengan aman.

Terkini

BBM Non Subsidi Lebih Terjangkau

Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:39:57 WIB

LUTD PLN Terangi 121 Keluarga Padang dengan Listrik

Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:47:01 WIB

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:37:39 WIB

Tips Keuangan Berdasarkan Shio, 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:38:08 WIB

Ramalan Karier Zodiak 21 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:40:34 WIB