JAKARTA - Ketika Ethereum (ETH) mencapai rekor all-time high (ATH), para crypto whale—pemilik aset kripto bernilai besar—memainkan peran krusial dalam menggerakkan pasar. Terlepas dari koreksi yang terjadi di pasar secara luas, sebagian whale berhasil melawan tren, memanfaatkan momentum, dan menunjukkan strategi yang berbeda-beda, mulai dari pengambilan keuntungan hingga akumulasi aset jangka panjang.
Menurut data BeInCrypto Markets, meski kapitalisasi pasar kripto mengalami penurunan, Ethereum justru memecahkan rekor ATH baru, menunjukkan ketahanan aset ini di tengah volatilitas pasar. Momentum ini memicu sejumlah aktivitas besar dari whale yang telah lama menyimpan ETH, sekaligus menyoroti perubahan pola kepemilikan yang dapat mempengaruhi pasar altcoin.
Whale Mengambil Profit di Puncak Rekor
Beberapa whale memanfaatkan lonjakan harga untuk merealisasikan keuntungan. Sebagai contoh, seorang whale yang telah menyimpan 1.962 ETH selama lebih dari satu dekade memindahkan asetnya ke exchange OKX, menghasilkan profit sekitar US$4,7 juta. Aktivitas ini menegaskan bagaimana whale memanfaatkan ATH sebagai peluang strategis untuk likuiditas, sekaligus mengatur eksposur risiko.
Kasus lain menyoroti aktivitas hacker anonim yang membeli 5.001 ETH senilai 21,76 juta DAI stablecoin dan kemudian menjualnya seharga 23,8 juta DAI hanya dalam beberapa hari, meraih keuntungan sekitar US$2,04 juta. Saat ini, hacker tersebut memegang stablecoin senilai US$46,13 juta, terdiri dari DAI dan sUSDS, menunjukkan bahwa strategi profit-taking bisa sangat cepat dan terukur.
Strategi Akumulasi dan Kepercayaan Jangka Panjang
Tidak semua whale memilih jalur pengambilan keuntungan. Beberapa justru menambah kepemilikan ETH sebagai tanda kepercayaan terhadap prospek jangka panjang Ethereum. Laporan Lookonchain menyoroti tiga wallet baru yang menerima total 10.600 ETH dari GalaxyDigital dengan nilai lebih dari US$51 juta. Selain itu, wallet whale lain memindahkan 10.000 ETH senilai hampir US$48 juta dari Kraken, memperlihatkan pergerakan strategis untuk diversifikasi dan keamanan aset.
Fenomena menarik lain adalah perpindahan whale Bitcoin lama menjadi whale Ethereum. Dalam beberapa hari, whale tersebut menukar ribuan BTC untuk akumulasi ETH, membeli lebih dari 278.000 ETH senilai lebih dari US$1,2 miliar, dan masih mempertahankan posisi long sebanyak 135.265 ETH. Strategi ini menunjukkan optimisme jangka panjang dan ketahanan terhadap fluktuasi pasar.
Dampak Whale pada Pasar Altcoin
Pengaruh whale tidak hanya terbatas pada Ethereum. Aktivitas mereka juga membentuk pergerakan altcoin lain. Misalnya, seorang whale menjual 123.500 LINK senilai sekitar US$3,13 juta dalam bentuk USDC, kemudian memindahkan hasilnya ke protokol DeFi seperti Compound dan Aave untuk mendapatkan yield tambahan. Meski begitu, whale tersebut tetap mempertahankan 425.000 LINK senilai lebih dari US$10 juta, memperlihatkan keseimbangan antara profit-taking dan investasi jangka panjang.
Investor lain juga menunjukkan strategi serupa. Seorang trader menjual lebih dari 2 juta token Aerodrome Finance (AERO) dan memperoleh keuntungan lebih dari US$1 juta. Selain itu, pengelolaan Bio Protocol (BIO) mencerminkan strategi cerdas: menarik 15 juta token pada harga rendah lima bulan lalu, kemudian memindahkan kembali 12 juta token ke exchange saat harga meningkat 4,5 kali lipat. Strategi ini menekankan pentingnya timing dan pemahaman pasar dalam dunia kripto.
Solana dan Diversifikasi Whale
Selain Ethereum dan altcoin populer lainnya, aktivitas whale juga terlihat pada Solana (SOL). Sebuah wallet baru menarik 80.254 SOL senilai sekitar US$16 juta dari Binance, menunjukkan minat berkelanjutan pada diversifikasi portofolio. Seluruh aktivitas whale sepanjang akhir pekan ini menyoroti kombinasi antara pengambilan keuntungan dan akumulasi strategis. Sementara sebagian whale merealisasikan profit jutaan dolar, yang lain meningkatkan eksposur pada Ethereum dan altcoin, menegaskan pengaruh besar mereka dalam membentuk arah pasar.
Whale sebagai Pemain Kunci Pasar Kripto
Aksi whale menunjukkan bahwa pasar kripto tidak hanya digerakkan oleh tren ritel atau fluktuasi harga jangka pendek, tetapi juga oleh strategi besar pemilik aset bernilai tinggi. Pengambilan profit, akumulasi ETH, dan diversifikasi portofolio altcoin menekankan bagaimana whale mengatur posisi mereka untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.
Dengan ETH memecahkan ATH dan aktivitas whale semakin intens, para investor individu dan institusi perlu memperhatikan pergerakan besar ini. Setiap transaksi whale dapat memberikan sinyal penting, baik untuk peluang jangka pendek maupun strategi jangka panjang. Momentum ini sekaligus menegaskan bahwa crypto whale tetap menjadi pemain kunci yang mampu memengaruhi dinamika pasar kripto secara signifikan.