JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat pencapaian signifikan sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Maskapai rel nasional ini berhasil melayani 328.054.007 penumpang, naik 8,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 302.318.751 penumpang. Lonjakan ini menegaskan peran penting KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat serta transportasi berbasis rel di Indonesia.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menekankan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta api, baik untuk perjalanan jarak jauh, wisata, maupun transportasi harian. "Layanan berbasis rel semakin memberi manfaat nyata bagi masyarakat, baik untuk mobilitas harian, perjalanan jarak jauh, wisata, maupun akses ke bandara," ujar Anne.
Pertumbuhan Layanan Wisata dan Istimewa
KAI Group melalui Kereta Panoramic, Kereta Istimewa, dan Kereta Wisata mencatat peningkatan penumpang signifikan. Sepanjang periode yang sama, KAI Wisata melayani 146.952 pelanggan, tumbuh 48% dibanding 99.288 pelanggan tahun lalu. Peningkatan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap pengalaman perjalanan yang nyaman, menarik, dan berbeda dari layanan kereta reguler.
Kereta wisata dan istimewa kini menjadi salah satu daya tarik KAI, karena menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih eksklusif. Hal ini sekaligus mendukung sektor pariwisata dan memperkuat posisi KAI sebagai penyedia transportasi yang inovatif.
Kinerja Layanan Rel Perkotaan
Di sisi transportasi perkotaan, LRT Jabodebek, yang resmi beroperasi sejak 28 Agustus 2023, telah melayani 18.320.610 pelanggan, naik 44,25% dibanding 12.700.737 pelanggan sebelumnya. KAI Commuter, tulang punggung mobilitas Jabodetabek dan sekitarnya, mencatat 260.536.640 pelanggan, meningkat 6,58% dari 244.454.243 pelanggan pada periode sebelumnya.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengandalkan layanan berbasis rel untuk perjalanan harian. Layanan KA lokal di Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya juga mengalami tren positif, mendukung mobilitas regional dan mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya.
Layanan KA Bandara dan Regional
KAI Bandara, yang mengelola KA Srilelawangsa di Medan serta KA Bandara YIA menuju Yogyakarta International Airport, mencatat 4.639.062 pelanggan, meningkat 25,60% dibanding 3.693.344 pelanggan tahun lalu. Sementara itu, KA Makassar–Parepare, sebagai kereta pertama di Indonesia Timur, melayani 204.829 pelanggan, naik 11,95% dari 182.960 pelanggan pada periode yang sama 2024.
Di Sumatra Selatan, LRT Sumsel yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan pusat kota Palembang berhasil melayani 3.001.558 pelanggan, meningkat 8,08% dari 2.776.989 pelanggan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan efektivitas kereta dalam menghubungkan pusat transportasi, bandara, dan kawasan perkotaan.
Layanan Jarak Jauh dan Lokal
KA jarak jauh dan KA lokal yang dikelola KAI di Jawa dan Sumatra melayani 37.152.347 pelanggan, naik 7,50% dari 34.571.135 pelanggan tahun lalu. Sementara itu, layanan kereta cepat Whoosh yang dikelola KCIC juga menunjukkan tren positif dengan melayani 4.052.009 pelanggan, meningkat 5,52% dibanding 3.840.055 pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Data ini menunjukkan pertumbuhan signifikan di semua lini layanan KAI, dari kereta lokal, jarak jauh, hingga layanan kereta cepat, menegaskan peran kereta api sebagai transportasi andalan di berbagai wilayah Indonesia.
Ketepatan Waktu dan Kualitas Layanan
Anne Purba menambahkan, dari sisi operasional, ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) tetap terjaga. Sepanjang Januari–Agustus 2025, rata-rata ketepatan berangkat KA penumpang KAI mencapai 99,50%, sedangkan ketepatan kedatangan 96,32%. Hal ini menunjukkan KAI berhasil menjaga kualitas layanan, mengoptimalkan jadwal, dan memastikan kenyamanan penumpang.
Ketepatan waktu menjadi indikator penting dalam menilai kualitas transportasi berbasis rel. Dengan performa tinggi ini, masyarakat semakin percaya untuk menggunakan layanan KAI sebagai sarana mobilitas utama.
Dampak Pertumbuhan Terhadap Mobilitas dan Pariwisata
Peningkatan jumlah penumpang juga berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Layanan kereta wisata dan istimewa mendorong wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi, sementara KA jarak jauh mendukung mobilitas antarprovinsi secara efektif.
Selain itu, kereta bandara dan layanan lokal memudahkan masyarakat untuk bepergian ke pusat kota maupun bandara tanpa harus menghadapi kemacetan lalu lintas. Hal ini sekaligus mendukung efisiensi transportasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat.
Pertumbuhan signifikan jumlah penumpang PT Kereta Api Indonesia sepanjang Januari–Agustus 2025 mencerminkan keberhasilan strategi pengembangan layanan berbasis rel. Dengan peningkatan layanan kereta wisata, kereta cepat, kereta lokal, dan KA bandara, KAI menunjukkan komitmen untuk menghadirkan mobilitas yang aman, nyaman, tepat waktu, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Lonjakan penumpang ini sekaligus menjadi bukti bahwa kereta api tetap menjadi tulang punggung transportasi nasional, mampu memenuhi kebutuhan perjalanan harian maupun jarak jauh, sekaligus mendukung sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.