MotoGP

Lelang MotoGP Mandalika 2025 Raup Dana Sosial

Lelang MotoGP Mandalika 2025 Raup Dana Sosial
Lelang MotoGP Mandalika 2025 Raup Dana Sosial

JAKARTA - Lelang merchandise eksklusif MotoGP Mandalika 2025 yang digelar oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram berhasil meraup dana sebesar Rp63 juta. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan barang koleksi langka bagi penggemar MotoGP, tetapi juga memiliki misi sosial untuk memberdayakan masyarakat sekitar sirkuit.

“Barang-barang yang dilelang meliputi kaus tim balap, rompi, dan topi bertanda tangan pembalap,” jelas Kepala KPKNL Mataram, Doni Prabudi, Rabu di Mataram.

Barang Istimewa Jadi Daya Tarik

Tahun ini, lelang menghadirkan sejumlah item eksklusif yang menjadi incaran kolektor, termasuk dua helm bertandatangan juara dunia MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez. Helm ini menjadi primadona dengan nilai penjualan yang tinggi, masing-masing terjual Rp15 juta.

Selain helm, berbagai merchandise lain dari pembalap terkenal seperti rompi, kaus, dan topi juga laku terjual. Misalnya, rompi bertandatangan Marc Marquez dihargai Rp7,5 juta, kaus Marc Marquez Rp8 juta, serta topi Marc Marquez dan Francesco Bagnaia masing-masing senilai Rp3 juta.

“Kami melelang 10 barang dengan total hasil penjualan sebesar Rp63 juta,” kata Doni.

Tak hanya merchandise MotoGP, lelang kali ini juga menampilkan produk unggulan UMKM lokal. Jaket bomber bernuansa etnik dan tenun Lombok turut dilelang, dibubuhi tanda tangan pembalap sebagai simbol promosi pariwisata internasional sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.

Dukungan Kolektor untuk Tujuan Sosial

Salah satu pemenang lelang, Evan Hasibuan, mengaku rela mengeluarkan Rp21 juta untuk memperoleh topi Francesco Bagnaia dan helm Valentino Rossi, sekaligus mendukung program sosial.

“Ini bukan sekadar koleksi, tapi juga berkontribusi bagi masyarakat sekitar sirkuit,” ungkap Evan.

Strategi ini mengikuti keberhasilan tahun sebelumnya, ketika hasil lelang barang niaga MotoGP Mandalika 2024 digunakan untuk program pencegahan dan penanganan tengkes (tinggi rendah gizi) di Desa Prabu, Lombok Tengah, NTB. Bantuan berupa makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil diberikan di desa yang menjadi penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Fokus Sosial di Sirkuit Mandalika

Hasil lelang tahun 2025 juga dialokasikan untuk program kepedulian sosial di sekitar Sirkuit Mandalika, termasuk percepatan penurunan tengkes bagi masyarakat lokal. Program ini menunjukkan bahwa event internasional seperti MotoGP tidak hanya menjadi ajang hiburan dan promosi olahraga, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

“Kami berharap melalui lelang ini, para penggemar MotoGP tidak hanya mendapatkan barang koleksi langka, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terang Doni Prabudi.

Mengangkat UMKM dan Pariwisata Lokal

Inovasi lain dalam lelang tahun ini adalah keterlibatan produk UMKM. Barang-barang lokal, termasuk tenun dan jaket etnik Lombok, dilelang dengan tanda tangan pembalap. Langkah ini sekaligus menjadi promosi untuk pariwisata NTB, mengangkat nama daerah di mata penggemar internasional MotoGP.

Menurut Doni, strategi ini merupakan sinergi antara olahraga, ekonomi kreatif, dan program sosial yang efektif. Melalui lelang, UMKM lokal mendapatkan kesempatan memperluas pasar dan meningkatkan nilai produk, sementara hasil penjualan turut membantu masyarakat di sekitar sirkuit Mandalika.

Total Hasil dan Dampak Positif

Rincian hasil lelang menegaskan minat tinggi kolektor dan penggemar MotoGP:

Helm Valentino Rossi – Rp15 juta

Helm Marc Marquez – Rp15 juta

Rompi Marc Marquez – Rp7,5 juta

Kaus Marc Marquez – Rp8 juta

Topi Marc Marquez – Rp3 juta

Topi Francesco Bagnaia – Rp3 juta

Dengan total Rp63 juta dari 10 item, dana ini menjadi modal untuk program sosial berkelanjutan, sekaligus memberi nilai tambah bagi UMKM lokal dan promosi pariwisata.

Lelang barang niaga MotoGP Mandalika 2025 membuktikan bahwa event olahraga berskala internasional dapat menghadirkan manfaat multifungsi: dari hiburan dan koleksi eksklusif hingga pemberdayaan ekonomi, promosi budaya, dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Melalui inovasi ini, KPKNL Mataram tidak hanya menjalankan tugas lelang, tetapi juga menjadi penggerak sosial dan ekonomi, yang menghubungkan hobi dan kepedulian sosial dalam satu platform.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi contoh bagaimana event olahraga bisa berdampak langsung bagi masyarakat dan pengembangan UMKM,” tutup Doni Prabudi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index