PERTAMBANGAN

IHSG Ditutup Menguat 0,72% pada Jumat, 2 Mei 2025: Investor Transaksi Rp11,87 Triliun

IHSG Ditutup Menguat 0,72% pada Jumat, 2 Mei 2025: Investor Transaksi Rp11,87 Triliun
IHSG Ditutup Menguat 0,72% pada Jumat, 2 Mei 2025: Investor Transaksi Rp11,87 Triliun

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mencatatkan penguatan signifikan pada penutupan perdagangan Jumat, 2 Mei 2025. IHSG ditutup menguat 48,93 poin atau 0,72% ke level 6.815,73, melanjutkan tren positif yang telah berlangsung selama sepekan terakhir.

Volume dan Nilai Transaksi Meningkat Signifikan

Selama sesi perdagangan hari itu, investor tercatat melakukan transaksi dengan total nilai mencapai Rp11,87 triliun, dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar lembar. Angka ini menunjukkan aktivitas pasar yang cukup tinggi, mencerminkan minat investor yang kuat terhadap saham-saham yang tercatat di BEI.

Performa IHSG Sepanjang Pekan

Dalam sepekan terakhir, IHSG menunjukkan performa yang impresif dengan mencatatkan penguatan sebesar 3,06%. Kenaikan ini didorong oleh optimisme pasar terhadap prospek ekonomi domestik dan respons positif terhadap data ekonomi global yang dirilis sebelumnya.

Sektor-sektor yang Menunjukkan Kinerja Positif

Beberapa sektor saham mengalami penguatan signifikan, antara lain sektor keuangan, energi, dan infrastruktur. Saham-saham dari sektor-sektor ini menjadi pendorong utama kenaikan IHSG pada pekan tersebut.

Saham-Saham Pendorong Utama IHSG

Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi kontributor utama terhadap penguatan IHSG antara lain:

Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 13,39%, menyumbang 69,13 poin terhadap penguatan IHSG.

DCI Indonesia Tbk (DCII): Mengalami lonjakan harga saham sebesar 33,05%, memberikan kontribusi sebesar 50,66 poin.

Bank Central Asia (BBCA): Harga sahamnya naik 5,93%, menyumbang 32,53 poin.

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO): Menguat 14,67%, memberikan kontribusi sebesar 24,14 poin.

Bank Mandiri (BMRI): Harga sahamnya naik 5,22%, menyumbang 21,44 poin terhadap penguatan IHSG.

Sentimen Positif dari Data Ekonomi Global

Sentimen positif juga datang dari data ekonomi global yang dirilis sebelumnya. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, mengakui adanya penurunan inflasi, yang dianggap sebagai kabar baik bahwa kebijakan moneter yang diterapkan berhasil. Selain itu, data dari Jepang menunjukkan peningkatan indeks kepercayaan bisnis produsen pada kuartal II, yang memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi global.

Proyeksi IHSG ke Depan

Melihat tren positif yang berlangsung, analis pasar memproyeksikan IHSG akan terus menguat dalam beberapa waktu ke depan. Namun, mereka juga mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar yang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun domestik.

Rekomendasi Saham untuk Investor

Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum ini, beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan antara lain:

BBRI: Dengan kinerja keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang baik, saham BBRI menjadi pilihan menarik.

DCII: Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor data center, DCII memiliki potensi pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kebutuhan infrastruktur digital

BBCA dan BMRI: Kedua bank besar ini memiliki fundamental yang kuat dan track record yang baik dalam memberikan dividen kepada pemegang saham.

GOTO: Sebagai perusahaan teknologi yang terus berkembang, GOTO menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik bagi investor jangka panjang.

Penguatan IHSG pada Jumat, 2 Mei 2025, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia dan respons positif terhadap data ekonomi global. Dengan volume transaksi yang tinggi dan sektor-sektor yang menunjukkan kinerja positif, pasar saham Indonesia menunjukkan daya tarik bagi investor. Namun, penting bagi investor untuk tetap memperhatikan perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index