Proses untuk membuka cabang BSI di luar negeri, khususnya di Arab Saudi, sudah berjalan cukup lama. Erick Thohir menyebutkan bahwa BSI memulai inisiatif ini sekitar dua tahun yang lalu. Kini, dengan izin prinsip yang sudah diterima, BSI hanya perlu menyiapkan beberapa persyaratan administratif dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
“Alhamdulillah, setelah melalui proses yang panjang dan kerja keras, kami akhirnya mendapatkan izin prinsip dari pemerintah Arab Saudi. Semoga dengan izin ini, kami bisa mempersiapkan segala sesuatunya dan membuka cabang BSI di Jeddah pada tahun 2026,” tambah Erick Thohir.
Perusahaan yang merupakan hasil penggabungan beberapa bank syariah di Indonesia ini berharap kehadiran cabang baru di Arab Saudi dapat memperluas cakupan layanan dan membawa dampak positif bagi peningkatan bisnis BSI secara keseluruhan. Dalam pengembangan pasar internasionalnya, BSI menjadikan cabang di Dubai sebagai batu loncatan untuk memperkuat posisinya di pasar global.
Rencana Pembukaan Cabang di Jeddah
Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, juga memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana pembukaan cabang baru ini. Ia menjelaskan bahwa pembukaan cabang di Jeddah, Arab Saudi, merupakan bagian dari upaya strategis BSI untuk mengembangkan pasar internasional setelah sebelumnya membuka kantor cabang di Dubai pada 2022.
"Setelah kami membuka cabang di Dubai pada tahun 2022-2023, kini kami melanjutkan rencana ekspansi dengan fokus untuk menangkap pasar global di wilayah Timur Tengah, terutama Arab Saudi," kata Bob Tyasika Ananta.
Dengan adanya cabang di Arab Saudi, BSI diharapkan dapat memperkuat posisi dan layanan perbankan syariah Indonesia di kawasan Timur Tengah, yang dikenal sebagai pasar potensial bagi produk-produk perbankan syariah. Selain itu, ekspansi ini juga akan membuka peluang lebih besar bagi para nasabah di Arab Saudi yang membutuhkan layanan perbankan syariah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Mengukir Prestasi di Pasar Internasional
Langkah ekspansi internasional BSI ini semakin menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi pemain utama di pasar perbankan syariah global. Sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, BSI telah berhasil mengukir prestasi signifikan dalam mengembangkan layanan perbankan berbasis prinsip syariah di tanah air. Kini, dengan dibukanya cabang di Dubai dan persiapan untuk membuka cabang di Arab Saudi, BSI semakin menunjukkan bahwa pasar internasional bukanlah hal yang mustahil untuk dijangkau.
Menteri Erick Thohir menjelaskan, pembukaan cabang di Jeddah bukan hanya menjadi kebanggaan bagi BSI, tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan. "Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya BSI, memiliki kapasitas untuk berkompetisi di kancah internasional, khususnya dalam sektor perbankan syariah yang terus berkembang pesat di seluruh dunia," ungkap Erick.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Namun, meskipun sudah mendapatkan izin prinsip untuk pembukaan cabang baru di Arab Saudi, BSI harus mempersiapkan berbagai aspek, baik teknis maupun administratif, agar cabang tersebut dapat beroperasi dengan lancar. Selain itu, tantangan besar lainnya adalah memenuhi kebutuhan pasar lokal yang memiliki karakteristik dan regulasi yang berbeda dengan pasar Indonesia.
Sebagai bagian dari persiapan, BSI akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait di Arab Saudi, termasuk regulator lokal, untuk memastikan bahwa cabang yang akan dibuka dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Persiapan lainnya mencakup perekrutan staf yang memiliki pemahaman tentang pasar Arab Saudi dan perbankan syariah secara mendalam.
Meski tantangan tersebut tidak dapat dipandang enteng, BSI optimistis bahwa dengan pengalaman yang telah dimiliki melalui pembukaan cabang di Dubai, mereka dapat mengatasi berbagai kendala yang mungkin timbul dan memastikan operasional cabang di Jeddah dapat berjalan sesuai rencana.
Peran BSI dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Ekspansi BSI ke Arab Saudi ini juga memperlihatkan potensi besar bagi perbankan syariah Indonesia untuk berkembang di luar negeri. Sebagai lembaga keuangan yang berbasis syariah, BSI memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk perbankan syariah Indonesia yang beragam dan telah terbukti berhasil di pasar domestik.
Keberadaan BSI di pasar Arab Saudi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, serta memperkenalkan model perbankan syariah Indonesia kepada dunia internasional. Selain itu, langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan sistem perbankan syariah yang maju dan inovatif.