JAKARTA - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami musibah dalam perjalanan udara menuju Tanah Suci. Daimah binti Suwaryo, yang berasal dari Kecamatan Wanayasa, meninggal dunia pada Jumat, 3 Mei 2025, saat tengah dalam penerbangan menuju Madinah, Arab Saudi. Kejadian tragis ini menjadi duka mendalam bagi keluarga almarhumah serta rombongan jemaah haji lainnya, sekaligus mencatatkan momen haru dalam perjalanan ibadah haji tahun ini.
Kematian di Tengah Penerbangan
Menurut keterangan resmi yang diterima oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara, kabar wafatnya Daimah disampaikan melalui surat dari maskapai Garuda Indonesia, yang menangani penerbangan jemaah haji tersebut. Dalam surat keterangan kematian yang dikeluarkan pada tanggal 3 Mei 2025, tercatat bahwa pihak maskapai telah mengonfirmasi kematian jemaah tersebut di udara, yang kemudian dilengkapi dengan tanda tangan petugas kesehatan kloter serta kapten penerbangan yang membawa rombongan.
Ali Mustofa, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Banjarnegara, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima surat keterangan tersebut yang menyatakan bahwa Daimah binti Suwaryo telah meninggal dunia dalam perjalanan. "Kami menerima surat keterangan kematian dari maskapai Garuda Indonesia pada 3 Mei 2025. Surat tersebut juga ditandatangani oleh tim kesehatan kloter dan kapten penerbangan," kata Ali Mustofa dalam keterangannya.
Dalam surat tersebut, selain informasi terkait identitas almarhumah, juga disertakan dokumen yang ditandatangani oleh Arief Budi Setiyawan, petugas kesehatan kloter, serta Fathatul Mardiyah, ketua kloter. Kejadian ini cukup mengejutkan, mengingat jemaah tersebut belum sempat menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji.
Langkah Cepat Kemenag Banjarnegara Menyampaikan Kabar ke Keluarga
Setelah menerima informasi tersebut, pihak Kemenag Banjarnegara segera melakukan konfirmasi ke petugas kloter di lapangan untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Setelah dinyatakan benar, Kemenag segera bergerak ke rumah duka yang terletak di Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, untuk menyampaikan kabar duka secara langsung kepada keluarga almarhumah.
"Kami ikut berduka cita atas kepergian jemaah haji kami, Daimah binti Suwaryo. Saat ini, kami sedang menunggu Certificate of Death resmi yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi," ujar Ali Mustofa. Kepergian Daimah di tengah perjalanan menuju Madinah meninggalkan kesedihan mendalam, namun pihak Kemenag berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Perlakuan Terhormat untuk Almarhumah di Madinah
Meskipun almarhumah tidak sempat menginjakkan kaki di Tanah Suci dan melaksanakan ibadah haji, pihak kloter memastikan bahwa jenazah Daimah tetap mendapatkan penghormatan terakhir yang layak. Informasi yang diterima Kemenag Banjarnegara menyebutkan bahwa jenazah almarhumah dimandikan di kompleks Masjid Nabawi, yang dikenal sebagai tempat suci yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia. Jenazah juga disalatkan di Raudhah, area yang dikenal sangat mulia di Masjid Nabawi, dan akhirnya dimakamkan di kompleks pemakaman Baqi’ di Madinah.
Ali Mustofa menambahkan, "Informasi dari lapangan menyebutkan bahwa jenazah almarhumah dimandikan di kompleks Masjid Nabawi, disalatkan di Raudhah, dan akhirnya dimakamkan di kompleks pemakaman Baqi’, Madinah. Ini adalah perlakuan yang sangat istimewa bagi jemaah haji, terutama bagi mereka yang wafat sebelum melaksanakan ibadah haji."
Pemakaman di Baqi’, Tempat Bersejarah Bagi Umat Islam
Pemakaman almarhumah Daimah di kompleks pemakaman Baqi' menjadi sebuah kehormatan tersendiri, karena Baqi' merupakan tempat pemakaman yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Di sana dimakamkan banyak sahabat Rasulullah SAW, serta tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam. Pemakaman di lokasi ini memberi arti tersendiri, karena Baqi’ telah dikenal sebagai tempat istimewa yang menjadi tujuan terakhir bagi banyak umat Islam yang wafat di Tanah Suci.
Jenazah Daimah dimakamkan pada Sabtu malam waktu setempat, dengan penuh penghormatan dan khidmat. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua jemaah haji akan pentingnya niat yang tulus dalam melaksanakan ibadah haji, serta pentingnya menjaga kesehatan tubuh selama perjalanan panjang menuju Tanah Suci.
Hukum Kematian di Perjalanan Haji dan Doa untuk Almarhumah
Kematian seorang jemaah haji selama perjalanan menuju Tanah Suci bukanlah kejadian yang jarang terjadi. Bagi banyak umat Islam, wafat dalam perjalanan menuju atau di Tanah Suci dianggap sebagai salah satu bentuk kematian yang sangat mulia, bahkan dianggap sebagai bentuk mati syahid. Oleh karena itu, meskipun Daimah tidak sempat menunaikan ibadah haji secara sempurna, kepergiannya di perjalanan ini tetap mendapat penghormatan tinggi dari sesama jemaah dan masyarakat luas.
Pihak Kemenag Banjarnegara juga menyampaikan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. "Kami sangat memahami kesedihan yang dirasakan oleh keluarga almarhumah. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan," tambah Ali Mustofa.
Kepergian Daimah menjadi kenangan yang mendalam bagi keluarga, rombongan jemaah haji, serta bagi semua yang mendengar kisahnya. Pihak Kemenag Banjarnegara dan petugas haji lainnya akan terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa semua proses administrasi dan penghormatan terakhir bagi almarhumah berjalan dengan lancar.
Dengan doa dan harapan, semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT, serta diberikan tempat yang terbaik di akhirat.