SAHAM

Harga Saham Universal Forest Products Dipangkas oleh Benchmark Menjadi 125 Dolar, Target Baru Dipengaruhi Kinerja Keuangan yang Tidak Memenuhi Harapan

Harga Saham Universal Forest Products Dipangkas oleh Benchmark Menjadi 125 Dolar, Target Baru Dipengaruhi Kinerja Keuangan yang Tidak Memenuhi Harapan
Harga Saham Universal Forest Products Dipangkas oleh Benchmark Menjadi $125, Target Baru Dipengaruhi Kinerja Keuangan yang Tidak Memenuhi Harapan

JAKARTA - Pada hari Rabu, saham Universal Forest Products (NASDAQ:UFPI) mengalami revisi valuasi yang signifikan, ketika Benchmark, sebuah firma analis terkemuka, menurunkan target harga saham perusahaan menjadi $125, dari sebelumnya $135. Meskipun demikian, Benchmark tetap mempertahankan peringkat Beli untuk saham tersebut. Penurunan target harga ini disebabkan oleh hasil kuartal pertama perusahaan yang tidak memenuhi ekspektasi pasar, serta ketidakpastian ekonomi yang berlanjut, yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam jangka pendek.

Saat ini, saham UFPI diperdagangkan mendekati titik terendah 52 minggu mereka, yaitu $97,59, yang menunjukkan bahwa saham ini mungkin diperdagangkan di bawah nilai wajar jika dilihat dari perspektif analis. Namun, InvestingPro mencatat bahwa meskipun harga saham yang lebih rendah, perusahaan tetap memiliki potensi jangka panjang yang menarik.

Menurut Budi Susanto, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), "Meski ada penurunan sementara dalam target harga saham, Universal Forest Products masih memiliki posisi yang kuat dalam industri dengan kesehatan keuangan yang cukup baik dan strategi bisnis yang jelas."

Pada awal pekan ini, UFP Industries, yang merupakan perusahaan induk Universal Forest Products, mengungkapkan hasil keuangan kuartal pertama mereka. Meskipun pendapatan perusahaan sesuai dengan ekspektasi, baik EBITDA maupun Earnings Per Share (EPS) mereka tercatat lebih rendah dari proyeksi analis. Pendapatan perusahaan tercatat sebesar $1,6 miliar, sedikit di bawah perkiraan $1,61 miliar, namun EPS mereka berhasil melampaui ekspektasi sebesar $1,60, dibandingkan dengan proyeksi $1,57.

Namun, perusahaan mengalami penurunan 3% dalam total penjualan dan penurunan signifikan sebesar 21% dalam EBITDA yang disesuaikan, yang turun menjadi $142 juta. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan terkait volume penjualan dan tekanan biaya yang meningkat. Meskipun begitu, Budi Susanto mengingatkan bahwa hasil ini tidak sepenuhnya mencerminkan potensi jangka panjang perusahaan. “Kesehatan finansial UFP Industries tetap kuat dengan rasio lancar yang tinggi dan manajemen yang efektif,” tambahnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja kuartal pertama ini termasuk cuaca buruk dan fluktuasi musiman, yang menyebabkan penurunan volume penjualan pada Januari. Namun, ada sedikit pemulihan pada Februari dan Maret, meskipun tidak cukup untuk sepenuhnya mengimbangi dampak dari varians manufaktur dan biaya material yang meningkat.

Meskipun tantangan ini, perusahaan tetap optimistis dengan kesehatan keuangan mereka, yang ditunjukkan oleh rasio lancar sebesar 4,96, serta neraca yang lebih banyak berisi kas dibandingkan utang. Manajemen perusahaan juga terus berfokus pada strategi pertumbuhan jangka panjang, termasuk ekspansi bisnis dan peluncuran produk baru, meskipun di tengah ketidakpastian pasar global.

Dalam update terbaru mengenai proyeksi laba, Benchmark menurunkan estimasi laba per saham (EPS) untuk tahun fiskal 2025 dan 2026 sebesar $1,00 dan $0,75, masing-masing. Dengan penyesuaian ini, estimasi laba untuk tahun 2025 dan 2026 menjadi $6,00 dan $6,75 per saham. Perubahan proyeksi laba ini mencerminkan penurunan target harga saham menjadi $125, yang merupakan penurunan sebesar $10 dari target sebelumnya, seiring dengan proyeksi pendapatan yang disesuaikan.

Namun, meskipun ada penurunan estimasi laba, perusahaan tetap menunjukkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang menantang. DA Davidson, firma analis lain, mempertahankan peringkat Netral terhadap saham Universal Forest Products dengan target harga $117, menyarankan bahwa meskipun ada penurunan dalam penjualan, manajemen biaya yang efektif dan aktivitas buyback saham menunjukkan potensi perbaikan dalam jangka panjang.

Pada saat yang sama, ada beberapa sinyal positif terkait kinerja perusahaan, seperti pengelolaan biaya yang baik, serta fokus pada pertumbuhan dan ekspansi produk. Walaupun kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, UFP Industries terus berupaya memperkuat posisinya di pasar dengan memperkenalkan berbagai produk baru dan menjaga konsistensi dalam manajemen operasional.

Kedepannya, meskipun Universal Forest Products menghadapi tekanan jangka pendek dari penurunan penjualan dan peningkatan biaya, prospek jangka panjangnya tetap dipandang cukup solid. Menurut Budi Susanto, “Strategi diversifikasi dan inovasi yang dijalankan oleh perusahaan akan menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang di masa depan.”

Dengan adanya revisi target harga dan proyeksi laba yang lebih rendah, investor dihadapkan pada keputusan yang sulit terkait potensi kenaikan atau penurunan lebih lanjut dalam harga saham. Namun, dengan stabilitas keuangan yang baik dan ekspansi produk yang terus dilakukan, Universal Forest Products tetap menjadi perusahaan yang layak untuk diperhatikan dalam industri building products.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index