EMAS

Kondisi Global Tak Menentu, Harga Emas Diprediksi Tetap Tinggi, PT KBI Sebut Emas Jadi Pilihan Investasi Utama

Kondisi Global Tak Menentu, Harga Emas Diprediksi Tetap Tinggi, PT KBI Sebut Emas Jadi Pilihan Investasi Utama
Kondisi Global Tak Menentu, Harga Emas Diprediksi Tetap Tinggi, PT KBI Sebut Emas Jadi Pilihan Investasi Utama

PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, memprediksi harga emas akan tetap tinggi sepanjang tahun 2025, seiring dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian. Menurut Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, investasi emas saat ini semakin diminati masyarakat Indonesia, terutama karena instrumen investasi lain dianggap lebih berisiko di tengah gejolak ekonomi global.

Dalam acara media gathering yang digelar di Souvee Bistro Jakarta pada Rabu, Budi Susanto menjelaskan, bahwa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang relatif aman. "Emas memang komoditas global yang tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi ekonomi domestik. Dalam kondisi saat ini, harga emas bisa diprediksi tetap tinggi. Kami percaya, harga emas bisa menyentuh angka US$3500 hingga US$3600 per troy ons di akhir tahun ini," ungkap Budi.

Budi juga menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang berpotensi menjaga harga emas tetap tinggi adalah ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang belum sepenuhnya mereda. Menurutnya, apabila perang tarif antara kedua negara ini berlanjut, maka harga emas akan cenderung naik lebih lanjut. "Jika perang tarif antara Amerika Serikat dan China belum menemukan titik kesepakatan, maka harga emas kemungkinan besar akan tetap berada pada level yang tinggi. Semua ini tergantung pada kebijakan kedua negara ekonomi terbesar di dunia," jelasnya.

Di sisi lain, Budi menambahkan bahwa jika kebijakan perdagangan dari pemerintahan Donald Trump yang sempat memperburuk hubungan dengan China mulai mereda, maka pasar investasi global berpotensi kembali normal. "Jika kebijakan tarif Trump mulai mencapai titik kesepakatan dan mereda, kita bisa melihat pemulihan pasar investasi. Saat itu, instrumen investasi lain seperti forex dan indeks saham mungkin akan kembali menarik, namun untuk saat ini, emas menjadi instrumen yang paling dominan," tambahnya.

Selain itu, PT KBI juga mencatatkan sejumlah capaian signifikan meskipun berada di tengah tantangan geopolitik yang semakin kompleks. Pada tahun 2024, volume transaksi yang dilakukan oleh PT KBI tercatat meningkat 120 persen secara tahunan (yoy), dengan pendapatan yang naik sebesar 25,4 persen dan laba bersih yang meningkat sebesar 22 persen. Capaian positif ini didorong oleh ekspansi bisnis kliring serta layanan resi gudang yang semakin berkembang.

"Kami sangat bersyukur karena meskipun kondisi global penuh ketidakpastian, PT KBI berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Peningkatan volume transaksi ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kami terapkan dalam sistem layanan kliring dan transaksi komoditas," ujar Budi.

Sementara itu, PT KBI juga melaporkan bahwa mereka berhasil menerbitkan 1.058 resi gudang dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,871 triliun. Selain itu, volume kontrak berjangka juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa meskipun pasar global bergejolak, kepercayaan investor terhadap transaksi berbasis komoditas tetap kuat.

Budi juga menekankan pentingnya inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pada 2024, tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan PT KBI meningkat menjadi 89,5 persen, naik 2,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Inovasi berbasis teknologi menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas layanan kami. Dengan sistem yang lebih baik, kami dapat memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi para pelanggan kami," pungkas Budi.

Dengan proyeksi harga emas yang terus melambung dan peningkatan kualitas layanan yang ditawarkan, PT KBI berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan kliring dan transaksi komoditas dengan lebih baik, serta memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri pasar berjangka Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index