INDUSTRI

Kemenperin Dorong Penguatan Industri Perkapalan Nasional dengan Peta Jalan Baru dan Peningkatan TKDN

Kemenperin Dorong Penguatan Industri Perkapalan Nasional dengan Peta Jalan Baru dan Peningkatan TKDN
Kemenperin Dorong Penguatan Industri Perkapalan Nasional dengan Peta Jalan Baru dan Peningkatan TKDN

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyusun pembaruan peta jalan (roadmap) industri perkapalan nasional guna memperkuat sektor ini dan meningkatkan kapabilitasnya. Langkah ini bertujuan untuk menggenjot kemampuan industri galangan kapal di Indonesia yang diharapkan dapat bersaing secara global.

Seiring dengan upaya ini, Kemenperin berkolaborasi dengan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) untuk mendorong pengembangan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang diharapkan dapat mendongkrak kemandirian industri perkapalan Indonesia. Pembaruan roadmap ini menjadi sangat penting untuk menanggapi tantangan global di sektor maritim, terutama terkait dengan teknologi ramah lingkungan dan produksi kapal dengan emisi rendah.

Peta Jalan Baru untuk Penguatan Industri Galangan Kapal

Ketua Tim Industri Maritim Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin, Sungkono, menjelaskan bahwa pihaknya sedang dalam proses menyusun pembaruan roadmap untuk industri perkapalan nasional. Ia menyatakan bahwa peta jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan galangan kapal Indonesia, termasuk dengan menghadirkan teknologi-teknologi baru, seperti kapal ramah lingkungan dengan emisi rendah.

“Kami sedang menyusun pembaruan roadmap industri perkapalan nasional, dengan misi utama untuk meningkatkan kapabilitas industri galangan kapal. Ini termasuk penerapan teknologi terbaru seperti kapal ramah lingkungan dan penerapan emisi rendah (natural emission),” ungkap Sungkono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Menurut Sungkono, Indonesia memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di lebih dari 70 kabupaten/kota. Meskipun jumlahnya cukup banyak, industri galangan kapal dalam negeri masih menghadapi tantangan dalam hal kemampuan produksi, yang masih tergolong minim. Saat ini, utilisasi pembangunan kapal baru hanya mencapai sekitar 30 persen, sementara sektor reparasi kapal lebih dominan dengan utilisasi yang mencapai 75 hingga 80 persen.

“Sayangnya, utilisasi pembangunan kapal baru hanya mencapai 30 persen. Sementara itu, utilisasi reparasi kapal sudah mencapai 75 hingga 80 persen. Ini menunjukkan bahwa sektor reparasi kapal masih lebih dominan dibandingkan dengan pembangunan kapal baru,” jelas Sungkono.

Kemandirian Melalui Peningkatan TKDN

Selain itu, Kemenperin bersama IPERINDO juga fokus untuk mempercepat peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dalam industri perkapalan. Sungkono berharap, pada tahun 2025, TKDN bisa mencapai 50 persen untuk kapal-kapal tertentu, seperti kapal LNG dan chemical tanker. Bahkan, untuk beberapa tipe kapal tertentu, target TKDN bisa lebih tinggi dari itu.

“Kami ingin meningkatkan TKDN pada 2025 agar bisa mencapai 50 persen, dan bahkan lebih untuk jenis kapal tertentu, seperti LNG dan chemical tanker. Ini akan mempercepat kemandirian industri perkapalan dalam negeri,” ujar Sungkono.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini sudah ada beberapa jenis kapal yang diproduksi sepenuhnya di Indonesia, seperti kapal penumpang (passenger vessel), kapal perikanan, dan kapal-kapal khusus lainnya. Mayoritas pesanan kapal-kapal ini berasal dari pasar domestik, meskipun ada sebagian kecil pesanan dari luar negeri.

“Sekarang sudah ada beberapa jenis kapal yang 100 persen diproduksi di Indonesia, seperti kapal penumpang, kapal perikanan, dan kapal-kapal khusus lainnya. Pesanan kapal-kapal ini mayoritas berasal dari dalam negeri, meskipun ada sebagian kecil dari luar negeri,” tambahnya.

Namun, Sungkono mengakui bahwa jumlah pesanan dari luar negeri masih sangat terbatas, dan sektor perkapalan Indonesia masih memiliki banyak peluang untuk meningkatkan ekspor kapal-kapalnya ke pasar global.

Mendorong Teknologi dan Inovasi

Salah satu fokus utama dalam pembaruan roadmap industri perkapalan nasional adalah pengembangan teknologi baru, khususnya yang berkaitan dengan kapal ramah lingkungan. Hal ini menjadi penting mengingat kebutuhan global akan kapal dengan emisi rendah semakin meningkat, seiring dengan upaya-upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pemerintah, dalam hal ini Kemenperin, berkomitmen untuk mendorong inovasi di sektor perkapalan agar galangan kapal Indonesia dapat memenuhi standar internasional, terutama dalam hal pengurangan emisi dan efisiensi energi. Penerapan teknologi kapal ramah lingkungan diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri perkapalan Indonesia, baik di pasar domestik maupun global.

Potensi Industri Perkapalan Nasional

Dengan adanya pembaruan roadmap industri perkapalan dan peningkatan TKDN, industri perkapalan nasional berpotensi untuk tumbuh lebih pesat. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang besar, yang dapat menjadi daya tarik bagi investor dan perusahaan asing untuk berinvestasi di sektor ini.

Industri perkapalan yang kuat akan menjadi kunci bagi pengembangan sektor maritim Indonesia secara keseluruhan. Penguatan industri galangan kapal juga akan berdampak pada peningkatan infrastruktur logistik, yang akan mendukung perekonomian Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index