BBM

Waspada BBM Oplosan di Kabupaten Sangihe Kendaraan Terancam Rusak, Masyarakat Diminta Cermat

Waspada BBM Oplosan di Kabupaten Sangihe Kendaraan Terancam Rusak, Masyarakat Diminta Cermat
Waspada BBM Oplosan di Kabupaten Sangihe Kendaraan Terancam Rusak, Masyarakat Diminta Cermat

JAKARTA – Masyarakat Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, dihadapkan pada potensi ancaman serius terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang beredar di wilayah mereka. Dugaan beredarnya BBM oplosan—yakni campuran antara BBM dengan air—mulai mencuat setelah beberapa kendaraan roda empat mengalami gangguan mesin yang diduga akibat kandungan air dalam tangki bahan bakar.

Temuan Awal Gangguan Mesin

Beberapa pemilik kendaraan melaporkan adanya penurunan performa mesin dan bahkan kerusakan parah setelah pengisian BBM. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya kandungan air dalam tangki bahan bakar. Meskipun penyebab pasti belum dapat dipastikan, temuan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Potensi Penyebab Kontaminasi Air dalam BBM

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi air dalam BBM antara lain:

-Kondensasi dalam Tangki Kendaraan
Perubahan suhu ekstrem dapat menyebabkan uap air di dalam tangki kendaraan mengembun menjadi air, terutama jika kendaraan jarang digunakan atau tangki sering kosong.

-Tutup Tangki yang Tidak Rapat
Kerusakan pada tutup tangki dapat memungkinkan air hujan atau cipratan dari luar masuk ke dalam sistem bahan bakar.

-Kontaminasi Saat Pengisian dari Sumber Tidak Resmi
Pengisian dari jeriken atau wadah tidak steril dapat meningkatkan risiko air masuk bersama BBM.

Sistem Kerja SPBU: Apakah Air Bisa Masuk dari Nozel?

Mesin pengisian BBM di SPBU dirancang agar tertutup dan aman. Namun, risiko tetap ada jika:

-Tangki Pendam Bocor atau Retak
Kerusakan pada tangki pendam dapat memungkinkan air tanah masuk ke dalam sistem.

-Proses Pengisian dari Truk Tangki Dilakukan Saat Hujan Tanpa Prosedur Pelindung
Pengisian BBM dalam kondisi hujan tanpa prosedur yang tepat dapat meningkatkan risiko kontaminasi.

-Filter di SPBU Tidak Berfungsi Baik
Filter yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan air yang mengendap tidak tersaring.

-Tidak Ada Perawatan Berkala
Kurangnya perawatan seperti penyedotan endapan air dan kotoran di dasar tangki dapat meningkatkan risiko kontaminasi.

Tanggapan Pertamina dan Pemerintah

PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia BBM resmi memiliki standar pengawasan mutu yang ketat. Namun, tetap ada potensi kesalahan teknis, seperti:

-Kondensasi dalam Truk Tangki
Perubahan suhu dapat menyebabkan uap air mengembun dalam truk tangki. Jika tidak dikuras, air bisa terbawa hingga ke SPBU.

-Kesalahan Prosedur di Depo
Jika pipa distribusi tidak bersih atau tangki penyaluran tidak kedap, air bisa tercampur BBM sejak dari hulu.

-Kelalaian di Lapangan
Proses distribusi yang tidak sesuai SOP, seperti tidak menutup dengan baik saat hujan atau pengisian dalam kondisi lembap, berisiko mencemari BBM.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa kualitas BBM yang beredar sudah sesuai dengan standar. "Saya ingin memastikan bahwa untuk urusan Pertamina semuanya berjalan baik dan kualitas yang dijual itu Insya Allah sesuai dengan standar," ujar Bahlil dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Senin.

Langkah Antisipasi dan Imbauan kepada Masyarakat

Untuk menghindari potensi kerusakan pada kendaraan, masyarakat diimbau untuk:

-Mengisi BBM di SPBU Resmi dan Terpercaya
Pastikan BBM yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin resmi.

-Menyimpan Bukti Transaksi Pengisian
Simpan struk atau bukti transaksi sebagai referensi jika terjadi masalah.

-Mendokumentasikan Kondisi Kendaraan
Jika mengalami kendala setelah pengisian, dokumentasikan kondisi kendaraan sebagai bukti.

Melaporkan Dugaan BBM Tercemar melalui Kanal Resmi
Laporkan melalui situs web Pertamina, media sosial Twitter (X) @pertamina, Instagram @pertamina, YouTube @pertamina, layanan pelanggan melalui Pertamina Call Center 135, e-mail: 135@pertamina.com, aplikasi MyPertamina for Business, serta Whistleblowing System (WBS) Pertamina untuk laporan pelanggaran.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index