Menurut laporan dari Global Times, sektor penerbangan China mengalami lonjakan permintaan yang signifikan selama liburan Hari Buruh yang berlangsung selama lima hari. Penyedia layanan perjalanan terkemuka, Trip.com, melaporkan adanya peningkatan 130% dalam lalu lintas penumpang udara domestik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan pemulihan yang sangat kuat dalam industri penerbangan domestik, yang sebelumnya terpukul oleh pandemi COVID-19.
"Liburan Hari Buruh ini menunjukkan betapa cepatnya sektor perjalanan dan pariwisata di China pulih. Permintaan perjalanan domestik yang melonjak menunjukkan bahwa konsumen kembali merasa percaya diri untuk bepergian, yang tentu saja memberikan dorongan besar bagi maskapai penerbangan," ujar seorang analis dari Trip.com dalam laporan mereka. Ini menjadi indikator bahwa sektor penerbangan domestik China mulai beradaptasi dan bangkit dari masa-masa sulit yang dialami selama dua tahun terakhir.
Penurunan Harga Minyak Global Mendukung Kinerja Maskapai
Selain lonjakan permintaan perjalanan domestik, penurunan harga minyak global turut memberikan dampak positif bagi maskapai penerbangan. Pada hari yang sama, harga minyak mentah dunia turun tajam ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan harga minyak ini terjadi setelah keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak bulanan mereka untuk kedua kalinya berturut-turut, dengan menambahkan 411.000 barel per hari pada bulan Juni.
Keputusan OPEC+ ini memberikan sinyal bahwa pasar minyak dunia siap untuk mengatasi lonjakan permintaan yang sedang berkembang, terutama di tengah pemulihan ekonomi global. Penurunan harga minyak mentah ini memberikan keuntungan langsung bagi maskapai penerbangan, mengingat biaya bahan bakar merupakan salah satu komponen utama dalam pengeluaran mereka.
"Penurunan harga minyak global memberikan manfaat yang signifikan bagi maskapai penerbangan, karena mereka dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas. Hal ini menjadi kabar baik bagi investor yang berharap bahwa biaya bahan bakar yang lebih rendah akan memberikan dorongan pada laba maskapai," ujar analis pasar energi yang berbasis di Shanghai.
Saham Maskapai China Menguat Signifikan
Dua faktor penting tersebut—lonjakan permintaan perjalanan domestik dan penurunan harga minyak global—berkontribusi langsung terhadap kenaikan saham maskapai penerbangan yang tercatat di bursa. Di antaranya, saham China Southern Airlines (kode saham SS:600029) yang terdaftar di Shanghai melonjak 4,3% menjadi 5,85 yuan pada pukul 12:18 WIB.
Tak kalah mencolok, saham Air China (kode saham HK:0753) yang terdaftar di Hong Kong mencatatkan lonjakan hampir 7%, mencapai harga HK$4,97. Sementara itu, saham China Eastern Airlines (kode saham HK:0670) yang juga terdaftar di Hong Kong mengalami kenaikan yang lebih tajam, dengan lonjakan sebesar 7,3%.
"Lonjakan ini menunjukkan betapa positifnya pandangan pasar terhadap masa depan sektor penerbangan China. Investor mulai melihat bahwa pemulihan sektor perjalanan domestik, ditambah dengan penurunan harga bahan bakar, menciptakan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan penerbangan," ujar seorang analis saham di Hong Kong.
Optimisme Pasar Terhadap Sektor Penerbangan China
Lonjakan saham-saham maskapai China ini juga mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek jangka panjang sektor penerbangan negara tersebut. Setelah dua tahun yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19, sektor penerbangan China kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Peningkatan perjalanan domestik, ditambah dengan dukungan dari pemerintah yang terus mempromosikan pariwisata dan perjalanan dalam negeri, turut mempercepat pemulihan ini.
Salah satu faktor yang mendukung optimisme ini adalah kebijakan pemerintah China yang terus berfokus pada pemulihan ekonomi domestik. Dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dan stimulus untuk sektor perjalanan dan pariwisata, maskapai penerbangan China diprediksi akan terus mendapatkan manfaat. Di sisi lain, penurunan harga minyak juga memberikan ruang bagi maskapai untuk memperbaiki margin keuntungan mereka, yang selama ini tertekan oleh tingginya biaya bahan bakar.
Potensi Jangka Panjang dan Proyeksi Pertumbuhan
Para analis pasar juga menunjukkan bahwa sektor penerbangan China memiliki potensi pertumbuhan yang besar dalam beberapa tahun mendatang. Seiring dengan meningkatnya jumlah perjalanan domestik, permintaan terhadap penerbangan internasional diperkirakan akan kembali pulih seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan global.
"Sektor penerbangan China memiliki potensi besar dalam jangka panjang, terutama karena negara ini terus mengembangkan infrastruktur transportasi udara dan memperkuat konektivitas internasionalnya. Kami percaya bahwa dalam waktu dekat, maskapai-maskapai besar di China akan kembali mendapatkan pangsa pasar yang signifikan, baik domestik maupun internasional," kata seorang analis pasar modal.
Tantangan yang Masih Dihadapi oleh Maskapai Penerbangan China
Namun, meskipun optimisme terus meningkat, sektor penerbangan China masih menghadapi tantangan. Selain ketergantungan pada harga minyak global, sektor ini juga harus menghadapi persaingan ketat dari maskapai penerbangan domestik lainnya serta peningkatan biaya operasional yang tidak terhindarkan. Selain itu, ketegangan geopolitik dan perubahan kebijakan perjalanan internasional bisa mempengaruhi kinerja maskapai-maskapai China dalam waktu dekat.
"Sektor penerbangan memang berada pada jalur pemulihan, tetapi tantangan global masih bisa memberikan dampak yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi maskapai untuk tetap fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi dan politik global," ujar seorang pengamat industri penerbangan.