OJK

OJK Perkuat Akses Keuangan Syariah di Kota Santri Tasikmalaya Melalui Sinergi TPAKD

OJK Perkuat Akses Keuangan Syariah di Kota Santri Tasikmalaya Melalui Sinergi TPAKD
OJK Perkuat Akses Keuangan Syariah di Kota Santri Tasikmalaya Melalui Sinergi TPAKD

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Tasikmalaya mengintensifkan kolaborasi untuk mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah, guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini sejalan dengan visi besar Kota Tasikmalaya sebagai kota yang mengedepankan ekonomi berbasis syariah, terutama dengan mempertimbangkan potensi besar yang dimiliki kota ini sebagai Kota Santri, yang memiliki akar kuat dalam budaya Islam.

Dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Tasikmalaya yang digelar di Kantor Walikota pada Selasa, Kepala Bagian Percepatan Ekonomi dan Kerjasama (PEPK) serta Layanan Manajemen Sistem (LMS) OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, menyampaikan bahwa program sinergis ini akan berfokus pada penguatan literasi dan inklusi keuangan, serta memperkenalkan berbagai produk dan layanan keuangan berbasis syariah kepada masyarakat.

Penguatan Keuangan Syariah di Kota Tasikmalaya

“Sebagai Kota Santri, Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah. Melalui pengoptimalan produk dan jasa yang berbasis prinsip Islam, kami berharap dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mengakses layanan keuangan syariah yang sesuai dengan nilai-nilai agama,” ungkap Dendy dalam sambutannya.

TPAKD Kota Tasikmalaya, yang telah menyusun sejumlah program kerja baru, bertujuan untuk memperluas akses keuangan syariah di wilayah tersebut. Salah satu program utama yang diusung adalah penguatan inklusi Tabungan Syariah. Namun, pengembangan inklusi keuangan tidak hanya terbatas pada sektor perbankan syariah, tetapi juga melibatkan sektor industri keuangan non-bank (IKNB) melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan edukasi di sektor pasar modal melalui program Sekolah Pasar Modal (SPM).

Meningkatkan Akses Keuangan bagi UMKM dan Masyarakat 3T

Selain itu, Dendy menambahkan bahwa upaya peningkatan inklusi keuangan juga mencakup sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tahun 2025 ini, TPAKD Kota Tasikmalaya akan lebih mengoptimalkan program Business Matching yang telah sukses dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Program ini dirancang untuk menghubungkan UMKM pemula yang belum memiliki akses kredit dengan perbankan, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing dan produk mereka. “Melalui program Business Matching, UMKM yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pembiayaan dari perbankan diharapkan dapat berkembang dan memperoleh akses keuangan yang lebih baik,” tambah Dendy.

Program ini menjadi sangat relevan mengingat pentingnya keberadaan UMKM dalam perekonomian daerah, terutama dalam mendorong peningkatan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai informasi, sektor ini memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Tasikmalaya.

Pertumbuhan Positif Industri Jasa Keuangan di Tasikmalaya

Dalam kesempatan yang sama, Dendy juga menyampaikan perkembangan positif industri jasa keuangan di wilayah OJK Tasikmalaya. Hingga Februari 2025, sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan yang stabil meskipun perekonomian nasional masih menghadapi tantangan. Aset perbankan di wilayah ini tercatat meningkat sebesar 1,41 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan sebesar 4,76 persen.

Namun, terdapat penurunan dalam pertumbuhan kredit, yang tercatat mengalami penurunan sebesar 1,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Dendy, penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan kredit modal kerja, yang mengalami penurunan hingga 10,82 persen. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan inklusi keuangan, terutama untuk mendukung UMKM yang belum maksimal dalam mendapatkan akses pembiayaan.

Program Kerja TPAKD: Mendorong Inklusi dan Literasi Keuangan

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, yang turut hadir dalam Rapat Pleno, menegaskan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Dalam sambutannya, ia menjelaskan tujuh program kerja TPAKD Kota Tasikmalaya untuk tahun 2025. “Dengan adanya tujuh program kerja ini, kami berharap dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan kepada seluruh kalangan masyarakat. Setiap program yang kami rancang berpijak pada visi besar Kota Tasikmalaya yang tertuang dalam RPJMD 2025-2029, yaitu menjadikan Tasikmalaya sebagai Kota Industri Jasa dan Perdagangan yang Religius, Inovatif, Maju, dan Berkelanjutan,” ungkap Viman.

Tujuh program kerja TPAKD yang telah disusun antara lain:

Satu Rekening Satu Pelajar – Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan sejak usia dini dengan membuka rekening tabungan untuk setiap pelajar.

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) – Program ini akan memberikan perlindungan bagi petani melalui asuransi yang mendukung keberlanjutan usaha tani.

Business Matching UMKM – Program untuk mempertemukan UMKM dengan lembaga keuangan yang dapat memberikan pembiayaan bagi usaha mereka.

Sekolah Pasar Modal (SPM) – Edukasi pasar modal untuk masyarakat agar dapat memahami dan mengakses investasi yang lebih aman dan menguntungkan.

Layanan Keuangan Digital – Pengembangan layanan keuangan berbasis digital untuk mempermudah akses keuangan bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil.

Tabungan Syariah – Mengedukasi masyarakat untuk lebih memahami dan memilih produk tabungan berbasis syariah yang sesuai dengan prinsip agama.

Tabungan Emas – Memfasilitasi masyarakat dalam menabung emas sebagai investasi yang aman dan menguntungkan.

Semangat Pelayanan untuk Semua Kalangan

Viman menekankan bahwa seluruh program kerja yang telah dirancang ini bukan sekadar program birokrasi, tetapi refleksi dari semangat pelayanan yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk melayani masyarakat secara langsung dengan memberikan solusi keuangan yang tepat. Program-program ini akan dijalankan sejalan dengan misi Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk menciptakan 'Tasik Melayani', yang artinya pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujar Viman.

Keterlibatan OJK dan Pemangku Kepentingan Lain

Kepala OJK Tasikmalaya juga menambahkan bahwa sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Daerah dan sektor industri jasa keuangan, akan menjadi kunci dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat. “Ke depan, OJK akan terus memperkuat kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam TPAKD untuk memberikan dampak yang besar dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sehingga masyarakat di Tasikmalaya dapat menikmati manfaat ekonomi yang lebih luas dan merata,” pungkas Dendy.

Dengan berbagai program yang telah disusun dan dilaksanakan, Kota Tasikmalaya berkomitmen untuk terus memajukan sektor ekonomi syariah serta meningkatkan akses keuangan yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Sinergi yang terjalin antara OJK, Pemerintah Kota Tasikmalaya, dan sektor industri keuangan diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index