Fashion

Model Cilik Asal Gorontalo Tampil Memukau di Indonesia Fashion Week 2025, Angkat Karawo sebagai Warisan Budaya yang Mendunia

Model Cilik Asal Gorontalo Tampil Memukau di Indonesia Fashion Week 2025, Angkat Karawo sebagai Warisan Budaya yang Mendunia
Model Cilik Asal Gorontalo Tampil Memukau di Indonesia Fashion Week 2025, Angkat Karawo sebagai Warisan Budaya yang Mendunia

JAKARTA — Tiga model cilik asal Gorontalo sukses mencuri perhatian publik dan pelaku industri mode tanah air dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC). Ketiganya adalah Alfia Dwiputri Humolungo (17), Zahra Mentari Ishak (12), dan Khansa Lathifah Seban (10), yang tampil memukau di atas panggung utama IFW.

Penampilan mereka tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga membawa misi budaya yang kuat. Ketiga model tersebut tampil mewakili Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, membawakan koleksi busana karya kolaborasi desainer TeThuna x House of Abhee yang menonjolkan keindahan sulaman Karawo, warisan tekstil khas Gorontalo.

Penampilan Perdana, Karawo Naik Kelas di Panggung Nasional

Partisipasi ini menjadi debut model cilik Gorontalo di ajang fashion sekelas Indonesia Fashion Week, menjadikan momen tersebut sebagai tonggak penting dalam promosi budaya daerah melalui dunia mode.

“Melibatkan anak-anak sebagai model bukan semata untuk mencari perhatian, tetapi sebagai wadah edukasi sekaligus promosi budaya. Ini bagian dari upaya memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Karawo sejak dini,” ujar Abidin A. Ishak dari House of Abhee, saat dihubungi awak media.

Abidin juga menegaskan bahwa Karawo bukan sekadar produk fesyen, tetapi warisan budaya yang harus terus dijaga dan diperkenalkan kepada generasi muda.

Busana Karawo dan Pesan Budaya yang Kuat

Dalam peragaan busana tersebut, ketiga model tampil dalam dua lini koleksi berbeda. Zahra Mentari Ishak membawakan busana semi-formal rancangan House of Abhee yang menonjolkan nuansa elegan khas Karawo dengan sentuhan modern.

Sementara itu, Khansa Lathifah Seban dan Alfia Dwiputri Humolungo tampil memukau dalam koleksi bertajuk Buhuta Walama karya desainer TeThuna, yang juga mengangkat kekayaan motif Karawo dengan pendekatan kontemporer namun tetap menjaga keaslian nilai tradisionalnya.

Busana-busana tersebut mendapat sambutan hangat dari para pengunjung dan pelaku industri fashion, menegaskan bahwa sulaman Karawo memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

Pendidikan Tetap Prioritas, Bakat Dukung Karakter Anak

Meskipun aktif tampil di panggung mode nasional, Abidin menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama bagi para model cilik ini. Ia menyebut bahwa mereka tetap menjalani proses belajar seperti biasa dan tidak mengabaikan tanggung jawab akademik.

“Bahkan salah satunya saat ini sedang menunggu pengumuman kelulusan. Ke depan, kami juga telah mempersiapkan partisipasi di agenda fashion berikutnya pada bulan September mendatang, yang kembali memberi ruang bagi penampilan anak-anak,” tambahnya.

Abidin menyampaikan bahwa selain menjadi ruang ekspresi dan apresiasi budaya, keterlibatan anak-anak dalam dunia fashion juga melatih disiplin, tanggung jawab, serta kepercayaan diri mereka.

Menumbuhkan Cinta Budaya Sejak Dini

Ajang Indonesia Fashion Week 2025 dinilai sebagai momentum penting untuk mendorong regenerasi pecinta dan pelestari budaya lokal. Terutama dalam memperkenalkan Karawo, yang selama ini lebih dikenal di kalangan dewasa, kepada generasi muda Indonesia.

“Sekarang Karawo sudah mulai digemari kalangan anak-anak. Harapan kami, lewat peragaan ini, mereka bisa lebih mengenal dan mencintai Karawo sebagai identitas budaya Gorontalo,” pungkas Abidin.

Gorontalo dan Karawo, Menuju Panggung Global

Dengan keberhasilan ini, Gorontalo berhasil menunjukkan bahwa warisan budaya lokal seperti Karawo mampu tampil dengan daya saing tinggi di panggung fashion nasional. Diharapkan ke depan, sinergi antara dunia fashion, pendidikan, dan budaya ini dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Partisipasi anak-anak dalam ajang bergengsi seperti IFW juga mempertegas bahwa fashion bukan sekadar tentang penampilan, melainkan juga tentang identitas, nilai, dan masa depan kebudayaan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index