Akselereasi Penghimpunan Dana Murah BSI

BSI Genjot Penetrasi Payroll, Perkuat Fondasi Dana Murah

BSI Genjot Penetrasi Payroll, Perkuat Fondasi Dana Murah

Jakarta, 13 Juni 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengakselerasi penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) dengan memperkuat penetrasi tabungan wadiah berbasis payroll atau rekening gaji. Strategi ini menjadi salah satu upaya utama perusahaan dalam memperluas jangkauan literasi keuangan syariah dan memperkuat efisiensi biaya dana.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa ekosistem payroll menjadi pintu masuk strategis untuk memperkenalkan layanan perbankan syariah secara menyeluruh kepada masyarakat.

“Payroll menjadi entry gate strategis untuk memperluas inklusi keuangan syariah. Tabungan wadiah yang kami tawarkan bebas biaya administrasi, sehingga efisien bagi nasabah dan juga mendukung efisiensi biaya dana bagi nasabah,” ujar Anton.

Per Mei 2025, BSI mencatat telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll, tumbuh sebesar 4,39% secara tahunan. Basis nasabah payroll BSI berasal dari beragam institusi strategis, mulai dari BUMN, ASN, kementerian/lembaga, hingga sektor swasta. Saat ini BSI dipercaya mengelola payroll ASN sebanyak 253 ribu rekening dan menduduki posisi 3 bank nasional terbesar pembayar rekening gaji.

Tak hanya membidik ASN, BSI juga berharap terus bisa dapat memperkenalkan produk keuangan syariah kepada nasabah payroll dari Perusahaan/korporasi besar di Indonesia dengan program promosi menarik.  

Kinerja ini turut mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI pada Maret 2025 mencapai Rp319,34 triliun, atau tumbuh 7,40% year-on-year dibandingkan Maret 2024 sebesar Rp297,33 triliun. Dari total tersebut, sekitar 61% merupakan dana murah, dengan tabungan mendominasi 42%, dan tabungan wadiah menyumbang 40% dari total tabungan.

“Capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan BSI terus meningkat. Tanpa biaya admin bulanan, payroll bukan hanya solusi praktis, tetapi juga menjadi pintu masuk awal menuju layanan keuangan syariah yang lebih lengkap,” tambah Anton.

Anton menyampaikan optimisme bahwa pertumbuhan payroll BSI bisa tetap tumbuh positif hingga pertengahan 2025. Hal ini tak lepas dari posisi strategis BSI sebagai bank operasional pemerintah dan mitra resmi berbagai kementerian dan lembaga negara dalam pengelolaan payroll.

Lebih lanjut, payroll dinilai menjadi awal keterhubungan nasabah dengan berbagai layanan BSI lainnya, mulai dari fasilitas pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, hingga produk investasi syariah lainnya. Selain itu, kemudahan lain yang bisa diperoleh ASN yakni fasilitas pembiayaan multiguna serta program-program menarik termasuk pembiayaan emas.

“Di tengah kondisi likuiditas yang kompetitif, payroll adalah strategi efektif untuk mengelola DPK secara terkontrol, aman, dan berkelanjutan. Selain itu, nasabah payroll menjadi target utama dalam penyaluran pembiayaan konsumer karena profil risikonya yang sehat,” pungkas Anton.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index